Kembalinya Sang Bintang

Tidak Menyenangkan



Tidak Menyenangkan

0Raut wajah pria tampan itu langsung berubah, tapi dia hanya mengangkat alis. Ada senyuman yang muncul di mata buah persiknya, seperti seekor rubah licik dengan wajah baik tapi memiliki hati yang jahat, saat dia bertanya, "Apakah lezat?"     

Anak laki-laki yang lugu itu menjawab dengan malu-malu, "Aku makan terlalu cepat. Aku sudah langsung menelan sebelum sempat mencicipinya."     

Kedewasaan dan ketenangan Shi Sui membuat Yan Nai secara tidak sadar merasa bahwa pria itu adalah seseorang yang dapat dipercaya. Dia pun melanjutkan perkataannya, "Aku rasa Kakak sangat lembut. Saat dia melihat penampilan rambutku yang berantakan, dia membantuku memblokir kamera, juga menyuruhku untuk mencari manajernya untuk menata rambut."     

Shi Sui tersenyum sambil mengacak-ngacak kepalanya. Yan Nai berkata dengan bodoh, "Paman, kamu juga sangat lembut!"     

Shi Sui tersenyum ramah dan membalas, "Paman? Apakah aku terlihat sangat tua?"     

"Hah?"     

"Eh, aku sudah menjadi paman orang lain di usia 27 tahun. Bukankah tahun depan aku akan dipanggil Kakek oleh seseorang?" Shi Sui menghela napas dan berkata dengan emosi.     

Yan Nai buru-buru melambaikan tangannya, "Tidak, tidak, Paman. Kamu tidak terlihat tua sedikitpun. Tidak, tidak, tidak, maksudku Kakak! Kakak Shi Sui!"     

Seekor rubah tertentu tidak merasa bersalah karena mengadu domba seorang anak kecil. Dia terus berkata dengan lembut, "Pergi tatalah rambutmu. Buatlah jadi lebih tampan sedikit di kamera."     

"Baik. Terima kasih, Paman... Eh, Kakak!"     

Tidak tahu apakah ini hanya halusinasi Yan Nai atau tidak. Namun, setelah Yan Nai memanggil Shi Sui dengan panggilan Kakak, entah mengapa tatapan mata Shi Sui... menjadi lebih ramah?     

....     

Shi Sui masuk dapur dan kamera langsung diarahkan padanya. Pria itu memiliki kepekaan terhadap kamera yang sangat luar biasa. Dia sedikit mengaitkan sudut bibirnya dan menyapa, "Selamat pagi."     

Komentar di ruang siaran langsung meledak dalam sekejap:     

[Selamat pagi, kakakku!]     

[Selamat pagi, suamiku!]     

[Untuk orang yang memanggil dengan sebutan suami, tolong kalian sadar diri. Dia adalah priaku, oke? /emoticon kepala anjing]     

Xiang Yi menoleh dan bertatapan dengan sorot mata pria itu. Lengkungan mulut Shi Sui semakin dalam saat menyapa Xiang Yi, "Selamat pagi."     

"Pagi," jawab Xiang Yi singkat.     

Shi Sui berjalan mendekat dengan kakinya yang panjang sambil bertanya, "Apakah membutuhkan bantuan?"     

"Tidak, makanan sudah siap. Kue susu goreng renyah, sup pangsit daging, dan sayuran. Aku bersiap untuk memeras jus untuk anak-anak. Apa yang ingin senior minum?"     

Shi Sui membantu Xiang Yi meletakkan sarapan di atas nampan kayu. Pemandangan ini terlihat sangat akrab dan alami, tanpa jarak sedikitpun.     

"Jika tidak berhasil mengumpulkan lima tangkai bunga merah, apakah juga boleh memesan makanan?"     

Xiang Yi tercengang, kemudian dia mengingat perkataannya sendiri saat dia membujuk Shu Sui seperti sedang membujuk anak kecil: kumpulkan lima bunga dan kamu boleh memesan makanan.     

"Kalau begitu, kopi saja," kata Shi Sui.     

Xiang Yi mengangguk, "Baiklah, aku akan memeras jus terlebih dulu."     

Shi Sui menurunkan kelopak matanya dan mengambil inisiatif untuk menyajikan sarapan. Diam-diam dia membatin, Terlebih dulu memeras jus untuk Yan Nai? Ahhh...     

Di mulut Xiang Yi mengatakan bahwa Shi Sui memiliki hak istimewa, tapi prioritas itu justru diberikan pada orang lain... Iya, benar. Sangat tidak menyenangkan.     

....     

Di ruang siaran acara ragam 'Heartbeat', sarapan yang dibuat Qin Wanyan sudah selesai. Ruang siaran langsung dipenuhi tanda tanya karena dia hanya membuat sebuah roti isi.     

[Apa-apaan ini? Empat orang dewasa tidak mungkin akan makan satu roti isi ini, kan??]     

Empat artis tersebut memotong sepotong roti isi secara terpisah dan minum secangkir kecil kopi. Dapat dikatakan bahwa sarapan sudah selesai. Yu Miaomiao bahkan hanya memakan dua pertiga dari potongan itu dan kemudian meletakkannya.     

Yu Miaomiao berkata dengan tidak enak hati, "Aku akan segera mulai syuting. Sutradara menyuruhku untuk menurunkan berat badan."     

Meskipun Yu Miaomiao adalah seorang pesenam, dia sudah dalam keadaan setengah pensiun. Saat ini seluruh energinya dihabiskan di industri hiburan. Sedangkan, kepribadian Jiang Chen sedikit dingin, tapi dia sangat rajin. Selesai makan, dia berinisiatif untuk mencuci peralatan makan.     

Sementara itu, Fu Jiayan merupakan orang yang lebih peka terhadap situasi. Dia segera memuji sarapan buatan Qin Wanyan hari ini, "Kemampuan memasak Wanyan sangat luar biasa. Tidak heran jika dia merupakan orang yang pernah sekolah di luar negeri. Makanan terasa seperti sedang liburan di Sungai Seine."     

Pujian Fu Jiayan untuk Qin Wanyan menuai rentetan komentar warganet:     

[Apakah ini jumlah makan sebenarnya seorang artis???]     

[Tidak perlu membicarakan artis wanita, apakah dua pria dewasa hanya makan ini di pagi hari...?]     

[Wow, wow! Acara ragam sebelah sudah mulai makan! Ada kue susu goreng renyah, ada sus, juga ada pangsit dengan isi daging segar!!!]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.