Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Pedagang Manusia



Pedagang Manusia

0Kios-kios di pasar cukup standar, biaya sewanya juga relatif lebih mahal. Semua sayuran di kios-kios itu dijual oleh pedagang sayur.     

Dan di pintu depan serta belakang pasar, masih ada tempat dekat jalan raya yang di sana ada banyak petani sayur dari pinggiran kota. Mereka menanam sendiri sayurannya, lalu yang tidak habis dimakan akan dijual di sini. Lebih segar dan lebih sedikit pestisidanya.      

Yun Hua menyukai selada yang dijual seorang nenek di pinggir jalan. Selada itu tampak berkilau dan segar, melihatnya membuatnya sangat ingin memakannya.     

"Nenek, berapa harga selada ini satu pon?" Tanya Yun Hua.      

"Ini semua ditanam sendiri, tanpa obat-obatan, sangat segar. Harganya satu yuan untuk satu pon…" Nenek itu berbicara dengan dialek, kelihatannya dia sering datang untuk berjualan di sini.     

"Baiklah, timbangkan untukku…"     

"Aduh, Nak, aku menemukanmu!"     

Yun Hua belum selesai bicara, tapi lengannya sudah ditarik oleh seseorang.     

Yun Hua dengan cepat menoleh. Yang menarik lengannya adalah seorang wanita paruh baya. Dia menarik Yun Hua sambil berderai air mata dan ingus di hidungnya, "Anak ini, hanya karena tidak dibelikan gaun yang kamu minta, kamu kabur dari rumah. Aku dengan ayahmu, kakakmu, juga pamanmu, sudah mencarimu seharian. Benar-benar membuatku marah saja, bagaimana kamu bisa begitu tidak tahu aturan?! Ayo cepat pulang denganku!"     

Di pinggir jalan berhenti sebuah mobil van. Wanita paruh baya itu menyeret mati-matian lengan Yun Hua, dua orang pria paruh baya lainnya dan seorang pria muda juga mendekat.      

Beberapa orang itu menangkap lengan Yun Hua dengan gerak cepat, kekuatannya sangat besar sampai sepertinya mau mematahkan lengan Yun Hua!     

Untuk sesaat, pikiran Yun Hua kosong.     

Dia bahkan mau berteriak untuk menanyakan siapa sebenarnya orang-orang ini!     

Mereka bukan orang tua, kakak, ataupun pamannya!     

Dia sama sekali tidak mengenal mereka!     

"Anak-anak sekarang benar-benar semaunya sendiri, sama sekali tidak bisa memahami orang dewasa. Tidak belajar baik-baik di sekolah, pacaran, sepanjang hari hanya tahu berdandan cantik. Kabur dari rumah hanya karena sebuah gaun, benar-benar membuatku marah setengah mati!" Sambil menyeret Yun Hua ke mobil van bersama tiga orang pria, wanita paruh baya itu berbicara kepada orang-orang yang menonton di sekeliling mereka. Dengan wajah sedih dan meratap, dia tampak seperti seorang ibu yang memarahi putrinya yang memberontak.      

Orang-orang di sekitar juga menunjuk-nunjuk Yun Hua, "Ya, gadis sekarang benar-benar luar biasa, masih umur berapa sudah belajar pacaran. Anak gadis di lantai bawah gedung kami juga, sepanjang hari tidak belajar dengan baik, hanya tahu berdandan dan pacaran. Minggu lalu sekolah memanggil orang tuanya, katanya gadis itu berciuman dengan seorang siswa laki-laki! Benar-benar memalukan!"     

"Itu benar. Waktu kita sekolah dulu, laki-laki dan perempuan bahkan malu untuk saling berbicara. Mana ada seperti mereka sekarang, masih kecil sudah tahu pacaran. Waktu itu kita tahu apa tentang penampilan? Siapa yang pernah memakai baju baru? Semuanya pakaian yang kebesaran dikecilkan, yang kecil dipermak lagi, dipakai sampai benar-benar tidak bisa dipakai lagi, bahkan alas sepatu juga harus dipotong lagi!"     

"Benar, mana ada seperti gadis sekarang, sedikit-sedikit meminta baju baru, sepatu baru, bahkan mau yang bermerek. Kalau kamu sedikit saja tidak menuruti kemauannya, dia pun kabur dari rumah. Benar-benar penyakit karena dimanjakan, pukuli saja cukup!"     

Semua orang di sekitar ikut menimpali.     

Seiring dengan perkembangan dan keterbukaan masyarakat, kesenjangan antara generasi muda dan orang tua mereka sudah semakin dalam. Ada banyak orang tua yang tidak menyukai anak-anak generasi ini. Begitu menyebut pembangkangan dan pacaran, seluruh orang tua seperti menemukan topik yang sama dan tidak sabar untuk mengkritik bersama-sama.     

Hati Yun Hua agak dingin.     

Dia tiba-tiba menyadari sebuah masalah!     

Orang yang menangkapnya ini dapat membuat orang-orang di sekitar yakin bahwa mereka adalah orang tua dan kerabatnya hanya dengan sebuah topik sederhana…     

Jadi saat ini, meskipun dia berteriak dengan keras "kalian bukan orang tuaku, aku tidak kenal kalian", pasti tidak ada orang yang akan percaya.     

Saat ini, percuma dia berdebat!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.