Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Han Fangzhou



Han Fangzhou

0Yun Hua tahu karakter orang ini, dia berdehem ringan, "Hm, medali emas disimpan di rumah, kalau kalian ingin melihatnya, besok aku akan membawanya. Nanti kalian bisa menggigitnya untuk mengetahui apakah itu emas asli atau bukan."     

"Aku sudah tahu hasil ujian tengah semester, aku selalu mengikutinya. Kalian semua adalah yang terbaik!"     

"Mengenai teman-teman yang sebelumnya meninggalkan kelas 2-15, kalian jangan membenci mereka. Setiap orang mempunyai pilihannya sendiri, dan harus bertanggung jawab dengan pilihannya itu. Sebenarnya apabila mereka bisa membawa konsep pembelajaran kelas 2-15 kita kepada murid lain, itu juga bukan sesuatu yang buruk!"     

"Lalu… kelas 2-15 kita pasti bukan tempat daur ulang sampah, kita adalah kota keajaiban! Setiap orang yang datang ke sini akan membuat keajaiban!"     

Yun Hua merentangkan tangannya, "Selain itu, kalau kalian tidak segera kembali ke tempat duduk kalian, Ketua kita akan segera berubah menjadi raja iblis!"     

Semua orang tertegun sejenak, setelah itu mereka semua menoleh dan melihat Ketua Ji yang wajahnya tampak kelam. Ketua Ji memegang kotak kapur tulis di tangannya, sedang membuat senjata rahasia…     

"Cepat fokus pada ketua kita. Kalian begitu memperhatikanku dan mengabaikan Tuan Ketua, Tuan Ketua kita yang tersayang cemburu."     

"Sebentar lagi, dia akan mengeluarkan senjata rahasianya!"     

"Hua!"     

Sekelompok orang itu langsung kocar-kacir dan dalam sekejap kembali ke tempatnya masing-masing!     

…..     

Setelah mengoreksi soal yang salah pada lembar ujian, Zhan Shibang tidak bisa menahan diri dan bertanya kepada Yun Hua dengan suara rendah, "Kak Hua, kamu tidak pergi mengantar Kak Han?"     

"Apa?" Yun Hua terkejut.     

"Kak Han." Zhan Shibang berkata, "Kak Han tanggal 1 keluar, sudah tinggal beberapa hari di rumah, mengatur baik-baik Bibi dan Nuonuo…"     

"Tunggu, mengapa dia tanggal 1 sudah keluar?" Yun Hua tampak bingung, "Dia dipenjara selama enam bulan, logikanya dia tidak akan keluar sebelum akhir bulan Juli, kan?"     

"Sepertinya katanya dalam masa penahanan, satu hari bernilai dua hari di penjara?" Zhan Shibang berkata, "Ditambah lagi kinerja Kak Han baik selama di penjara, jadi dia keluar lebih awal."     

"Kinerja baik apa?" Tanya Yun Hua.     

Zhan Shibang mengedip-ngedipkan matanya, "Kamu tidak tahu?"     

"Aku… tidak tahu." Yun Hua memang benar-benar tidak tahu, dia tidak pernah mendengar apa-apa tentang itu.     

Zhang Shibang berdehem ringan, "Spesifiknya aku juga tidak tahu, sepertinya ada dua narapidana yang berkelahi… Singkatnya, Kak Han berjasa."     

Ternyata begitu.     

Yun Hua memang tidak tahu, juga tidak ada orang yang memberitahunya.     

"Dia mau pergi ke mana? Kamu mengantarnya?" Tanya Yun Hua.     

Zhan Shibang mengangguk lalu berbisik, "Kak Han akan menjadi tentara di luar negeri. Sepertinya itu koneksi yang dicarikan oleh Kak Qi. Koneksi Kak Qi luas, sebenarnya ke luar negeri cukup bagus juga, noda kecil ini juga tidak berarti apa-apa. Aku juga berpikir kalau Kak Han akan berhasil jika dia ke luar negeri!"      

"Menjadi tentara?" Yun Hua terkejut lagi.     

Zhan Shibang sekali lagi mengangguk, "Ya."     

Setelah mengatakannya, Zhan Shibang melirik Yun Hua lagi, "Waktu aku mengantar Kak Han, aku kira Kak Hua juga akan datang… Aih, aku tidak melihatmu, Kak Han juga tidak membolehkan aku menyebutkannya."     

Yun Hua terdiam selama beberapa saat lalu menggeleng perlahan, "Aku tidak tahu kalau dia sudah keluar, juga tidak tahu kalau dia… mau pergi ke luar negeri."     

Setelah pulang dari kompetisi, dia pun terlibat dalam kasus perdagangan anak-anak. Awalnya dia tidak bermaksud untuk mengurusnya, tetapi akhirnya dia jadi ikut terlibat karena Yun Zhipeng, anak keluarga pamannya.      

Kemudian Cao Ting, desa penculik, juga masa lalu ibunya.     

Dia benar-benar sangat sibuk.     

Dia sama sekali tidak tahu bahwa Han Fangzhou sudah keluar tanggal 1, apalagi kepergiannya ke luar negeri.     

Sebenarnya kalau dipikir-pikir, bagus juga dia tidak tahu apa-apa. Karena dia sungguh tidak tahu harus bagaimana menghadapi Han Fangzhou…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.