Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Bibi Kecil!



Bibi Kecil!

0Sisir itu sudah sangat tua, di permukaannya sudah ada lapisan yang kusam. Tetapi kualitas kayunya sangat bagus.     

"Ini kayu cendana merah." Ji Yan berbisik, "Teknik ukiran ini memang milik Kakek Cen. Di tempat Kakek Cen ada sebuah replika. Di hari-hari saat Kakek Cen tidak sibuk, dia akan membuat replika berdasarkan ingatannya. Dia sering memainkannya di tangannya... itu hampir sama persis dengan sisir ini."     

Yun Hua mau tidak mau mengepalkan tinjunya dan menatap Ji Yan dengan agak gelisah.     

Ji Yan juga dalam keadaan tidak tahu harus berbuat apa.     

Anak perempuan yang telah dicari oleh keluarga Ji selama bertahun-tahun, satu-satunya nona di keluarga Ji, ternyata... ternyata ditemukan begitu saja?     

Bertahun-tahun ini, keluarga Ji melacak petunjuk yang tak terhitung banyaknya, juga mendapat petunjuk yang tak terhitung banyaknya. Setiap kali selalu ada harapan, namun pada akhirnya berubah menjadi kekecewaan.     

Namun sekarang, dia benar-benar ditemukan.     

Pada saat ini, Ji Yan merasa bahwa ini sangat tidak nyata.     

Seperti sedang bermimpi.     

"Barang ini mungkin milik orang lain." Bo Siqing perlahan berbicara, "Terlalu terburu-buru untuk menentukan berdasarkan barang. Sekarang metode verifikasi yang paling akurat adalah DNA, juga sangat mudah, hasilnya bisa didapatkan segera."     

Ji Yan bergegas menganggukkan kepala, "Benar, DNA, lakukan tes DNA saja. DNA Kakek ada di database, ayo... aku lakukan di ibu kota, pasti akurat!"     

Suara Ji Yan sudah agak tidak stabil.     

Bo Siqing memandang Yun Hua.     

Yun Hua juga tampak bingung.     

Semua ini terjadi begitu cepat, sampai membuat orang menjadi lengah.     

Bagaimana dia akan mengatakannya pada ibunya?     

"Tunggu." Bo Siqing memegang tangan Yun Hua, lalu menendang Ji Yan, "Kamu berpikir kejauhan."     

"Ha?" Ji Yan agak terkejut.     

Bo Siqing memandangnya, "Jangan terlalu terburu-buru."     

"Ini terburu-buru? Ini sudah berapa tahun? Kalau tidak terburu-buru baru aneh." Ji Yan tidak bisa berkata-kata.     

"Jangan gegabah. Seandainya bukan, maka Kakek Ji hanya akan mendapat kebahagiaan semu lagi. Usianya sudah lanjut, tidak bisa menanggung semua ini." Bo Siqing berkata, "Selain itu, sekalipun ini benar, tetap perlu berpikir untuk jangka panjang."     

"Ha?" Ji Yan tertegun selama sedetik, tapi dia juga bukan orang bodoh, dia langsung mengangguk, "Aku mengerti. Kalau... Kalau Kak Qing benar-benar adalah Bibi Kecil, juga tidak boleh begitu cepat mengumumkan identitas mereka. Mereka tidak bisa mengatasi pusaran badai di ibu kota."     

"Ya." Bo Siqing mengangguk.     

Ji Yan menggosok-gosok rambutnya sendiri dengan agak kesal. Rambutnya yang memang sudah berantakan itu saat ini pun jadi semakin seperti kandang ayam.     

Ji Yan memandang Bo Siqing dan Yun Hua dengan frustasi, "Mengapa dulu mulutku begitu hina memanggilnya... Kak Qing?"     

Yun Hua memutar bola matanya tanpa peduli dengan citra dirinya.     

Bo Siqing mengaitkan bibirnya, "Kamu selalu suka cari mati."     

"Sial, Tuan Muda Kedua Bo, jangan bicara sinis padaku. Kalau itu benar..." Saat berbicara, Ji Yan tiba-tiba merendahkan suaranya, "Kalau itu benar, maka aku adalah kakak sepupu Yun Hua! Haha, jadi aku kakak iparmu. Tuan Kecil Bo, keluarga Ji di generasi ini hanya ada aku seorang, bertambah satu Yun Hua juga tidak banyak... Dia juga sangat muda, hahahaha..."     

Wajah Bo Siqing seketika menjadi sedikit kelam.     

Ji Yan menunjukkan ekspresi menyebalkan, "Adik sepupuku masih sangat muda. Tuan Kecil Bo, kalau kamu berani macam-macam, haha, Kakek di sana mungkin akan memasukkanmu ke daftar hitam."     

Bo Siqing benar-benar tidak bisa berkata-kata.     

Yun Hua lebih tidak berdaya lagi.     

