Kembalinya Sang Bintang

Tamu Sudah Tiba



Tamu Sudah Tiba

0Kolom komentar siaran langsung sudah meledak:     

[Adik Xiang Yi sangat heroik! Ahhh...! Singkatnya, ini sangat keren!]     

[Sialan?? Apakah Vas Bunga itu terbang barusan??]     

[Senyuman Raja Aktor Shi terlalu penuh kasih sayang, kan? Dia sama sekali tidak memiliki kesadaran sebagai Raja Aktor! Ahhh… Huhuhu...]     

[Aku dijebak oleh lingkaran pertemanan. Interaksi mereka berdua sangat alami, bahkan mereka melepaskan beban sebagai selebriti dan pergi menangkap babi. Mereka menangkap babi dengan gembira seperti anak kecil. Di acara ragam 'Heartbeat' sungguh sangat kaku hingga membuat bulu kudukku merinding...]     

Xiang Yi terpental dan akhirnya membawa babi hitam kecil untuk diurus karena tidak boleh menampilkan adegan berdarah dalam ruang siaran. Shi Sui dan kamerawan pun kembali ke paviliun lebih dulu.     

Begitu Shi Sui masuk ke ruang tamu, pria itu mendengar suara ketukan pintu dari kamar Xiang Yi. Mungkin suasana hati Harimau Kecil yang dikurung sudah hancur. Shi Sui mengaitkan sudut bibirnya, melangkah maju, dan membuka celah pintu kamar Xiang Yi.     

Harimau Kecil mengeluarkan kepala kecilnya untuk memastikan. Setelah Harimau Kecil melihat bahwa orang yang datang adalah Shi Sui, pupil mata kucing itu langsung membulat.     

"Meong, meong, meong!" Kucing itu mengeong nyaring, seolah berkata, Mengapa pria bau tengik ini yang datang?!     

Mata buah persik Shi Sui tampak tersenyum, namun sebenarnya tidak. Dia sedikit menggoda dengan nada bicara yang malas, "Aku datang untuk menolongmu. Kamu senang tidak?"     

"....." Harimau Kecil tidak mengeong. Dia menggerutu dalam hati, Dasar pria bau tengik. Bahkan harimau bisa kamu bohongi. Apakah hati nuranimu tidak akan terluka?     

"Apakah kamu ingin bermain dengan ini?" Shi Sui mengiming-imingi. Pria itu mengeluarkan bola wol berbulu seperti pemain sulap.     

Harimau Kecil berpikir, ( ̄▽ ̄~) Cut, apakah menurutmu aku belum pernah melihat ini sebelumnya? Bagaimana mungkin aku menyukai mainan idiot semacam ini!     

Di detik berikutnya, Shi Sui melempar bola jauh-jauh hingga membentuk busur sempurna.     

"!" Gerakan tubuh ternyata lebih jujur daripada otak. Naluri kucing mendesak Harimau kecil itu untuk menerkam ke arah bola wol, memeluk beberapa gulungan bola, dan kemudian menghentikan gerakannya.     

...Sialan! Aku masuk ke perangkap orang lain! Pria bau tengik ini sangat licik! rutuk Harimau Kecil dalam hati.     

"Apakah itu menyenangkan?" tanya Shi Sui. Entah sejak kapan pria itu sudah berjongkok di sebelah si kucing kecil. Garis rahangnya halus dan jelas. Saat jakunnya yang bersih dan jernih bergerak naik-turun, ada perasaan menggoda yang tidak bisa dijelaskan.     

Harimau Kecil buru-buru berbalik badan dan mengabaikan Shi Sui. Namun, Shi Sui mengulurkan tangan untuk mengelus-elus belakang lehernya dan berkata dengan lembut, "Jadilah lebih patuh di masa depan, oke?"     

Harimau Kecil membatin, Cuih! Aku tidak ingin mendengarnya. Aku, Harimau Kecil, tidak akan menyerah pada seorang pria bau tengik… Ahhh! Sangat nyaman~~~     

Pupil mata kucing yang berkaca-kaca itu mulai menyipit dengan nyaman. Mulutnya mengeluarkan suara manja dan janggut di pipi merah mudanya sedikit bergetar...     

Harimau hidup tidak terlihat seperti ini. Ruang siaran dipenuhi komentar para warganet:     

[Nasib manusia tidak sebaik kucing...]     

[Aku juga ingin menjadi seekor kucing di kehidupanku selanjutnya]     

[Kucing jalang berubah sikap menjadi manis dan konyol di tangan Raja Aktor Shi. Hahaha]     

....     

Menjelang tengah hari, Xiang Yi kembali membawa olahan daging babi tersebut. Kebetulan, saat ini para tamu sudah tiba dan kali ini mereka dibagi menjadi dua mobil.     

Ada seorang gadis yang keluar dari mobil pertama dengan paras yang cantik, tubuh yang ramping, dan temperamen yang halus. Begitu dia melihat daging babi di tangan Xiangyi, jejak penghinaan yang dalam muncul di sorot matanya.     

Mobil kedua kemudian menyusul. Mobil ini jelas berbeda dari mobil yang sebelumnya. Bodi mobil yang ramping menunjukkan nilai yang tinggi. Setelah mobil ini berhenti, pengemudi yang mengenakan sarung tangan putih dengan hormat membuka pintu belakang.     

Orang yang turun dari mobil kedua adalah seorang pemuda yang berusia sekitar dua puluh tahun. Pria itu memakai kaos putih dengan luaran kemeja kotak-kotak hitam putih dan sepatu kanvas serta membawa tas olahraga. Pria ini jelas sudah didandani dengan sangat baik, tapi memberikan penampilan liar saat mengenakan gaya seperti ini. Anting obsidian di telinga kirinya memantulkan cahaya dingin di bawah sinar matahari.     

Saat Xiang Yi melihatnya, dia tercengang, kemudian terkejut hingga tidak dapat mengendalikan diri. Ini Kakak Keempat, ya! pikirnya.     

Xiang Yi meletakkan keranjang di tangannya, melangkah maju, dan ingin membantu pria itu membawa koper. Tetapi, pria itu justru menghindar. Suaranya terdengar sangat dingin dan acuh tak acuh. Setiap kata terasa sangat dingin saat pria itu memperingatkan, "Jangan sentuh barang-barangku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.