Kembalinya Sang Bintang

Paman atau Paman Tertua



Paman atau Paman Tertua

0Hari sudah beranjak malam. Matahari yang terbenam di luar jendela itu tampak indah dan menakjubkan. Cahaya berlapis di atas satu sama lain dan menggulung warna oranye.     

Sinar matahari terbenam terpantul di wajah Shi Sui melalui jendela, dihiasi dengan lapisan cahaya. Pemandangan ini merupakan kelembutan yang tak terduga. Entah mengapa, Xiang Yi jadi teringat pemandangan saat Shi Sui pertama kali bertemu dengannya.     

Pada pesta ulang tahun ke-16, Shi Sui datang bersama dengan Xiang Feng. Jasnya disampirkan di lengannya dengan asal-asalan. Ruang tamu keluarga yang bising tiba-tiba menjadi hening. Kerumunan itu tampak tersihir dan tanpa sadar tatapan semua orang mengikuti sosok Shi Sui.     

Saat itu, Shi Sui adalah sosok pria paling muda yang sangat menyegarkan mata. Bertepatan dengan usia dua puluh tiga tahun, Shi Sui mendapatkan gelar Raja Film dan Rasa Televisi. Satu tatapan Shi Sui sudah cukup untuk memukau semua orang. Shi Sui menganggap bahwa alasan Xiang Yi tidak ingin berada di sisinya sepertinya juga sangat dangkal.     

Saat Xiang Yi naik ke atas dengan mengenakan gaunnya, Shi Sui dengan tenang meletakkan jas di belakang tubuh Xiang Yi. Xiang Yi masih ingat bahwa satu-satunya perkataan yang diucapkannya pada Shi Sui adalah, "Terima kasih, Kakak."     

Shi Sui belum sempat berbicara. Namun, perkataannya tiba-tiba sudah disela oleh Xiang Feng, "Xiao Xiang Yi, kamu jangan asal-asalan memanggil! Panggil dia Paman!"     

....     

Ingatan itu tiba-tiba berhenti.     

Bibir Xiang Yi bergerak-gerak. Bagaimanapun, suku kata yang sederhana justru tidak bisa diucapkan sama sekali saat ini. Dia bukan lagi gadis kecil yang bodoh seperti tempo hari. Perasaan Xiang Yi terhadap Shi Sui sama sekali bukan perasaan pria dan wanita.     

Xiang Yi batuk untuk menyesuaikan suaranya dan berkata, "Senior Shi, mungkin... Apakah kamu pernah mendengar istilah penggemar ibu-ibu?"     

Sui Sui mengangkat alisnya. Semacam firasat burut tiba-tiba muncul di dalam hatinya.     

"Sebenarnya aku menganggapmu seperti..." Xiang Yi ingin mengatakan 'anak kecil, tetapi dia tidak enak hati mengatakan dua kata tersebut. Dia merubah cara bicaranya menjadi halus sambil mengangkat harimau kecil itu, "Rasanya sama seperti kucing ini."     

Kucing putih kecil yang terganggu memasang ekspresi garang. Bukankah mereka sudah sepakat? Tong Tong bukan seekor kucing!     

Shi Sui tertawa ringan. Dia membungkuk dan mengusap-usap kepala harimau kecil itu sambil berkomentar, "Kucing? Kedengarannya sangat lucu."     

Tepat di saat ini, Xiang Fei menerobos masuk dengan ceroboh dan berceloteh, "Xiao Xiang Yi, apakah ada yang bisa dimakan? Aku sangat lapar… Eh, Shi Sui, mengapa kamu masih di sini?"     

"Melihat kucing," jawab Shi Sui singkat.     

"Apa bagusnya melihat kucing? Kucing jelek begitu..." Xiang Fei bergumam.     

Xiang Yi menutup kedua telinga kucing Tong Tong yang lembut dan berkata dengan serius, "Kamu jangan sembarangan bicara. Jika harimau kecil ini mendengarnya, dia bisa sedih!"     

"Kamu masih memberikan nama untuknya?"     

"Iya. Aku ingin memeliharanya," jawab Xiang Yi. Dia tiba-tiba teringat sesuatu dan matanya yang jernih tertuju pada Shi Sui, "Senior, bolehkan aku memeliharanya?"     

Xiang Fei segera menegur, "Ya ampun! Panggilan senior macam apa itu? Panggil dia Paman! Dia satu generasi denganku!"     

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Shi Sui memiliki keinginan kuat untuk membungkam orang lain. Xiang Feng terus saja berbicara, "Tidak, tidak. Dia lebih tua dariku. Kamu seharusnya memanggilnya Paman, atau panggil dia Paman Tertua?"     

"....." Shi Sui hanya terdiam. Tidak ada ekspresi apapun di wajah si raja film. Namun, diam-diam dia menulis catatan tentang Xiangshi Fengfeng di buku kecil di dalam hatinya.     

....     

//Xiangshi Fengfeng: Ahli merusak suasana + batu di antara hubungan pria dan wanita… Batu sandungan?     

.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.