Kembalinya Sang Bintang

Mengalaminya Sendiri



Mengalaminya Sendiri

0Lin Zhiya menunggu sangat lama, tapi tidak mendapatkan jawaban satu kalimat pun dari Xiang Yi. Sudah ada banyak pertanyaan di atas kepalanya. Saat seperti ini, bukankah seharusnya mengatakan kalimat yang sopan? begitu pikir Lin Zhiya.     

Namun, posisi duduk Xiang Yi justru sangat tenang. Leher dan bahu angsanya membentuk lengkungan yang indah. Sementara itu, Xiang Yi menatap lurus ke arah depan dengan begitu tenang.     

"....." Lin Zhiya terdiam dan membatin, Apakah… Apakah dia benar-benar tidak akan menambahkan pertemanan denganku??? Lin Zhiya tiba-tiba merasa dirinya diabaikan.     

Saat ini, dia menatap lurus ke depan dengan tenang. Lokasi acara sudah begitu ramai. Ini merupakan pertemuan tahunan sehingga tanpa terkecuali, baik bos besar maupun bos kecil pasti akan berpidato beberapa patah kata. Kemudian, acara diselingi dengan beberapa pertunjukan yang berasal dari selebriti perusahaan sendiri agar bisa menghemat tenaga kerja.     

Xiang Yi memperhatikan susunan acara dengan bosan. Dia menemukan bahwa acara terakhir dalam pertemuan tahuan ini adalah pertunjukan menyanyi dan menari oleh Jiang Chen dan grup idola prianya.     

Tiba-tiba ponsel Xiang Yi bergetar. Dia menundukkan kepala dan melihat pesan dari A Nan.     

— @Nanshangjianan: Sweetie...     

— @Nanshangjianan: Menangis histeris.jpg.     

Xiang Yi mengirimkan tanda tanya. Tak lama kemudian, A Nan membalas lagi.     

@Nanshangjianan: Huhuhu! Aku ada di toile, tapi tidak ada tisu di sini! Sweetie, aku rela pergi ke rumahmu setiap hari untuk mencuci piring, menyapu lantai, memelihara babi, dan mengumpulkan telur, asalkan kau membantuku mengirikan selembar tisu /emoticon menyedihkan.     

@Nanshangjianan: Jangan beritahu orang lain aku yang ada di dalam!! Aku tidak ingin menjadi manajer yang paling hina di seluruh perusahaan!!!!     

Setelah Xiang Yi selesai membaca pesan dari A Nan, dia mengangkat tangannya, memegang dahinya, dan sedikit terdiam, "....."     

Soal laki-laki, Xiang Yi hanya mengenal Jiang Chen di sini. Dia melirik ke arah Jiang Chen dan menemukan bahwa Jiang Chen sama sekali tidak berada di tempat duduknya. Dia pun berpikir, Ke mana Jiang Chen pergi? ...Lupakanlah. Lebih baik aku pergi sendiri saja.     

Xiang Yi pun menghilang dari lokasi.     

...     

Xiang Yi datang tepat pada saat ada petugas kebersihan yang sedang membersihkan toilet. Dia meminta petugas itu masuk dan menolong A Nan. Kemudian, dia duduk melamun di sudut ruangan.     

Xiang Yi tidak pernah tertarik dengan acara macam jamuan sejak dia masih kecil. Dia berencana menunggu A Nan dan bertanya apakah dia boleh pergi lebih awal. Dia tidak tahu apakah seorang manusia dan seekor kucing sudah makan atau belum di rumah.     

Tuk, tuk, tuk.     

Terdengar suara langkah sepatu hak tinggi menginjak tanah. Orang yang datang itu kebetulan berhenti di depan teras dengan tanaman hijau sebagai pembatas. Orang itu tidak memperhatikan Xiang Yi yang berada di sudut dan langsung menampar seorang pemuda di hadapannya.     

Kemudian, orang itu berkata memaki, "Otakmu sudah konslet, ya?! Aku memintamu berjalan di karpet merah bersama dengan Qin Wanyan, tapi kamu malah tidak mendengar. Aku memintamu untuk berinteraksi dengan Qin Wanyan, kamu juga tidak mendengar, tapi kamu malah berinisiatif berlari ke depan wanita jalang itu dan membantu mengangkat gaunnya! Mengapa kamu bisa begitu bodoh?! Apakah dia akan terjatuh sampai mati atau terjatuh sampai lumpuh tanpamu?!"     

Suara pemuda yang akrab itu terdengar lemah saat menjawab, "Kak Ling, tolong Anda jangan berkata seperti itu..."     

Xiang Yi mengerutkan kening. Dia seharusnya melihat kalender luar sebelum keluar hari ini. Apakah dia akan mengalami sesuatu atau tidak? Tapi, dia sepertinya sudah mengalaminya...     

Manajer bernama Kak Ling itu mencibir, "Mengapa aku tidak bisa berkata seperti itu? Kamu jangan terpesona hingga kebingungan. Bagaimana mungkin dia bisa sebanding dengan sehelai rambut Qin Wanyan?"     

Ternyata Kak Ling terus saja menghina, "Lihat penampilannya hari ini. Mengenakan pakaian berselempang agar bisa memamerkan penampilannya. Aku lihat dia tidak sabar untuk membuka tepi pakaiannya sampai merobek bagian lehernya... Kamu pikir atas dasar apa dia bisa berada di acara ragam yang sama dengan Raja Aktor Shi? Mungkin saja dia sudah tidur bersama berkali-kali..."     

"Cukup," potong Jiang Chen sambil mengangkat kepala dan menatap lurus ke arah Kak Ling. Karena semua ketakutan telah menumpuk menjadi satu, suaranya menjadi sedikit bergetar, tapi dia benar-benar sudah sangat marah, "Tidak membicarakan orang lain di belakang merupakan etika paling dasar..."     

Plak!!!     

Tamparan keras mendarat di wajah Jiang Chen hingga membuat telinga Jiang Chen sedikit berdengung. Kak Ling kembali marah-marah, "Bagaimana barusan kamu berbicara denganku? Apakah kamu bisa berbicara seperti itu padaku? Apakah kamu lupa siapa dirimu?!"     

Jiang Chen mengepalkan tinjunya, tapi pemuda itu sudah terbiasa untuk menahan. Kak Ling sangat angkuh. Manajer itu merasa bahwa dia berhasil melatih Jiang Chen hingga bahkan Jiang Chen tidak berani melawan dan menjadi lebih patuh daripada seekor anjing.     

Di detik berikutnya...     

"Dasar bajingan sialan! Cuih!"     

Entah dari mana datangnya seorang pria yang bahkan belum sempat menaikkan celananya. Namun, pria itu datang dan meludah di wajah manajer itu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.