Kembalinya Sang Bintang

Lemah, Tidak Berdaya, dan Menyedihkan



Lemah, Tidak Berdaya, dan Menyedihkan

0Bai Ruoruo menggigit bibirnya. Matanya mulai memerah dan berkaca-kaca karena penuh dengan air mata. Air matanya terlihat hampir terjatuh dan tampangnya terlihat sangat menyedihkan.     

"Tidak apa-apa... Kakak Xiang Yi, dia hanya seekor kucing. Aku tidak akan membuat perhitungan dengannya," kata Bai Ruoruo.     

Tiba-tiba, sekelompok orang meninggalkan komentar-komentar yang sama seperti [Ruoruo sangat baik], [Kakak kecil yang menyedihkan], dan sejenisnya.     

"Cukup!"     

Teriakan keras berasal dari suara Xiang Yu. Dia memeluk Harimau Kecil sambil mengelus-elus lembut belakang leher kucing itu dan berkata, "Aku tidak percaya Harimau Kecil bisa mencakarmu tanpa alasan! Kamu jangan memfitnahnya!"     

Bai Ruoruo tercengang, "???"     

Harimau Kecil melihat ada orang yang mendukungnya dan itu membuatnya semakin mengeong dengan menyedihkan, "Meong~ Meong~ Meong~"     

Xiang Yu tiba-tiba merasakan kesedihan yang tidak tertandingi. Lihat! Lihat! Kucing kecil ini dianiaya hingga seperti ini! pikirnya. Lalu, dia berkata pada Harimau Kecil, "Sayangku, jangan takut. Aku ada di sini."     

"???" Semua warganet di ruang siaran langsung tertegun dan meninggalkan macam-macam komentar:     

[Mengejutkan! Smog ternyata memanggil seekor kucing dengan sebutan Sayangku??]     

[Hahah… Aku tertawa sampai lampu kontrol suara jadi bersinar untukku dari radius sepuluh mil]     

[Meskipun penampilan Bai Ruoruo sedikit menyedihkan, aku sangat ingin tertawa. Eh, eh, eh, eh]     

....     

Air mata Bai Ruoruo menetes dan kali ini dia benar-benar menangis, "Kenapa aku harus berbohong? Apakah mungkin lukaku ini tidak cukup digunakan sebagai bukti?"     

Eksperi Xiang Yu ragu-ragu. Bisa dilihat bahwa luka di betis Bai Ruoruo memang bekas cakar.     

"Meong, meong~ Huhuhu~~~" Harimau Kecil di dalam pelukan mengeong lebih lembut dan lebih manja. Bantal cakarnya yang berwarna merah muda meraih kerah baju Xiang Yu dengan perasaan takut. Xiang Yu pun menunduk dan bertemu dengan pupil biru Harimau Kecil yang berair.     

...Sial! Harimau Kecil pasti ditindas hingga berpenampilan seperti ini. Karena itu, dia baru akan menunjukan ekspresi begitu sedih seperti ini! batin Xiang Yu. Rasa tanggung jawabnya tiba-tiba muncul. Harimau Kecil yang begitu lucu dan kasihan mulai sekarang akan dijaga olehnya!     

"Oke. Karena kamu menyebut soal bukti, kalau begitu keluarkan buktinya bahwa Harimau Kecil yang mencakarmu."     

Bai Ruoruo tersedak dan berkata, "Aku barusan pergi ke kamar mandi. Tidak ada kamera, juga tidak ada orang lain di sana..."     

"Kalau begitu, tidak ada bukti," gumam Xiang Yu. Dahi Xiang Yu berkerut karena dipenuhi dengan gambaran yang sulit diatur. Dia bertanya, "Mungkin kucing lain yang mencakarmu. Ada berbagai macam kemungkinan yang tidak terbatas, atas dasar apa kamu mengatakan bahwa itu pasti karena kesalahan Harimau Kecil?"     

Bai Ruoruo masih ingin berbicara, tapi dia langsung disela oleh Xiang Yu yang menjaga kucing dengan sungguh-sungguh, "Bahkan jika memang benar Harimau Kecil yang mencakarmu, itu juga mungkin karena kamu yang menindasya sehingga dia terpaksa melawan. Lagi pula, dia begitu lemah, tidak berdaya dan menyedihkan. Bisa menindasmu? Aku rasa kamu yang menindasnya."     

Anak kucing kecil yang lembut itu menggosokkan kepalanya yang berbulu ke tulang selangka Xiang Yu. Dia bersandar di dalam pelukan pria itu dan menunjukan ekspresi tidak berdosa dan polos pada Bai Ruoruo, seperti sedang mengatakan, Kakak, apakah ada masalah? Di dalam mata dan hati Kakak Laki-laki, hanya ada aku~     

"...!!!" Bai Ruoruo tercengang. Singkatnya, dia hampir muntah darah.     

Di masa lalu, selama Bai Ruoruo berpura-pura menyedihkan, yang lain akan simpati padanya. Mengapa segalanya berjalan sebaliknya hari ini?! pikirnya. Kemarahan berangsur-angsur membuatnya kehilangan kewarasan Bai Ruoruo dan emosinya hampir runtuh.     

Bai Ruoruo mulai mengomel, "Dia berpura-pura! Apakah kalian tidak bisa melihatnya? Dia sedang berpura-pura! Dia adalah kucing teratai putih dan kucing jalang! Apanya yang menyedihkan? Dia jelas terlihat sangat ganas!"     

Di detik berikutnya, Xiang Yu menutupi telinga telinga Harimau Kecil dan berkata dengan marah, "Apakah tidak bisa dibicarakan baik-baik?! Untuk apa kamu memarahinya?!"     

"....." Bai Ruoruo memasang wajah jijik.     

Saat ini, suara tenang dan lembut Xiang Yi terdengar berkata, "Tidak ada kamera, tapi ada kamera pengawas di pertanian. Aku bisa memeriksanya dan melihat apa yang sebenarnya terjadi."     

Apa??? Ada kamera pengawas??? Bai Ruoruo sontak tercengang dan hampir pingsan di tempat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.