Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Tidak Bisa Mengendalikan Diri Sendiri



Tidak Bisa Mengendalikan Diri Sendiri

0Ji Yan benar-benar agak mabuk.     

Setelah mengantar Jiang Huanqing pulang dulu, Yun Hua ikut dengan Bo Siqing mengantar Ji Yan ke vila. Rumah Ji Yan sendiri hanya ada dia seorang diri, tidak ada yang merawat. Di vila sana paling tidak ada pengurus rumah, ada pembantu, jadi mereka bisa lebih tenang.     

Di jalan, Ji Yan yang mabuk meraih Bo Siqing dan berkata, "Memakai Mei... Mei Jinshu untuk mengancamku, ayahku... ayahku hanya bisa melakukan ini... Haha, dia selalu... selalu tidak puas dengan aku anaknya ini, aku adalah pengecut, tidak punya prestasi apa-apa, lalu... lalu memangnya kenapa?! Aku hanya... aku hanya menyukainya..."     

"Aku hanya menyukainya, apa yang salah... aku, aku juga tidak bisa mengendalikan... diriku sendiri..."     

Yun Hua tertegun.     

Dengan sedikit kebingungan dia mengangkat kepalanya dan memandang Bo Siqing, lalu bertanya dengan merendahkan suaranya "Dia sedang bicara apa?"     

Bo Siqing mengatupkan bibirnya sambil menggeleng.     

"Tuan Muda Kedua Bo, menurutmu suatu hari nanti, aku... aku harus memanjat sampai posisi mana, baru boleh... baru boleh menyukai... menyukainya?" Ji Yan menatap Bo Siqing. Matanya merah karena minum alkohol.     

"Posisi apa pun tidak boleh." Bo Siqing berkata dengan sangat blak-blakan, "Karena, dilihat dari sudut mana pun, dia adalah nenek keduamu."     

Mata Ji Yan seketika semakin memerah.     

Tetapi Bo Siqing dengan kejam menghujamkan sebilah pisau lagi, "Yang paling penting adalah bahwa dia hanya menyukai kakek keduamu. Angan-anganmu ini baginya hanyalah gangguan."     

"..." Ji Yan tidak berkata-kata lagi, dan dengan kecewa bersandar ke sandaran.     

Namun mata Yun Hua melebar.     

Kalau... kalau dia tidak salah paham, orang yang membuat Ji Yan jadi seperti ini adalah Mei Jinshu!     

Mei Jinshu, istri kecil Ji Yunzhong, lebih muda 17 tahun dari Ji Yunzhong, seumuran dengan Ji Yan.     

Sedangkan Ji Yunzhong adalah adik dari kakek Ji Yan, kakek kedua Ji Yan.     

Jadi Mei Jinshu sebenarnya adalah nenek kedua Ji Yan!     

Yun Hua tidak bisa berkata-kata lagi.     

Sungguh sangat melodramatis...     

Ji Yan dan Mei Jinshu juga teman kuliah. Waktu Ji Yan jatuh cinta kepada Mei Jinshu, Mei Jinshu masih belum bersama Ji Yunzhong... Ini benar-benar, takdir yang mempermainkan orang.     

Sekarang kakek kedua Ji Yan, Ji Yunzhong, sudah meninggal, tapi status Mei Jinshu sebagai janda Ji Yunzhong tidak akan berubah, statusnya sebagai nenek kedua Ji Yan tidak akan berubah...     

Tidak peduli dari sisi mana pun, Ji Yan dan Mei Jinshu sama sekali tidak mungkin!     

Jadi, sesuai dengan perkataan Bo Siqing, ini bukan masalah posisi. Setinggi apa pun posisi Ji Yan, tetap tidak akan bisa melampaui batasan etika ini.     

Atau bisa dikatakan semakin tinggi posisinya, maka akan semakin terikat erat dengan etika dan moralitas, tidak boleh ada sedikit pun kesalahan apa pun!     

"Upaya yang bisa kamu lakukan hanyalah membuatnya menjalani sisa hidupnya dengan aman dan tenang." Bo Siqing berkata dengan datar.     

Ji Yan memegangi wajahnya. Beberapa saat kemudian dia tiba-tiba mulai mencari ponsel, "Mana ponselku... Aku... Ponselku hilang, aku mau menelepon... Tuan Muda Kedua Bo, berikan... berikan ponselmu."     

Sambil berbicara, Ji Yan langsung tanpa sungkan meraih ponsel Bo Siqing dan menyalakannya.     

Tangan Ji Yan yang mabuk gemetar saat menekan tombol, tanpa sengaja dia menekan ikon foto di desktop ponsel.     

Foto yang sebelumnya dipotret oleh Bo Siqing pun muncul di layar ponsel, itu adalah sebuah sisir kayu yang bagus.     

"Kamu mau menelepon siapa? Biar kubantu. Tapi kalau Kak Mei, lupakan saja..." Bo Siqing mengulurkan tangan hendak mengambil ponselnya.     

Tetapi Ji Yan menatap foto sisir di ponsel itu dengan termenung, matanya melebar, lalu dia bertanya dengan tegang pada Bo Siqing, "Dari mana sisir ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.