Kembalinya Sang Bintang

Anak-anak Masih Kecil



Anak-anak Masih Kecil

0"Ini sungguh sangat lezat."     

"Wow, wow… Aku awalnya berpikir tidak bisa memakannya..."     

"Aku hanya... tiba-tiba merindukan ibuku..."     

"....."     

Saat ada yang berbicara tentang ibu, atmosfer udara di meja makan menjadi lebih rendah. Bahkan, ada perasaan sedih yang membuat suasana seakan redup. Li Jianyu jadi kebingungan.     

"Aku... Kalian… Aku... Ayah Shi, ini, ini, ini… Bagaimana cara membujuk mereka?" Li Jianyu bertanya dengan bingung pada Shi Sui.     

Shi Sui adalah seorang pria dewasa. Membujuk seorang gadis saja tidak bisa. Bagaimana mungkin dia memiliki pengalaman untuk membujuk anak kecil?     

Raut wajah Shi Sui tetap tidak berubah. Dia hanya memberikan satu mangkuk yang telah berisi bihun dan sup ikan di atasnya pada masing-masing anggota tim SeaSeven.     

Ini membuat para anak laki-laki itu terkejut. Mereka satu per satu berdiri untuk mengambil mangkuknya dengan kedua tangan. Mereka juga rasanya ingin membungkuk sembilan puluh derajat pada Shi Sui di tempat.     

Setelah ada sup ikan mie, tidak seorang pun dari mereka yang makan pangsit udang. Mereka menyimpan mie dalam diam dan memakan sesuap sup ikan yang hangat dan segar. Hidangan ini membuat orang merasa sedih. Begitulah anak-anak yang tidak berani makan lebih banyak saat mengunjungi rumah kerabat.     

Li Jianyu tampak sedikit sedih melihat suasana ini. Dia pernah mengatakan bahwa hanya anak laki-laki yang menangis yang bisa makan permen. Namun, para anak laki-laki yang jujur ini... Bisa diperkirakan bahwa mereka semua sangat menderita.     

"Hei, kalian jangan terlalu sungkan. Makanlah lebih banyak dan ambillah sesuka kalian! Adik Yi membuat banyak pangsit udang," bujuk Li Jianyu.     

SeaSeven menjawab dengan mulut mereka yang masih tenggelam dalam sup.     

Shi Sui menambahkan dengan nada bicara yang melembut, "Hari ini kita akan merekam kegiatan pertanian. Pekerjaan ini pasti akan sangat menghabiskan banyak kalori, jadi makanlah dengan lebih baik. Itu tidak masalah."      

Tiba-tiba terdengar suara seseorang tertawa kecil. Mereka melihat Xiang Qi meletakkan sumpitnya dan berkata kejam dengan nada bicara yang agresif, "Makan! Makan untukku! Tidak ada yang boleh pergi sebelum makanannya habis!"     

".....!!!" Semua orang sontak terkejut. Jiang Chen bergidik dan tanpa sadar menyusut di belakang Li Jianyu yang berada paling dekat dengannya.     

Li Jianyu yang mudah terkejut juga hampir menjatuhkan mangkuk dan terbatuk. Dia berkata pelan, "Ha... Hadisi, anak-anak masih kecil. Kamu jangan menakuti mereka."     

"Kamu panggil aku apa???" sahut Xiang Qi.     

Li Jianyu sangat cemas dan segera meralat ucapannya dengan panik, "Aku, aku, aku… Mulutku tergelincir! Bahasa Inggrisku sangat buruk! Aku salah, Hades... bukan Hadisi!"     

Xiang Qi marah. Dia yang begitu angkuh, tinggi, dan memiliki nama yang menarik benar-benar dipanggil orang lain dengan sebutan Hadisi?!     

Saat Shi Sui melihat Xiang Qi akan menggeram, dia hanya membungkam perancang busana itu dengan satu kalimat, "Xiang Yi sedang tidur."     

Kalimat ini seperti mantra. Xiang Qi langsung menutup mulutnya dalam sekejap. Xiang Qi menarik napas, mengembuskannya, dan mengulangi beberapa kali sebelum dia akhirnya tenang.     

Xiang Qi menggertakkan giginya dan mengomel, "Apakah kalian tahu berapa banyak model yang mati kelaparan untuk mengejar ukuran kecil? Berapa banyak orang yang menderita anoreksia? Selain itu, masing-masing dari kalian makan begitu sedikit. Apakah kalian akan memiliki energi untuk bekerja nanti?!"     

Semua anak laki-laki itu ketakutan dan bersikap bodoh. Xiang Qi langsung mendorong beberapa klakat ronan ke hadapan mereka dan berkata dengan kejam, "Buka mulut kalian untukku! Mati kalian jika berani menyia-nyiakannya!!!"     

Di detik berikutnya, Jiang Chen dan anak-anak yang lainnya mengambil sumpit dan memasukkan makanan ke dalam mulut mereka. Diam-diam, mereka menangis bersyukur dalam hati, Huhuhu… Makan ternyata adalah hal yang begitu membahagiakan.     

....     

Setelah makan, Jiang Chen menepuk-nepuk perut bagian bawahnya dengan senang dan sudut mulutnya terangkat. Anak-anak yang lain bereaksi sama dengannya. Mereka benar-benar sangat kenyang.     

Li Jianyu memeriksa waktu dan jadwal syuting sudah hampir tiba. Dia mulai mengingatkan, "Kalau begitu, baiklah, semua orang bersiap. Kita akan segera memulai siaran langsung."     

Pada pukul sembilan, ruang siaran langsung acara ragam 'Two People in a House' dibuka tepat waktu. Li Jianyu mulai mengarahkan kamera dan mengambil gambar dari taman di luar rumah, kemudian perlahan-lahan pindah ke jendela besar yang terbentang dari lantai sampai langit-langit.     

Di seberang kaca transparan, ketujuh anak laki-laki itu kompak menyapa semua orang dengan senyuman, "Halo, semuanya. Kami adalah SeaSeven!"     

Kamera bergerak ke sisi Xiang Qi. Dia menyipitkan mata ke lensa kacamatanya, lalu berkata dengan suara malas dan indah, "Aku perlu memperkenalkan diri? Aku adalah Had... Hadasi."     

Para anak laki-laki anggota SeaSeven menahan tawa. Shi Sui tertawa rendah. Sedangkan, Li Jianyu sangat keterlaluan. Seketika terdengar suara tawa seperti suara angsa mengoang yang bergema di ruang siaran langsung, "Eeeh, hehehe, hehehe..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.