Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Tadi Ada Seseorang di Sini, Wajahnya Sangat Tampan



Tadi Ada Seseorang di Sini, Wajahnya Sangat Tampan

Meskipun Yun Hua bukanlah peserta yang paling menonjol dalam kejuaraan ini, tetapi Yun Hua tetap dicari oleh wartawan.     

Itu karena identitasnya yang lain, yaitu Yun Hua dari kelas 2-15.     

Tapi kali ini, karena masalah Han Fangzhou, reputasi kelas 2-15 terkena dampaknya.     

Tapi pada masa ini media online belum begitu berkembang.     

Ada banyak orang yang tidak tahu bahwa Han Fangzhou sudah tidak menjadi tersangka, mereka masih mengira bahwa dia benar-benar melakukan kejahatan.     

Dan Han Fangzhou adalah ketua kelas 2-15, itu adalah salah satu anggota yang sangat penting!     

Yun Hua sendiri sangat paham betapa menakutkannya para wartawan. Jadi setelah menerima hadiah di akhir kompetisi, dia langsung menyelinap pergi.     

Setelah keluar dari ruang ganti, dia berpamitan diam-diam pada Pelatih Fan, lalu bersiap untuk pergi.     

Tetapi Fan Mengying memanggilnya, "Yun Hua, tunggu dulu."     

"Pelatih Fan." Yun Hua segera berhenti.     

"Hasilmu sangat bagus, tapi tidak bisa menjamin kuota Olimpiade, apa kamu mengerti?" Fan Mengying langsung berkata.     

Yun Hua mengangguk pelan, "Aku tahu, pelatih. Aku akan terus bekerja keras."     

"Sekarang ini hanya pertandingan kualifikasi, masih ada City Games di bulan Juli. Performamu harus stabil, harus mempertahankan pencapaian ini! Uji coba Olimpiade terakhir yang sesungguhnya adalah kejuaraan pada akhir Maret dan awal April tahun depan."     

Fan Mengying berkata dengan serius, "Kalau ingin mendapatkan tiket Olimpiade, kamu bukan saja tidak boleh melakukan kesalahan pada seluruh kejuaraan tahun ini, juga harus selangkah lebih maju dalam hasil kejuaraan tahun depan. Selama kamu cukup bagus, maka orang-orang akan mengabaikan usia dan kesenjangan pada fisikmu!"     

"Aku mengerti."     

"Bagus, teruslah bekerja keras." Kata Fan Mengying.     

Yun Hua menarik napas dalam, lalu menyelinap keluar diam-diam dari arena.     

Dia bahkan tidak berani bertemu dengan ibunya dan hanya meneleponnya untuk memberitahunya agar bertemu di hotel.     

Akhirnya seluruh kejuaraan pun berakhir.     

Tekanan di tubuh Yun Hua terlepas, dia pun menjadi agak tidak bertenaga.     

Setelah keluar dari arena kompetisi, dia berjalan sendirian di tengah hiruk pikuk keramaian. Suasa hatinya menjadi muram tanpa alasan.     

Saat sedang berjalan, ponselnya berbunyi.     

Lagi-lagi Kong Muqing.     

Yun Hua tersenyum dan mengangkat telepon, "Nyonya Gu sudah kembali ke China?"     

"… Belum." Kong Muqing sepertinya agak tidak bisa berkata-kata, "Aku mungkin baru akan pulang beberapa hari lagi."     

"Kenapa?"     

"Tidak kenapa-kenapa juga…"     

"Sekarang di mana?" Tanya Yun Hua.     

"Italia." Kong Muqing berkata dengan suara pelan.     

"Pergi ke Italia?" Yun Hua tertawa, "Apakah ini menambah bulan madu?"     

Kong Muqing tidak menjawab.     

Setelah beberapa saat barulah dia berbisik, "Yun Hua, apa menurutmu aku bisa jatuh cinta pada Paman Gu?"     

"Ada apa?"     

"Aku… cukup menyukainya, tapi aku tidak tahu apakah aku bisa jatuh cinta kepadanya. Pertanyaan yang waktu itu kamu katakan padaku, aku sudah memikirkannya. Aku tahu betul bahwa aku dan Zuo Ning benar-benar sudah berakhir. Aku ingin meninggalkan Paman Gu, sebenarnya hanya… ingin saja, tidak ada alasan apa pun. Kamu bertanya apa yang ingin kulakukan setelah meninggalkannya? Sepertinya juga tidak ada yang ingin kulakukan…"     

"Oh, lalu apa maksudmu sekarang?" Tanya Yun Hua.     

Kong Muqing menggigit bibirnya, "Yun Hua, menurutmu, kalau aku dan Paman Gu tidak saling membenci, apa kami bisa menjalani seumur hidup?"     

"Hanya tidak saling membenci?"     

"Sebenarnya… ada rasa suka juga. Tetapi rasa suka semacam ini terlalu hambar, lebih seperti keluarga dan pertemanan, tidak seperti cinta… Aku tersentuh, aku suka, tapi tidak ada rasa cinta mendalam yang menyayat hati itu…"     

Suara Kong Muqing sangat lirih.     

