Kembalinya Sang Bintang

Orang yang Dipekerjakan



Orang yang Dipekerjakan

"Hehehehehe…" Xiang Yi tidak bisa menahan suara tertawanya. Dia mengaitkan jarinya, mengarahkannya pada Xiao Yang, dan memanggil, "Kemarilah."     

Melihat gadis kecil itu tersenyum manis dan indah membuat jantung Xiao Yang mulai berdetak cepat lagi. Dia hanya bisa membatin, Apa yang sebenarnya terjadi… Apakah ini perasaan jatuh cinta...     

"Kakak Xiao Yang..." gumam Bai Ruoruo. Kepanikan muncul di dalam hatinya. Dia dengan lemah lembut menempel pada tubuh Xiang Yang, tapi Xiao Yang sama sekali tidak memedulikannya.     

Xiao Yang justru berlari kecil beberapa langkah sampai ke hadapan Xiang Yi. Bai Ruoruo, yang hampir kosong, tak bisa berkata-kata, "....."     

Xiao Yang berdehem ringan, menundukkan kepala, dan berkata, "Jika kamu ingin balikan, aku bisa mempertimbangkan untuk memberimu kesempatan."     

"Sialan..." rutuk Xiang Yu. Bulu kuduk merinding mendengar perkataan itu. Dia langsung menyahut dengan kesal, "Pria macam apa kamu ini?! Beraninya bersikap seperti ini padanya?!"     

Meskipun Xiang Yu tidak menyukai Xiao Yang, dia bisa menahan diri jika adik perempuannya benar-benar suka. Tapi, jika Xiao Yang berani bersikap tidak baik terhadap adiknya? Tahan? Tahan apanya! Xiang Yu tidak akan tahan!     

Xiang Yi mengangkat tangannya untuk mengisyaratkan agar kakaknya tenang, lalu sedikit tersenyum pada Xiao Yang dan berkata, "Aku lihat kamu memiliki paras yang tampan, perawakan tinggi, dan temperamen yang baik..."     

Beberapa kata pujian ini membuat Xiao Yang terbang ke langit. Dia berpikir bahwa wanita ini pasti mencintainya sampai langit runtuh… Tapi, Xiao Yang justru mendengar pertanyaan yang menyenangkan dan lembut.     

"Kalau begitu, apakah kamu bisa membunuh kelinci? Apakah kamu bisa mengulitinya? Apakah kamu bersedia pergi ke tempat kotor?" tantang Xiang Yi.     

Xiao Yang tercengang, "???"     

Xiang Yu bingung, "???"     

Bai Ruoruo terkejut, "???"     

Shi Sui yang berada tidak jauh dari mereka justru seperti telah menyadari sesuatu. Dia mengaitkan sudut bibitnya dan berkata, "Apakah begini saja tidak bisa? Cuih..."     

Bagaimana mungkin Xiao Yang bisa tahan dengan umpan semacam ini? Dia berseru, "Siapa bilang aku tidak bisa? Bukankah hanya membunuh kelinci saja?!"     

…....     

Setengah jam kemudian, Xiao Yang muntah hebat di dalam kamar mandi. Untungnya, kelinci itu sudah terbunuh. Namun, Xiang Yi juga masih meminta Xiao Yang untuk membersihkan daging kelinci hingga bersih.     

Xiang Yi sendiri adalah kelinci. Nama panggilannya adalah Tu Tu. Dia biasanya tidak bisa membunuhnya sendiri, tapi rasa kelinci yang baru saja dipotong akan sangat lezat dan segar. Jadi, dia berpikir bahwa mempekerjakan Xiao Yang tidak sia-sia.     

Kebetulan, siaran langsung juga akan dimulai. Li Jianyu secara pribadi mengajak Lao Li untuk mengambil gambar Xiang Yi yang sedang memasak dan menerima saat pengaturan memasak makanan di siaran langsung.     

Para warganet langsung berkerumun di ruang siaran langsung, dan antusiasme mereka sangat luar biasa:     

[Ahhh… Kelinci yang sangat imut. Matimu sangat harus... Uhuk, kamu sangat menyedihkan!!]     

[Kemampuan memotong Vas Bunga sangat luar biasa! Pantas saja dia bisa memotong ikan menjadi fillet yang begitu tipis!!     

[Adik Yi, masaklah dengan pelan! Aku akan membawa mangkuk makananku dulu!!]     

[Heh! Orang yang di atas kelihatannya belum berpengalaman. Seharusnya cemilan buah untuk makan malam sudah disiapkan sejak awal, siaran langsung sudah dimulai!]     

....     

Xiang Yi memotong daging kelinci menjadi potongan kecil-kecil agar rasa bumbunya lebih meresap. Dia memasukkan arak masak, paprika hijau, adas, daun bawang, dan irisan jahe. Lalu, daging didiamkan untuk diasinkan.     

Sementara itu, Xiang Yi mulai menyiapkan fillet ikan rebus lainnya. Dia memasukkan fillet ikan yang sudah diiris tipis-tipis ke dalam air mendidih sampai setengah matang. Dia kemudian memasukkan tauge, tahu, dan parutan konnyaku ke dalam panci rebusan untuk dimasak sampai matang.     

Xiang Yi lanjut memanaskan panci dan menuangkan minyak panas. Dia memasukkan merica, cabai, dan rempah-rempah lainnya untuk ditumis agas menciptakan rasa yang harum. Terakhir, minyak panas dengan suhu yang sangat tinggi dituangkan ke panci penuh bahan-bahan. Setelahnya, bahan-bahan akan dimasak dua kali sehingga membentuk rasa yang unik dan pedas.     

Di saat yang bersamaan, daging kelinci hampir selesai diasinkan. Xiang Yi menambahkan minyak kanola dengan jumlah banyak dan menumisnya dengan cepat, kemudian menambahkan potongan-potongan cabai kering dan bubuk cabai buatan tangan. Dia juga menambahkan gula putih, MSG, dan cuka. Setelah menunggu sampai semua bumbu perlahan meresap, terdengar suara saat masakan dituangkan.     

Kedua hidangan itu adalah hidangan pedas. Cabai merah cerah bersanding dengan daging ikan berwarna putih dan daging kelinci berwarna kuning keemasan. Jika dilihat, terasa sangat nikmat.     

"Glek…" Li Jianyu dan yang lainnya mulai menelan air ludah.     

Xiao Yang yang duduk di ruang tamu bahkan lebih tidak bisa duduk tenang. Bagaimana bisa makanan itu begitu harum?! Aku pasti harus makan dua mangkuk!!! pikirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.