Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Dia Bukan Lagi Putri Kecil Milik Siapa Pun



Dia Bukan Lagi Putri Kecil Milik Siapa Pun

0Ada orang yang berkata bahwa Ketika keluarga yang sangat dekat meninggal, awalnya kamu akan merasa sangat sakit.     

Namun perasaan itu tidak akan bertahan sangat lama.     

Tetapi ketika kamu berpikir bahwa kamu sudah benar-benar merelakannya, ketika kamu berpikir bahwa kamu tidak akan merasa sakit lagi karena dia, rasa sakit itu akan datang lagi secara tiba-tiba, seketika menyerang seluruh anggota tubuhmu dan membuatmu kesakitan sampai sesak napas.     

Kong Muqing juga merasakan itu.     

Ketika terjadi sesuatu dengan kakaknya, dia sangat sedih. Tetapi setelah mengetahui semua yang telah dilakukan kakaknya…     

Dia harus mengakui bahwa dia membenci kakaknya.     

Benci kenapa dia bisa berubah menjadi seperti ini, menjadi seorang bajingan, iblis.     

Terlebih lagi membencinya karena apa yang dilakukan kakaknya itu benar-benar menghancurkan segala kemungkinannya dengan Zuo Ning.     

Kakaknya telah membunuh kakak perempuan Zuo Ning.     

Sedangkan Zuo Ning membunuh kakaknya.     

Hutang yang busuk ini selamanya tidak akan pernah terselesaikan, juga tidak akan pernah terhapuskan.     

Di antara dia dan Zuo Ning pun tidak ada lagi kemungkinan apa pun.     

Saat itu dia benar-benar membenci kakaknya.     

Tetapi ketika kakaknya benar-benar meninggal dan akan dimakamkan, dia pun teringat kembali pada tahun-tahun itu di saat dia dan kakaknya saling bergantung semasa kecil…      

Kalau tidak ada kakaknya, mungkin dia sama sekali tidak bisa menunggu jantung itu!     

Dia pasti sudah lama meninggal.     

Semua orang di seluruh dunia berhak membenci kakaknya, hanya dia satu-satunya yang tidak.     

Dia merindukan kakaknya…     

Setelah kakaknya dimakamkan, emosinya jauh lebih stabil. Dia juga mengira bahwa dirinya tidak akan sesedih ini.     

Dia dan Gu Xun sudah menikah.     

Dia sudah lama tidak memikirkan kakaknya.     

Namun ketika Gu Xun mengontrolnya dengan ketat seperti anak kecil, dia pun sama sekali tidak dapat mengendalikan pikirannya dan memikirkan kakaknya.     

Kasih sayang itu tidak akan pernah datang lagi.     

Semakin memikirkannya, dia semakin sedih dan sakit hati.     

Kong Muqing berjongkok di sudut kamar mandi dan mengubur kepalanya di lututnya sambil menangis tersedu-sedu. Namun dia tidak berani menangis dengan suara terlalu keras.     

Kasus orang tuanya masih diselidiki, hasil yang terbaik kemungkinan adalah penjara seumur hidup.     

Bagi Kong Muqing, tidak ada bedanya orang tuanya ada atau tidak. Toh sejak kecil dia tidak tahu seperti apa orang tuanya, dia hanya tahu kakaknya.     

Tapi sekarang, kakaknya juga telah tiada.     

Tidak ada lagi orang yang akan memanjakannya seperti seorang putri kecil.     

Dia menikah dengan Gu Xun dan menjadi Nyonya Gu.     

Dia sudah tidak mempunyai kerabat yang bisa memanjakannya, dia tidak bisa seenaknya lagi…     

Dia sudah sangat berusaha untuk menjadi Nyonya Gu yang baik, tapi Gu Xun masih tidak puas dalam segala hal.     

Di mata Gu Xun, sepertinya apa pun yang dilakukannya salah…     

"Buka pintu." Terdengar suara rendah Gu Xun.     

Suara tangis Kong Muqing tiba-tiba terhenti, dan dia mulai terisak.     

"Buka pintu." Suara Gu Xun semakin dingin.     

Kong Muqing menggigit bibirnya, mengeraskan hatinya, lalu mengulurkan tangan dan menyalakan shower. Terdengar suara air yang mengalir deras, lalu dia langsung berteriak keluar dengan suara yang membawa isakan tangis, "Aku sedang mandi!"     

"Kubilang, buka pintu!" Suara Gu Xun sangat tidak jelas di tengah suara air yang mengalir.     

Kong Muqing yang menangis sampai hampir sesak napas itu dikelilingi oleh suara gemericik air, pendengarannya menurun banyak. Suara Gu Xun juga teredam dan terpecah sehingga wibawanya pun banyak berkurang.     

Ditambah lagi…     

Kecenderungan memberontak Kong Muqing tiba-tiba muncul!     

Semenjak dia menjadi Nyonya Gu, dia melakukan apa pun yang disuruh Gu Xun. Dia tidak pernah berani mengeluh atau menolak. Dia bagaikan boneka standar yang dibeli pria itu dan menjadi properti miliknya. Dia tidak berani memiliki pemikirannya sendiri, lebih tidak berani lagi mengambil tindakan apa pun.     

Terlalu menyedihkan.     

Terlalu membuat frustasi.     

Dia tidak tahan lagi!     

Dia adalah manusia. Meskipun dia menikah dengan pria itu karena sebuah transaksi, dia tetaplah manusia, bukan mainan!     

"Sudah kubilang aku sedang mandi!" Kong Muqing berteriak ke pintu kamar mandi, "Pergilah!"     

Tiba-tiba ada gema dalam kamar mandi yang luas itu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.