Kembalinya Sang Bintang

Siaran Langsung (1)



Siaran Langsung (1)

0

….

Keesokan harinya.

Pukul sepuluh pagi lebih, Xiang Yi menerima telepon dari manajernya, Ah Nan.

Dia bertanya dengan cemas, "Sweetie, apakah kamu sudah bangun?"

Jika ini adalah Xiang Yi yang sebelumnya, dia akan sangat marah saat tidurnya diganggu, Ah Nan juga pasti sudah dia maki habis-habisan.

Xiang Yi menyalakan mode handsfree, lalu meletakkan ponselnya di rak bunga dan menggunakan gunting kebun untuk memotong beberapa bunga yang layu.

"Ya? Ada apa?"​​Jam biologis di dalam dirinya begitu akurat, di mana pun dia berada, dia akan bangun sendiri pukul tujuh tepat waktu, kecuali di saat hujan atau salju.

Ah Nan menghela napas lega, dia lalu bertanya dengan nada yang perhatian, "Sweetie, apa kamu ingin mempertimbangkan lagi tentang acara ragam terakhir kali? Lagi pula, kamu tidak memiliki panggilan pekerjaan lainnya, dan kamu juga menganggur…"

Xiang Yi berpikir sejenak, "Kamu datanglah ke rumahku, ayo bicara secara langsung, aku akan mengirimkan alamatnya."

Setelah menutup telepon, Ah Nan masih agak bingung. Bukankah dia tinggal di apartemen yang disewa oleh perusahaan? Apakah dia pindah rumah?

….

Satu jam kemudian.

Ah Nan memandang ke arah gerbang besi hitam yang megah dan artistik, matanya terbelalak lebar.

Ada air mancur bergaya Romawi di depan vila bergaya Eropa, vila… oh tidak, ini harus disebut mansion, di mana-mana ditanami bunga, mawar mekar paling baik di akhir musim semi. Dilihat sekilas, setidaknya ada puluhan berbagai jenis tumbuhan dan tanaman merambat.

Jika berjalan ke belakang, ada ladang sayuran yang seperti tak berujung.

Lebih jauh lagi, sepertinya ada sebuah peternakan.

Pintu terbuka secara otomatis. Tidak jauh dari situ, Xiang Yi yang mengenakan rok katun putih dan topi jerami berwarna cerah melambai ke arahnya sambil membawa keranjang rotan hasil tenunan tangan berisi buah dan sayur yang baru dipetik.

Ah Nan khawatir dan segera berlari ke sisi Xiang Yi, matanya begitu cemas menatapnya, "Sweetie, apakah kamu dikurung di sini? Sama seperti kisah di novel itu, direktur yang sombong mengurungmu di sini dan tidak mengizinkanmu pergi ke mana pun. Kamu hanya bisa terus di sini menjadi wanita kecilnya…"

Xiang Yi bingung mau tertawa atau menangis, "Jangan khawatir, negara kita memiliki hukum pidana yang lengkap. Ini adalah rumah yang ditinggalkan ibuku untukku. Tidak ada yang membatasi kebebasan diriku."

Ah Nan akhirnya menghela napas lega dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Mengapa ada begitu banyak lahan sayuran? Area di sini tidak terlihat seperti tanah pertanian."

Ah Nan telah mendengar sedikit tentang keadaan keluarga Xiang Yi dan mendengar bahwa dia adalah keluarga kaya, jadi dia tidak terlalu terkejut.

"Oh, awalnya ini adalah lapangan golf, tapi sudah direnovasi."

Ah Nan, "…"

Dia bertanya-tanya dalam keadaan linglung, apakah kehidupan orang kaya begitu sederhana dan bersahaja…

"Sudah hampir waktunya jam makan siang. Kemarin ada nasi satu panci kecil yang tersisa. Apa nasi goreng telur tidak masalah?" Tanya Xiang Yi sambil memiringkan kepalanya.

Ah Nan bertanya, "Hah? Apakah kamu punya pelayan di rumah? Aku tidak bisa memasak…"

Dia secara tidak sadar berpikir bahwa Xiang Yi juga tidak bisa memasak.

"Aku bisa."

"Sweetie hebat, ya. Benar-benar luar biasa!" Ah Nan memuji dengan berlebihan. Sebagai manajer seorang artis, memuji artisnya secara berlebihan adalah salah satu pekerjaannya.

"Oh ya, Sweetie, kamu sudah lama tidak menunjukkan wajahmu di sosial media, bagaimana jika lakukan siaran langsung memasak di sosial media?"

Lupakan saja soal rumor gelap, toh itu juga hanya sebuah rumor.

Ah Nan menghibur dirinya dengan semangat optimis, dia berpikir dalam hati jika makanan buatan Xiang Yi tidak enak, dia pun tetap akan memakan semuanya dalam sekali lahap!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.