Dia menatap Ji Yan, "Bazi bukan penyelesaian masalah. Aku setuju melakukan tes DNA, begini... aku akan mengambil sampel dari sikat gigi Mama, juga rambutnya. Seharusnya itu sudah bisa, kan? Setelah hasilnya keluar, kalau bukan ya sudah, tidak perlu memberi tahu Mama. Kalau benar... Kita diskusikan lagi bagaimana cara memberitahukannya."     

"Pasti benar."     

Ji Yan berkata dengan nada yang tegas.     

Yun Hua meliriknya, "Mengapa kamu begitu yakin?"     

"Perasaan." Jawab Ji Yan.     

Yun Hua tidak bisa memercayainya.     

Perasaan?     

"Kalau kamu benar-benar memiliki "perasaan" itu, apa kamu masih akan memanggilnya Kak Qing?" Yun Hua mendengus.     

Sudut mulut Ji Yan berkedut, "Jangan mengatakan yang tidak perlu dikatakan. Pertama kali aku bertemu Kak... Pertama kali aku bertemu Bibi, aku langsung merasa dia sangat familiar. Pokoknya aku sangat menyukainya, bukankah ini takdir?"     

"Kamu jangan bicara sembarangan!" Yun Hua langsung memelototi Ji Yan.     

Ji Yan mengedip-ngedipkan mata kepada Yun Hua, "Tidak apa-apa, aku asal memanggilnya, membiasakan terlebih dahulu. Daripada nanti salah panggil lalu dimarahi Kakek."     

Karena sudah lama mengetahui karakter Ji Yan ini, Yun Hua pun benar-benar tidak bisa mengatakan apa-apa padanya.     

Namun kekonyolannya itu tetap tidak bisa membuat Yun Hua benar-benar tenang.     

Ketika Jiang Huanqing pulang, tangannya menenteng sebuah kantong, "Nanti sore aku akan merebus daging sapi brisket, malam nanti kita makan daging sapi masak tomat."     

"Terima kasih... Bibi." Ji Yan yang pertama kali bicara.     

Jiang Huanqing tertegun, "Mengapa mengubah panggilan lagi?"     

"Bukankah ini untuk menjaga perasaan Siqing? Kalau aku terus memanggil Anda Kakak, Siqing tidak senang." Ji Yan mengatakan omong kosong dengan mata terbuka.     

Jiang Huanqing tertawa tanpa daya, "Kalau begitu bagaimana kalau panggil tante?"     

"Aku suka memanggil bibi." Ji Yan berjalan ke sana lalu mengulurkan tangan dan memegang bahu Jiang Huanqing, "Bibi, siang ini kita makan apa?"     

.....     

Muka yang bisa disamakan dengan tembok itu, Yun Hua tidak bisa tidak menerimanya.     

Melihat Ji Yan mendorong Jiang Huanqing ke dapur, Yun Hua pun menarik tangan Bo Siqing dan membawanya ke kamarnya.     

Tanaman love hoya sudah menumbuhkan akar, bahkan sudah mulai menyusut.     

Tanaman ini sebenarnya hanya memiliki daun yang berbentuk hati, bentuk aslinya sejenis dengan tanaman rambat. Hanya saja daunnya berbentuk hati, bisa dipakai untuk stek. Yang awalnya diberikan oleh Bo Siqing untuk Yun Hua sebenarnya adalah daun love hoya yang ditancapkan ke tanah. Dengan cara ini membuatnya menumbuhkan akar sendiri.     

Yun Hua memberikan pot love hoya itu kepada Bo Siqing, "Apa ini perlu diganti dengan pot yang lebih besar?"     

Bo Siqing melihatnya sejenak, "Perlu."     

"Kamu yang bertanggung jawab." Yun Hua berkata sambil tersenyum.     

"Baiklah." Bo Siqing tersenyum tanpa daya, lalu meletakkan pot kecil di tangannya dan menarik Yun Hua duduk di sofa, "Huahua, ayo kita bicara tentang keluarga Ji."     

Begitu menyebutkan hal ini, Yun Hua dalam sekejap langsung merasa agak kacau, "Ya, bicaralah."     

"Hasil tes DNA dapat keluar dengan segera, kuharap hasilnya benar. Karena aku ingin ada lebih banyak orang yang benar-benar memedulikan kalian." Bo Siqing menatap Yun Hua lalu berkata dengan suara rendah, "Aku berharap kamu dan Bibi tidak perlu mencari lagi."     

Yun Hua mengerutkan bibirnya, tidak mengatakan apa-apa.     

Bo Siqing berkata lagi, "Kamu bilang ingatan Bibi terhadap hal lainnya sangat kabur, tapi ingatan terhadap sisir ini sangat jelas. Dan lagi saat Bibi melihat sisir itu, dia langsung mengetahui bahwa itu miliknya... Tahukah kamu, ingatan manusia terkadang sangat misterius. Jadi aku beranggapan bahwa sisir ini mungkin benar-benar milik Bibi. Bibi benar-benar adalah Bibi Ji Changqing."     

"Oh." Yun Hua mengangguk lemah.     

Bo Siqing menggenggam tangannya dan berkata dengan suara pelan, "Setelah hasil tes DNA keluar dan berita dikonfirmasi, kupikir... bisa berdiskusi dengan keluarga Ji, untuk sementara jangan dulu mengungkap identitas kalian."     

