Kembalinya Sang Bintang

Bisa Merawat Kucing, Juga Bisa Memasak



Bisa Merawat Kucing, Juga Bisa Memasak

0Saar Xiang Yi kembali ke paviliun, jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam lewat. Melalui jendela megah yang terbentang dari lantai ke langi-langit, pemandangan di dalam ruang tamu terlihat dengan sangat jelas.     

Raja Aktor yang tampan sedang bersandar di kursi rotan di dekat jendela sambil memegang buku yang sedang dibaca di tangannya. Seekor anak kucing kecil putih dan lembut sedang mendengkur dan tertidur nyenyak di atas lututnya. Entah mengapa, hati Xiang Yi terasa sangat hangat.     

Sebenarnya, kakak-kakak Xiang Yi sangat mencintainya sejak kecil. Tapi, semuanya sudah sangat sibuk sekarang sampai tidak ada waktu untuk menemaninya. Sebesar apa kasih sayang yang dia miliki, sebesar itu juga kesepian panjang yang dia miliki.     

Di masa remaja yang paling sensitif, Xiang Yi juga diam-diam meneteskan air mata karena tidak ada seorang pun dari keluarga yang menunggunya sepulang sekolah. Kemudian, setelah dipikirkan kembali, dia selalu merasa hal ini sangat konyol.     

Namun, pada saat ini, Xiang Yi tiba-tiba memiliki semacam perasaan aman dan tenang. Penyesalan yang pernah terjadi pada akhirnya dibalas dengan hal yang sangat sempurna. Ternyata, seperti ini rasanya saat ada seseorang yang menunggu kepulangannya di rumah dengan lampu yang masih menyala.     

Shi Sui yang berada di dekat jendela megah seperti merasakan sesuatu. Dia mengangkat matanya dan melihat. Rantai kacamata emasnya sedikit bergoyang mengikuti gerakannya.     

Di bawah lampu yang lembut di dalam paviliun, gadis kecil yang kurus dan berkulit putih itu sedang berdiri bodoh di tempatnya. Dia telah mengganti pakaiannya menjadi gaun bunga daisy katun, dipadukan dengan jaket rajut aprikot tipis. Keseluruhan penampilannya terlihat sangat baik dan lembut.     

Keduanya saling memandang selama dua detik. Shi Sui melihat gadis kecil itu mempercepat langkahnya, dan langsung masuk ke dalam paviliun. Shi Sui menurunkan kacamatanya dengan jarinya dan sudut mulutnya melengkung senang.     

Shi Sui mengambil Harimau Kecil, kucing bodoh ini, dan langsung membuangnya ke belakang tempat sampah. Harimau Kecil membuka matanya dengan linglung. Ekspresi bingung terpampang di wajahnya, seakan dia berpikir, Siapa aku? Di mana aku? Eh? Xiang Yi?     

Anak kucing kecil itu melewati rintangan dan segera berlari ke arah Xiang Yi. Kemudian, dia menemukan seseorang yang selangkah lebih cepat darinya...     

"Senior, aku sudah pulang!"      

"Hmm, apakah kamu sudah makan?"     

"Belum... Bagaimana denganmu dan Harimau Kecil?" Xiang Yi mengganti sepatu di lorong dan berkata, "Aku tiba-tiba ingin makan mie instan..."      

Memakan mie instan rasanya tetap sama seperti itu, tapi ini adalah makanan ajaib yang sangat dirindukan jika sudah lama tidak memakannya.     

"Kamu istirahat saja sebentar. Aku akan merebusnya."      

"Hah?" Xiang Yi tercengang.     

Tatapan mata Shi Sui sedikit tidak berdaya saat dia berkata, "Guru Xiang Yi, aku juga memiliki sedikit keterampilan memasak."      

Xiang Yi tampak sedikit malu dan berkata, "Aku tidak meragukan kemampuanmu, tapi aku sedikit terkejut… Senior, jangan panggil aku guru. Kedengarannya sangat aneh."     

"Kalau begitu, aku harus memanggilmu apa? Adik cantik? Peri Vas Bunga? Rocker Yi?"      

Xiang Yi memiliki semacam firasat yang buruk. Dia bertanya dengan ragu, "Senior, kamu tidak mungkin menonton siaran langsung, kan…?"      

Shi Sui mengangkat alisnya yang dianggap sebagai pengakuan. Tidak hanya menonton, tapi juga ditonton oleh jutaan warganet, begitu pikirnya.     

"Meong, meong! Meong meong meong!!" Harimau Kecil mengeong nyaring sambil berputar mengelilingi kaki Xiang Yi.     

Xiang Yi buru-buru mengambil Harimau Kecil. Anak kucing kecil itu menggosok-gosokkan badannya dan meringkuk dengan sedih di pelukan Xiang Yi. Cakar kucing yang berdaging itu sedikit memukul tulang selangka Xiang Yi yang lembut, seolah sedang menuduh.     

Shi Sui menyipitkan matanya sedikit. Rasa bahaya yang samar-samar merasukinya     

"Ada apa, Harimau Kecil? Apa kamu lapar?" tanya Xiang Yi. Dia meraba perut Harimau Kecil yang buncit dan merasa seharusnya kucing kecil itu tidak kelaparan.     

Harimau Kecil menatap Shi Sui dengan mata berair, kemudian membenamkan kepalanya di pelukan gadis kecil itu dan mengeong dengan menyedihkan, "Meong..."      

Shi Sui diam saja. Sementara itu, Xiang Yi membujuk Harimau Kecil dengan suara lembut, "Apakah maksudmu Senior mengintimidasimu? Kamu jangan salah paham terhadapnya. Dia adalah orang yang sangat-sangat baik."      

"???" Harimau Kecil terkejut hingga mata kucingnya membulat.     

Shi Sui terkekeh, lalu berbalik badan dan segera pergi ke dapur. Di belakangnya masih terdengar suara gadis kecilnya yang sedang membual, "Lihatlah, coba kamu lihat. Senior masih ke dapur. Dia bisa merawat kucing dan juga bisa memasak. Dia benar-benar dewa pria!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.