Yun Hua tertawa, "Sebenarnya jawabannya sangat jelas, bukan? Cinta yang membara pada akhirnya akan ada saatnya memudar. Pada saat itu barulah kamu akan menyadari bahwa hambar adalah nyata. Hambar, rasa suka, saling berbagi, inilah hidup. Kalau terlalu gegap gempita, tidak ada orang yang tahan!"     

Kong Muqing terdiam.     

Lama kemudian barulah dia berkata dengan suara rendah, "Aku tahu, sebenarnya aku juga merasa yang seperti sekarang ini cukup bagus, tenang, tidak ada pasang surut yang terlalu besar, tidak ada terlalu banyak gairah, tapi sangat melegakan, sangat damai."      

Yun Hua mengangguk-anggukkan kepala, "Benar, Paman Gu-mu bukan bocah nakal, dia melakukan apa pun dengan proporsional. Dia tidak akan impulsif secara membabi buta, tidak akan sembrono dan semaunya sendiri. Dia tidak memiliki keimpulsifan anak muda, tetapi lebih stabil dan matang. Hanya dia yang dapat memberimu kehidupan terbaik, memberimu rasa aman maksimal."     

"Kata-katamu benar." Kong Muqing berkata dengan suara pelan, "Bersamanya, aku benar-benar merasakan rasa aman yang belum pernah ada sebelumnya."     

"Jadi, Nyonya Gu, kapan kamu bersiap untuk mengadakan acara pernikahan?" Yun Hua bertanya sambil tersenyum.     

Suara Kong Muqing langsung menjadi malu-malu, "Di China… untuk saat ini sebaiknya tidak. Awalnya dia dengan susah payah baru bisa meyakinkan keluarganya untuk tidak mengadakan acara pernikahan, ini baru berapa lama, kalau aku berubah pikiran… itu juga terlalu… nanti saja baru dibicarakan lagi."     

"Kalau tidak ada pesta pernikahan, pada akhirnya akan ada sedikit penyesalan." Ujar Yun Hua.     

Kong Muqing menggigit bibirnya, "Dia menyiapkan acara pernikahan kecil untukku di gereja sini. Selain pendeta, hanya ada kami berdua. Aku… mengenakan gaun pengantin…"     

"Bagus, ya!" Yun Hua tiba-tiba mendengus, "Menggelar acara pernikahan tanpa memberitahuku! Aaahhh, persahabatan gadis-gadis cantik plastik ini benar-benar rusak!"     

"Gadis-gadis cantik plastik apa?"     

"Maksudnya adalah persaudaraan palsu!"     

"Memang sangat jelas, tapi Yun Hua, bicaralah lebih masuk akal, oke? Saat aku mengadakan acara pernikahan, kamu sedang akan mengikuti final. Aku takut kalau memberitahumu, kamu tidak akan mendapat medali emas untuk final, huh!"     

"Apa kamu masih memikirkan perasaanku?"     

"Tentu saja!"     

"…" Yun Hua tidak bisa menjawab, "Bagaimana dengan foto pernikahan? Apakah sudah dilakukan?"     

"Sudah." Kong Muqing terkikik, "Aku akan memperlihatkannya padamu setelah pulang nanti. Tapi… mungkin aku baru akan pulang setengah bulan lebih lagi, aku masih akan pergi ke Selandia Baru…"     

"Persahabatan kita putus."     

Setelah menyimpan ponsel, senyum di wajah Yun Hua sedikit demi sedikit menghilang.     

Gu Xun memang orang yang paling cocok dengan Kong Muqing.     

Karakter dan temperamen Kong Muqing sebenarnya agak sedikit kekanak-kanakan, tidak dewasa, idealis…     

Sedangkan Gu Xun, dewasa dan stabil, yang terpenting dapat mentolerir segalanya tentang Kong Muqing.     

Dia lebih tua 12 tahun dari Kong Muqing, sebenarnya itu sangat pas.     

Tetapi Yun Hua masih tidak mengerti, mengapa Gu Xun mau menikahi Kong Muqing?     

Seringkali masalah perasaan tidak dapat dijelaskan. Yun hua menggeleng-gelengkan kepalanya dan melihat sekeliling dengan bingung.     

Tiba-tiba, pandangannya terpaku.     

Di tengah kerumunan orang, sepertinya dia melihat… Bo Siqing!     

Jantung Yun Hua nyaris melompat keluar. Dia hampir tidak dapat berpikir dan berlari secepat kilat ke sana…     

Namun dalam sekejap, orang itu sudah hilang.     

Yun Hua bergegas menangkap orang yang berdiri di sana, lalu bertanya dengan nada yang sangat cepat, "Tadi ada seseorang, kira-kira lebih tinggi sedikit darimu, berdiri di sampingmu, memakai jaket anti angin abu-abu, wajahnya sangat tampan. Apa kamu lihat dia pergi ke mana? Apa kamu melihatnya?!"     

"Nona kecil, kamu salah lihat, ya? Aku hanya berdiri sendiri di sini, tidak ada orang lain. Apa kamu mau tanghulu (manisan buah)? Dijamin enak."     

Yun Hua melihat ke sekelilingnya sekali lagi.     

Tidak ada apa pun.     

Memang benar dia salah lihat…     

"Minta satu, terima kasih, Pak. Ini uangnya…"     

Yun Hua mengambil sebatang tanghulu, lalu Kembali ke hotel selangkah demi selangkah…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.