Jangan mengungkap identitas?     

Ekspresi Bo Siqing sangat serius, suaranya juga sangat sungguh-sungguh, "Badai di ibu kota itu, situasinya tidak stabil. Di permukaan kelihatannya seperti semuanya normal, tapi pada kenyataannya gelombang sudah lama bergelora."     

"Bagaimanapun juga kamu dan Bibi belum pernah berada dalam lingkungan seperti itu. Aku takut begitu identitas kalian diungkapkan, orang-orang jahat akan berkeinginan untuk mengikuti jalanmu dan Bibi."     

Bo Siqing memegang erat tangan Yun Hua dan berkata dengan sangat serius, "Menculik dan melukai, aku tidak takut dengan cara-cara kelas bawah ini, tetapi masih ada banyak sekali trik-trik yang sama sekali tidak bisa kalian bayangkan. Bahkan salah mengatakan satu kalimat saja mungkin bisa mendatangkan konsekuensi yang sangat serius."     

Yun Hua takjub.     

Dia menganggukkan kepalanya dengan serius, "Aku mengerti maksudmu."     

Bo Siqing menghela napas lega, "Baguslah kalau kamu mengerti. Selain itu, karena apa yang dialami Bibi terlalu fantastis, begitu keluarga Ji mengumumkan bahwa mereka telah menemukan putri mereka, maka pengalaman masa lalu Bibi akan cenderung lebih mudah menjadi gosip di mulut orang lain. Pengalaman Bibi diculik, desa penculik, juga pernikahan Bibi dan ayahmu dan menjadi wanita desa selama beberapa tahun... akan dipajang di depan publik."     

Yun Hua mengangguk sekali lagi.     

Yang dikatakan Bo Siqing tidak salah sama sekali.     

"Dengan status keluarga Ji, beberapa orang mungkin tidak akan mengatakan apa-apa di depan, tapi pasti akan membicarakannya di belakang. Bahkan, mereka akan menindasmu dan Bibi karena tidak mengerti aturan kalangan kelas atas. Jika kalian membuat kesalahan apa pun, maka itu akan dikaitkan dengan pengalaman masa lalu itu..."     

Bo Siqing diam sejenak, lalu lanjut berkata lagi, "Kamu tahu, nyonya-nyonya dan nona-nona yang sepanjang hari tidak ada kerjaan itu, satu pandangan mata saja dapat menebarkan penghinaan mereka. Di permukaan mereka mungkin akan sangat peduli padamu dan Bibi karena status keluarga Ji, tapi kamu dan Bibi adalah orang-orang yang sensitif. Apa yang mereka lakukan di permukaan itu hanya akan membuat kalian merasa lebih sengsara."     

Bo Siqing mengatakannya dengan sangat serius.     

Yun Hua menatapnya. Setelah beberapa lama, dia tiba-tiba mengulurkan tangan lalu merangkul lehernya, dan tanpa bisa mengendalikan diri mencium pipinya.     

"Bo Siqing, yang kamu pikirkan sungguh banyak." Dia berkata dengan suara lirih.     

Orang yang dicium itu tertegun sejenak, lalu sebuah senyum cerah segera muncul di bibirnya, "Aku tidak sabar memikirkan segalanya dan menangani seluruhnya. Kesayanganku tidak boleh mereka kritik seenaknya!"     

"Bo Siqing, kamu baik sekali." Yun Hua tidak bisa menahan senyumnya.     

Tentu saja dia mengerti maksud Bo Siqing.     

Masa lalunya dan ibunya tidak mungkin ditutupi. Kalau bukan karena identitas sebagai nona besar keluarga Ji ini, orang lain juga tidak akan terlalu tertarik dengan masa lalu ibunya.     

Tetapi ibunya yang memakai identitas Ji Changqing ini, maka dia pasti akan menjadi tokoh utama gosip di ibu kota. Para nyonya dan nona kalangan atas itu, mereka mengolok-olok orang, mengucilkan orang, dan menertawakan orang. Dan seringkali mereka akan membunuh orang tanpa terlihat.     

Yun Hua benar-benar dapat membayangkan seberapa sengsara ibunya kalau sampai dikucilkan oleh wanita-wanita kelas atas itu.     

"Tunggu setelah hasil DNA keluar, diskusikan dulu dengan Bibi, baru berdiskusi dengan pihak keluarga Ji. Untuk sementara jangan dulu mengungkap identitas, kamu dan Bibi beradaptasi dulu dengan kehidupan di sana, terutama Bibi. Masalah ini pada akhirnya adalah tentang Bibi, kita tidak berhak membuat keputusan untuknya."     

Bo Siqing berkata, "Pada saatnya nanti tergantung Bibi sendiri, terserah dia kapan dia ingin mengungkap identitasnya. Itu adalah haknya!"     

"Baik." Senyum Yun Hua sangat dalam di matanya.     

Dalam kehidupan ini, dia sangat beruntung dapat bertemu dengan Bo Siqing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.