Membual Juga Tidak Seperti Ini
Membual Juga Tidak Seperti Ini
"Tanpa merek kami, apa mall ini berani mempublikasikan bahwa di sini ada pakaian pria kelas atas internasional? Papan nama merek kami ada di mana-mana di mall! Tapi kamu berani berkata untuk mengeluarkan merek kami dari China, benar-benar menggelikan setengah mati!"
Cemoohan di wajah pramuniaga cantik itu benar-benar sangat jelas.
Bahkan beberapa orang yang menonton keramaian di depan pintu pun menggeleng-gelengkan kepala mereka.
Kata-kata ini terlalu membual!
Merek pakaian pria ini memang sangat terkenal di China. Kalau bukan mall terkenal maka tidak akan bisa mengundang mereka untuk masuk.
Dan persyaratan masuk mereka juga sangat ketat, mereka meminta mall untuk mempromosikan merek mereka secara menyeluruh. Misalnya memberikan satu dinding penuh untuk merek ini sebagai tempat promosi, misalnya memakai merek ini sebagai publikasi utama mall, misalnya lagi langkah-langkah prioritas seperti pengurangan atau pembebasan biaya sewa, pemilihan lokasi, dan sebagainya.
Bukan hanya itu, merek ini juga sama sekali tidak mempertimbangkan untuk masuk ke kota-kota tier kedua dan di bawahnya.
Tetapi juga karena merek ini adalah simbol dari pakaian pria kelas atas internasional, banyak mall yang merendahkan diri dan menjanjikan berbagai prioritas bahkan mengirim negosiator khusus untuk mengundang merek ini masuk ke mall mereka.
Merek ini belum tentu dapat menjual banyak, tapi sangat jelas bahwa merek ini dapat meningkatkan kedudukan dan reputasi mall, juga gayanya!
Saat ini, ada orang yang berkata akan menarik merek kelas atas ini dari sini dalam sepuluh menit, dan dalam sehari mengeluarkan merek ini dari China.
Bukankah ini lelucon?!
Membual juga tidak seperti ini.
…..
Tidak peduli apa yang dipikirkan orang lain, juga tidak peduli bagaimana tatapan mencemooh orang lain kepada mereka, Yun Hua yang ditarik oleh Bo Siqing pun berjalan dengan patuh di belakangnya.
Dia tidak ingin membuat masalah ini menjadi besar, itu terlalu merepotkan. Tetapi masalah ini tetap menjadi besar.
Orang lain pasti berpikir bahwa Bo Siqing membual.
Tetapi Yun Hua tidak bisa mengerti dengan lebih jelas lagi bahwa setiap kata-kata Bo Siqing pasti akan dilaksanakan tanpa kompromi.
Julukan Pangeran Bo ini bukan diberikan sembarangan saja.
Meskipun dia tidak pernah memakai kekuatannya untuk menindas orang lain, tetapi seandainya dia benar-benar mau melakukannya… maka tidak ada yang tidak bisa ditindasnya!
"Nak, kalau terus berjalan lagi kita akan selesai memutari mall ini. Masih mau beli atau tidak?"
Yun Hua berhenti, wajahnya tampak bingung, "Bukankah… agak sedikit menjengkelkan?"
"Apa?"
"Masalah yang tadi…"
"Menjengkelkan? Apakah tadi ada masalah?" Bo Siqing mengangkat alisnya.
Yun Hua memelototinya.
Bo Siqing mengaitkan bibirnya, "Kadang-kadang melihat lalat memang sangat menjengkelkan. Tapi setelah menepuknya sampai mati, apa kamu masih mau ribut dengan seekor lalat mati?"
"….."
Yun Hua sama sekali tidak bisa berkata-kata!
"Cepat pilihkan baju untukku, aku tidak sabar ingin memakainya." Bo Siqing tersenyum kecil.
Yun Hua lagi-lagi tidak dapat menahan diri dan memelototinya. Lalu dia menoleh dan melihat, toko ini saja.
"Halo, selamat datang. Merek kami adalah karya dari desainer baru dalam negeri, "Shi". Silakan lihat-lihat apakah ada yang disukai." Pramuniaga yang usianya lebih muda berkata sambil tersenyum.
Yun Hua melihat-lihat.
Gaya yang sangat ringkas, selain hitam, putih, dan abu-abu yang klasik, juga berani memakai warna oranye, biru, merah…
Harganya tidak bisa dibilang murah. Satu T-shirt sekitar 800 yuan. Tapi dibandingkan dengan kemeja biasa di toko tadi yang harganya 5888 yuan, ini benar-benar murah.
Bo Siqing tidak keberatan masalah harga, Yun Hua pun memilih model yang disukai untuknya. Cukup dibandingkan saja, tidak perlu mencobanya.
Tapi dia memilih satu dan menyuruhnya langsung memakainya.
"Anda tidak perlu khawatir, pakaian kami sudah dicuci dan disetrika, bisa langsung dipakai. Kami memiliki pakaian yang khusus disediakan untuk dicoba pelanggan. Yang diberikan pada Anda semuanya baru." Pramuniaga itu berkata sambil tersenyum.
Yun Hua mengangguk-anggukkan kepala dan melanjutkan untuk memilih.
Saat ini, satu tim penjaga keamanan lewat di luar dengan langkah cepat. Segera setelahnya, ada suara berisik.
Juga ada suara jeritan!
"Apa?! Ditutup? Tidak mungkin!" Suara pramuniaga cantik itu terlalu tinggi sampai pecah, "Aku mau menelepon manajer mall, Manajer Cui. Bagaimana dulu dia dengan merendah meminta merek kami untuk masuk mall?!"
"Kamu bisa menelepon di samping." Ketua tim keamanan langsung memanggil bawahannya, "Segera bongkar, sudah tidak ada waktu lagi. Turunkan semua promosi iklan merek ini, tutup konternya! Bergegaslah!"