Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Bersikap Semaunya Sendiri



Bersikap Semaunya Sendiri

0Bahkan Kong Muqing dapat melihat adanya permusuhan dari sorot mata gadis itu.     

Sebelum dia dapat menganalisanya, Gu Xun sudah berdiri dan menarik tangannya, lalu merangkul pinggangnya dengan hati-hati untuk membantunya duduk di sampingnya.     

"Kenapa tidak tidur lebih lama?" Suara Gu Xun sangat rendah. Satu tangannya menggenggam tangan Kong Muqing, tangan lainnya langsung mengusap pinggangnya, "Masih nyeri?"     

Nyeri?     

Tadi malam, kata yang paling banyak diucapkannya adalah nyeri!     

Kong Muqing memelototi Gu Xun dengan kesal.     

Gu Xun mengabaikannya dan langsung mengusap pinggangnya, "Kalau lelah, tidak usah pergi saja. Biar dia yang datang mengunjungimu bila ada waktu luang."     

"Tidak." Kong Muqing langsung menolak, "Aku sudah bilang kepadanya."     

Gu Xun mengerutkan bibirnya, "Sudah cuci tangan? Makanlah."     

"Tidak lapar." Kong Muqing berkata dengan santai.     

"Kamu tidak lapar, tapi bayinya lapar."     

"Kalau begitu kamu suruh dia makan sendiri saja." Kong Muqing mendengus.     

Gu Xun meliriknya, "Ada apa?"     

"Apanya yang ada apa?" Kong Muqing juga tidak tahu ada apa dengan dirinya, mengapa dia tiba-tiba agak kesal.     

Gu Xun sedikit mengerutkan alisnya.     

Pada saat ini, gadis di depan mereka itu tertawa, "Kak Kong manis sekali. Sungguh tidak mengira kalau Kakak menyukai karakter semacam ini. Pantas saja dulu begitu banyak gadis muda dari keluarga terkenal tidak bisa menarik perhatian Kakak."     

"Kakak?" Kong Muqing mengernyit lalu menatap Gu Xun, "Adik perempuanmu?"     

Sebelum Gu Xun berbicara, gadis itu tertawa lagi, "Namaku Mu Xuejun, sejak kecil aku sudah mengenal Kakak. Aku dan kakak perempuanku…"     

"Adik perempuan dari teman lama keluarga." Gu Xun menyela perkataan Mu Xuejun dan langsung menjelaskannya pada Kong Muqing.     

Adik perempuan dari teman lama keluarga?     

Kong Muqing masih mengernyit, tapi Mu Xuejin tertawa lagi, "Dulu masih bisa dianggap teman keluarga. Sekarang lupakan saja, keluarga Mu sudah lama bukan keluarga Mu yang dulu lagi. Seandainya tidak ada Kakak, sekarang mana mungkin keluarga Mu masih ada."     

"Yang sudah berlalu jangan dibahas lagi." Gu Xun berkata dengan datar, kemudian dia menopang pinggang Kong Muqing, "Pergilah sarapan."     

Hati Kong Muqing terasa sangat tidak nyaman, temperamennya pun langsung muncul, "Tidak mau makan, aku akan tidur lagi."     

Setelah mengatakannya dia pun hendak pergi.     

Tetapi Gu Xun meraih tangannya dan tidak mau melepasnya, "Makan dulu sedikit. Kamu sudah bangun apa masih bisa tidur?"     

Kong Muqing mengerucutkan bibirnya.     

Dia memiliki sebuah gangguan yaitu tidak bisa tidur lagi setelah terjaga. Dia sangat suka tidur, tetapi selama dia sudah terbangun, maka dia tidak akan bisa tidur kembali meskipun kembali ke tempat tidur.     

Gu Xun sudah lama tahu tentang gangguannya ini.     

"Apa aku tidak boleh berbaring?" Kong Muqing mengomel.     

Sungguh sulit dibayangkan, hanya dalam waktu setengah tahun yang singkat, dia yang awalnya gelisah di depan Gu Xun dan bahkan hampir tidak berani berbicara, sekarang telah berubah menjadi seorang gadis kecil yang arogan, keras kepala, dan semaunya sendiri. Apa yang sebenarnya dialaminya, Kong Muqing sendiri tidak bisa menjelaskannya.     

Namun ada satu hal yang dia sendiri sangat mengerti, yaitu temperamennya semakin lama semakin buruk. Setiap kali dia selalu berani ngambek di depan Gu Xun.      

Mungkin, ini adalah hasil dimanjakan.     

Tapi… dia juga tidak minta dimanjakan, Gu Xun sendiri yang mau memanjakannya. Gu Xun sendiri yang berkata bahwa dia boleh melakukan apa saja yang diinginkannya di depan Gu Xun, dia boleh menginginkan apa saja, juga boleh bersikap semaunya sendiri.     

Temperamen Kong Muqing memang asalnya sudah buruk, awalnya dia harus mengendalikannya. Tapi Gu Xun sendiri… Gu Xun sendiri yang bersikeras agar dia melampiaskan sifat aslinya!     

Jadi, Gu Xun pun pantas menanggung konsekuensi akibat sikap Kong Muqing yang semaunya sendiri ini!     

"Baiklah." Gu Xun menggenggam tangannya, "Aku akan menemanimu ke atas."     

"Tidak perlu." Kong Muqing ingin melepas tangan Gu Xun, namun pria itu sama sekali tidak mau melonggarkan tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.