Kembalinya Sang Bintang

Tampilan Peri Vas Bunga (1)



Tampilan Peri Vas Bunga (1)

0Qin Wanyan menghilang dari pandangan semua orang, tapi para penggemar di lokasi masih mengingat tampilannya yang sangat menakjubkan. Banyak yang masih menunjukkan reaksi kagum dan heboh mereka.     

"Gaun yang sangat indah! Huhuhu… Aku harus membeli sebuah gaun seperti itu setidaknya sekali dalam seumur hidupku!"     

"Kulitnya juga sangat indah. Aku rasa aslinya dia lebih kurus dan lebih putih daripada di kamera."     

"Penggemar yang menggunakan kamera kelas atas itu barusan (mengandalkan foto para selebriti untuk dijual) mengambil gambar Qin Wanyan? Dia benar-benar sangat memahami istilah senjata panjang dan meriam pendek yang menggambarkan kamera di tangan kamerawan itu. Suara jepretan kamera itu terdengar berkali-kali..."     

Tak hanya para penggemar di lokasi, ada juga segerombolan kelompok yang membual di ruang siaran langsung. Mereka membuat penggemar Qin Wanyan merasa menjadi yang paling mulia.     

[Tidak ada yang keberatan, kan, jika Peri Qin menjadi wanita paling cantik dalam keseluruhan acara?]     

[Selain beberapa orang senior, hanya tersisa Jiang Chen dan Vas Bunga di generasi junior yang belum berjalan di karpet merah, kan?]     

[Aku baru saja melihat urutan selebriti yang akan muncul di karpet merah dalam acara tahunan Fan Qie Entertainment. Jiang Chen dan Qin Wanyan seharusnya berjalan bersama]     

[Eh, sepertinya tidak benar. Mengapa aku melihat manajer Vas Bunga? Apakah dia berikutnya?]     

[Hahaha! Akan ada pertunjukan yang sangat bagus setelah ini. Urutan tampil ini sangat mencolok, ya? Jika penampilan orang setelah Qin Wanyan tidak menakjubkan, singkatnya ini akan menjadi tamparan hebat!]     

....     

A Nan turun dari mobil. Dia membuka payung dengan hati-hati, lalu membukakan pintu mobil. Pimpinan Fan Qie Entertainment jelas ingin melakukan sesuatu. Kamerawan yang bertanggung jawab atas siaran langsung bergegas melangkah ke depan serta secara sengaja mengambil gambar pintu mobil dari dekat.     

Ada penggemar yang tidak jelas berteriak di lokasi, "Keluarlah, monster!"     

Ada tawa di sekeliling dan ejekan yang tidak terbendung di ruang siaran langsung. Namun, di detik berikutnya, pemandangan yang menarik perhatian semua orang adalah sepasang sepatu hak tinggi dengan kilauan perak serta pergelangan kaki putih dan halus yang terhalang oleh gaun yang menyeret lantai.     

Xiang Yi membungkuk keluar dari mobil. Dia mengenakan gaun selempang merah anggur penuh dengan manik-manik. Kulitnya berwarna putih susu dan padat. Bentuk tubuhnya ramping namun tidak terlalu kurus.     

Bahu dan leher Xiang Yi yang panjang seperti leher angsa membentuk lengkungan yang indah seperti seorang gadis yang dewasa. Rambut hitamnya diikat, tetapi bukan mengenakan gaya yang kaku, melainkan diikat dengan selendang sutra yang diputar sesuka hati. Beberapa helai rambutnya tersebar di tulang selangka, memberikan kesan malas dan santai.     

Xiang Yi tidak memakai riasan yang tebal. Riasan dasarnya terlihat bersih dan jelas. Riasan matanya berwarna oranye sehingga matanya tampak seperti ditutupi dengan warna-warna paling cemerlang dari matahari terbenam. Rongga matanya diwarnai ringan dengan manik sehingga membuat wajahnya terlihat sangat cerah.     

Xiang Yi sedikit membungkuk berterima kasih pada manajernya yang sedang memegang payung. Matanya yang cerah kebetulan menghadap ke kamera siaran langsung. Karena Xiang Yi telah berpengalaman beberapa hari menjalani siaran langsung, dia sudah memiliki kepekaan terhadap kamera. Bibir merahnya terpaut ringan dan dia tersenyum merekah.     

Semua orang di tempat kejadian langsung tertegun, "....."     

Semua warganet di ruang siaran langsung turut tertegun, "....."     

Kolom komentar ruang siaran langsung resmi itu meledak dalam sekejap!     

[Sialan?????]     

[Sialan!!!!!!!]     

Kosakata semua orang menjadi sangat terbatas dan berada pada titik yang paling ekstrem. Mereka semua menatap gadis di layar tanpa berkedip, seolah tampak tersihir.     

Penggemar yang berteriak, "Keluarlah, monster!" kini memasang ekspresi seperti hantu. Raut wajahnya penuh dengan kejutan!     

Lokasi yang awalnya ramai sesaat menjadi sunyi. Sampai… Jiang Chen yang turun dari mobil bukannya berjalan ke arah lain, melainkan berjalan menuju Xiang Yi. Kemudian, dia membungkuk untuk mengangkat ujung gaun Xiang Yi dan berbisik, "Hati-hati, Kak."     

Xiang Yi baru menyadari bahwa ada tongkat selfie di satu-satunya jalan di depan. Dia tidak tahu apakah benda itu dijatuhkan oleh salah seorang penggemar atau... ada seseorang yang sengaja melakukannya.     

Jika Xiang Yi tersandung, takutnya itu akan menjadi lelucon terbesar malam ini. Xiang Yi memiringkan kepala, mengerutkan alis dan matanya, lalu mengucapkan, "Terima kasih… Dik."     

Suasana yang hening mendadak pecah dengan teriakan yang menggelegarkan!     

"Ahhhhh!!!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.