Kembalinya Sang Bintang

Sebuah Kehormatan Bagiku Dapat Melayani Nona Xiang (1)



Sebuah Kehormatan Bagiku Dapat Melayani Nona Xiang (1)

0Xiang Yi melakukan pekerjaan dengan sangat rapi. Segera, beberapa cangkir kopi sudah selesai dibuatnya dan siap dihidangkan. Espresso, iced Americano, caramel macchiato... Semuanya tampak sangat mudah bagi Xiang Yi.     

Li Jianyu bereaksi dengan mewawancarai Xiang Yi, "Guru Xiang Yi, apakah kamu mengambil sertifikasi barista? Aku dengar kualifikasi itu cukup sulit. Apakah kamu memiliki pengetahuan teori dan praktik atau semacamnya...?"     

Xiang Yi menatap ke arah kamera dengan wajah polos. Salah satu komentar warganet yang lewat berbunyi: [Aku curiga tatapan Vas Bunga seperti ingin mengatakan, "Apakah ini masih perlu belajar?"]     

Tetapi, suara gadis itu sangat lembut dan sopan saat menjawab, "Tidak, aku hanya belajar dari orang lain. Kemampuanku seharusnya sangat biasa."     

Warganet berkomentar lagi: [???????]     

"Oh, iya. Jika para kru kalian ingin minum kopi, mereka bisa langsung masuk dan membuat kopi sendiri. Aku tidak masalah. Jika mereka tidak bisa menggunakan mesin kopi semi otomatis ini, masih ada juga sebuah mesin kopi kapsul di sana. Cukup masukkan biji kopi ke dalam mesin dan musik akan mengekstrak kopi secara otomatis," Xiang Yi mempersilakan.     

Li Jianyi segera berkata dengan sungkan, "Tidak perlu, tidak perlu. Guru Xiang Yi, Anda sungguh sopan.     

"Bukan apa-apa. Mesin-mesin di rumahku ini bisa rusak jika tidak digunakan dalam waktu lama," terang Xiang Yi.     

Xiang Yi tidak begitu suka minum kopi. Bahkan jika kopi sudah ditambah dengan susu dan gula, dia juga tetap tidak suka. Dia membeli mesin kopi ini dulu untuk kakak laki-lakinya. Begitu memikirkan keluarganya, tatapan Xiang Yi menjadi lebih lembut.     

Rentetan komentar mulai membanjiri ruang siaran lagi:     

[Vas bunga ini tidak berlebihan. Kepura-puraan ini juga terlalu rendah]     

[Saat diam, Adik Xiang Yi terlihat cantik. Begitu bicara, terlihat seperti vas bunga yang bodoh. Aku sarankan agar para kru tidak menyalakan mikrofon Xiang Yi. Tidak bisakah dia diam sepanjang waktu?]     

[Mesin kopi dari Qcoffee, merek internasional yang sangat besar. Warna merah antik ini masih dijual dalam jumlah terbatas. Harga bekasnya masih mencapai lebih dari 80.000 Yuan. Ditambah dengan printilan kecil lainnya, peralatan di ruangan ini setidaknya mencapai lebih dari 300.000 Yuan. Aku cukup percaya bahwa peralatan ini semua adalah miliknya. Mungkinkah kamu membawa barang-barang ini saat syuting acara ragam? Aku merasa hal ini sangat konyol.]     

Sementara itu, Xiang Yi membawakan tiga cangkir kopi. Shi Sui memilih kopi espresso. Setelah dia menyesap, dia mengangkat alisnya sedikit dan kemudian menyesap beberapa teguk lagi. Jelas bahwa kopi ini sesuai dengan seleranya.     

Yan Zhenhua mencicipi iced Americano dengan santai dan berkata memuji, "Biji kopinya sangat bagus. Xiao Xiang Yi, kamu sangat pandai memilihnya."     

Yan Nai melihat satu-satunya cangkir kopi yang tersisa di atas meja dan kemudian melihat ke arah Xiang Yi. Dia tidak yakin, kopi ini untuknya atau Xiang Yi yang membuat untuk dirinya sendiri? Mata anak laki-laki itu lembab. Setelah rambutnya ditata oleh A Nan, penampilannya saat ini agak mirip dengan Xiao Zhengtai di komik.     

Xiang Yi akan lebih sabar menghadapi anak-anak daripada yang lainnya. Dia berkata dengan lembut, "Kopi ini untukmu. Sudah aku tambahkan banyak karamel. Seharusnya tidak akan terlalu pahit."     

Mata Yan Nai berbinar. Dia mengambil cangkir kopi dan melihat bahwa ada gambar kucing yang lucu di atas kopinya. Dia tidak bisa menahan diri untuk pamer pada Shi Sui, "Kak, lihat, lihat. Di atas kopiku ada gambar kucing."     

Gerakan minum kopi Shi Sui sedikit terhenti. Dia tidak marah. Hanya saja, dia merasa tidak ingin memperhatikan Yan Nai dan masa bodo. Xiang Yi hanya menganggap Yan Nai sebagai anak kecil.     

"Meong~" Harimau Kecil yang baru saja menangkap kupu-kupu di taman melompat ke dalam pelukan Xiang Yi. Gadis kecil itu mengusap belakang lehernya. Harimau kecil itu menyipitkan matanya dan membuat suara mengeong dengan manja.     

"Mengapa kucing ini tidak makan makanan khusus kucing? Aku lihat dia tidak menyentuh makanannya dalam mangkuk," kata Yan Zhenhua.     

"Dia mungkin agak pemilih. Aku akan membuatkan nasi labu tuna untuk makanan kucing," kata Xiang Yi.     

".....!!" Harimau kecil itu tampak marah. Matanya melebar dan otaknya hanya dipenuhi oleh satu pikiran, Harimau yang kotor!     

Tetapi, tatapan mata Shi Sui justru berubah menjadi sedikit aneh. Dia jadi berpikir, Gadis kecil itu berkata, apakah dia menganggapku sama seperti... kucing?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.