Kembalinya Sang Bintang

Di dalam Hatinya Hanya ada Kakak



Di dalam Hatinya Hanya ada Kakak

Setelah Xiang Yu mengendus kucing selama beberapa menit, dia sepenuhnya tidak menyadari bahwa dunia sudah hancur di hadapan jutaan warganet...     

Sementara itu, wajah Harimau kecil tampak tercengang. Pada awalnya, dia masih menendang-nendang kaki-kaki kecilnya dan melambaikan cakarnya untuk menolak. Namun, dia kemudian tidak bisa menyingkirkan Xiang Yu dan hanya bisa pasrah menerima pelecehan ini.     

Harimau Kecil diam-diam mengutuk, Wanita bodoh! Aku sungguh mengorbankan banyak hal agar kamu bisa berdamai dengan kakakmu!!!     

Xiang Yu mengendus Harimau Kecil dengan wajah puas dan senang. Dia juga memeluk kucing kecil itu dan mencium pipinya.     

".....!!!" Harimau Kecil terkejut dan memekik dalam hati, Sialan! Aku sudah tidak suci lagi!!!     

"Kucing baik, lain kali aku akan datang melihatmu," Xiang Yu menggunakan dahinya untuk menundukkan dahi Harimau Kecil dan berkata dengan tidak rela, "Aku harus kembali ke markas. Setelah aku memenangkan pertandingan, dan mendapatkan bonus, aku akan kembali untuk membelikan makanan kaleng dan makanan ringan untukmu!"     

Membeli makanan? Telinga kucing Harimau Kecil langsung bergerak-gerak. Dia berinisiatif memeluk dada Xiang Yu dan menggosok-gosok tulang belikat pemuda itu. Pupil mata kucingnya bersinar cerah.     

"Meong~ Meong~" Harimau Kecil mengeong, seolah sedang berkata, Di dalam hatiku hanya ada Kakak~ Kakak harus datang menemuiku, ya~     

Interaksi Xiang Yu dan Harimau Kecil menuai banyak komentar di ruang siaran langsung:     

[Kucing jalang: sikap jalangnya begitu terlihat jelas]     

[Hahahaha… Apakah seekor kucing dan seorang manusia baru saja mencapai kesepakatan?]     

[Aku sangat menantikan saat Smog tahu bahwa ada kamera yang membidiknya. Seluruh tim logic, tolong ingatkan dia untuk menonton tayangan ulang!]     

....     

Xiang Yu pergi ke dapur dan melihat adiknya masih sedang mengemas makan untuknya. Hatinya tiba-tiba luluh dan terisi sangat penuh. Sepasang tangan Xiang Yu masuk ke dalam saku dan dia menolak untuk bertatapan langsung dengan Xiang Yi.     

"Jangan memasukkan makanan terlalu banyak, tidak akan habis. Ada bibi yang membantu memasak di markas kami. Selain itu, aku juga bisa memesan makanan takeaway."     

Xiang Yi mengedipkan matanya dan berkata dengan lembut, "Kalau begitu, kamu bisa membaginya dengan rekan satu timmu..."     

Xiang Yu teringat kejadian satu tahun yang lalu. Itu adalah percakapan terakhir kali antara dia dan adiknya. Hidungnya tiba-tiba menjadi perih.     

"Kakak, aku akan menunggumu kembali dari pertandingan dan aku akan memasak makanan lezat untukmu!"     

"( ̄▽ ̄~) Berhentilah~~ Siapa yang langka? Sudahlah, sudahlah. Jangan mengantarku. Di luar ada banyak nyamuk. Nanti badanmu digigit."     

Xiang Yu tiba-tiba merasa gelisah. Dia mengambil beberapa langkah ke depan dan meraih bahu Xiang Yi. Tubuh gadis kecil itu begitu tipis, ramping, dan kurus hingga tulangnya terasa sedikit keras.     

"Kamu... tidak akan pergi, kan?"     

Xiang Yi terdiam selama beberapa detik sebelum menjawab dengan lembut, "Tidak."     

Xiang Yu mendengus dan berkata kasar dengan garang, "Jika kamu membohongiku, aku… Aku tidak akan memedulikanmu lagi di masa depan!"     

Emosi dapat menular. Xiang Yi bukanlah orang yang munafik. Saat ini, lingkaran matanya juga sedikit memerah. Dia memberikan sebuah pelukan pada Xiang Yu, lalu berkata dengan suara pelan tapi tetap tegas, "Aku tidak akan membohongimu lagi di masa depan. Kak, aku berjanji."     

Semua kakak laki-laki dari keluarga Xiang sangat menyayangi adik perempuan mereka. Tetapi, mereka selalu berpegang teguh terhadap batasan antara pria dan wanita. Setelah Xiang Yi masuk taman kanak-kanak, pelukan antara kakak dan adik sudah sangat jarang.     

"Gadis kecil yang sudah dewasa tidak boleh sembarangan memeluk anak laki-laki..." gumam Xiang Yu pelan, "Tapi... Aku izinkan kamu memelukku hari ini. Tapi, selain aku, adikku tidak boleh memeluk pria lain. Apakah kamu ingat itu?!"     

Ruang siaran langsung kembali diramaikan komentar para warganet:     

[Sialan. Mengapa aku ingin menangis melihat adegan ini? Ahhh...]     

[Kakak Si Mao tampak garang di depan adiknya, tapi dia sebenarnya sangat penuh kasih sayang... Ahhh]     

[Aku lihat acara ragam cinta di ruang sebelah begitu kaku. Lebih bagus menonton acara ragam 'Two People in a House'! Kehidupan sehari-hari yang hangat seperti ini sangat menyembuhkan~]     

…....     

Shi Sui dan Xiang Yu mengantar Xiang Yu sampai ke depan pintu paviliun.     

"Aku pergi dulu. Kakak Shi, aku serahkan adikku padamu. Bantu aku jaga dia baik-baik!" kata Xiang Yu sebelum melambaikan tangan kepada keduanya.     

Shi Sui meregangkan jari-jarinya untuk mendorong kacamata berbingkai emasnya dan menjawab dengan tenang, "Pasti."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.