Kembalinya Sang Bintang

Kejadian Tidak Terduga



Kejadian Tidak Terduga

0Eh? Suara ini...     

Para anak laki-laki anggota SeaSeven menoleh. Benar saja, ini adalah suara Senior Hades. Entah sejak kapan pria itu tidak memakai kacamata hitam lagi. Begitu dia berdiri asal-asalan, penampilannya bahkan lebih sedap dipandang dan menyenangkan daripada model-model pria di atas catwalk.     

Beberapa anak laki-laki itu segera menyapanya, "Halo, Senior."     

Xiang Qi berjalan sampai ke sebatang pohon di dekat dapur. Dia melepaskan mantel panjangnya dan melemparkannya kepada mereka. Mulai muncul rentetan komentar para warganet:     

[Apa yang akan dilakukan Hades???]     

[Aku punya firasat bahwa akan ada pertunjukan kemampuan yang sangat tinggi di depan...]     

[Tidak, tidak, tidak mungkin. Aku tidak percaya dewa pria yang jahat ini bisa memanjat pohon... Sialan! Apakah dia benar-benar akan memanjat pohon???!!!]     

Mereka melihat Xiang Qi memanjat pohon dengan sangat mahir. Begitu tangan panjangnya terulur, dia langsung dapat meraih sepatu di atas. Dia melemparkan sepatu itu ke tanah, lalu dia berdiri di batang pohon dengan sikap seorang ahli 'yang hanya melakukan hal sepele'.     

"....." Shi Sui melihat pemandangan ini dari tepi kolam tanpa berkata-kata.     

Benar saja. Hal yang tidak mengejutkan adalah satu keluarga memiliki bakat memanjat. Khawatirnya, tidak ada pohon di dunia ini yang tidak bisa dipanjat oleh anggota keluarga Xiang.     

Anak-anak laki-laki SeaSeven menatap dengan bodoh. Setelah mereka tercengang selama beberapa detik, mereka baru bereaksi dan memberikan tepuk tangan untuk Xiang Qi.     

"Senior sangat keren!"     

"Wow! Kamu pantas menjadi Senior!"     

"....."     

Penampilan luar Xiang Qi masih sangat datar, tapi di dalam hatinya dia sudah melayang karena dipuji seperti itu. Mereka benar-benar sekelompok anak laki-laki kecil yang kurang bergaul.     

Rentetan komentar kembali masuk di kolom komentar ruang siaran langsung:     

[Anak-anak, apakah kamu memiliki banyak tanda tanya???]     

[Entah mengapa, pemandangan memanjat pohon ini mengingatkanku pada Kakak Si Mao. Dia juga bisa memanjat dengan sangat cepat...]     

[Kakak, tubuhmu mengenakan kemeja buatan tangan! Apakah kamu tidak takut kemejamu akan rusak?!!]     

....     

Sudah hampir tiba waktunya untuk makan malam. Para adik laki-laki SeaSeven kini mengelilingi Xiang Qi. Singkatnya, mereka mengagumi Xiang Qi sama seperti pahlawan.     

Shi Shi kembali dengan membawa keranjang penuh ikan. Dia sengaja sedikit menjauh dari mereka. Pemandangan ini adalah kegembiraan yang tidak dapat dijelaskan.     

Setelah semua orang kembali ke paviliun, mereka tiba-tiba mendengar sebuah teriakan yang sangat tragis. Kemudian, terdengar suara kapak terjatuh ke tanah.     

Bruk!     

Para kru bergegas maju. Situasi di lokasi seketika menjadi kacau, tapi sangat sulit untuk mengetahui situasinya.     

"Minggir," kata Shi Sui dengan nada bicara yang sangat dalam, dingin, dan terbungkus oleh aura kuat yang tidak boleh diselak oleh orang lain. Shi Sui melangkah maju dan orang-orang di sekitarnya tanpa sadar memberikan jalan.     

Kapten SeaSeven, Shen Ci, sedang setengah berlutut di tanah. Tangan kirinya menopang lengan kanannya. Wajahnya pucat dan butir-butir keringat besar bercucuran di wajahnya yang pucat tanpa jejak darah.     

"Jangan bergerak sembarangan dulu," Shi Sui memerintah Shen Ci dengan tenang terlebih dahulu, "Segera hubungi panggilan darurat."     

"Tapi, pasti butuh waktu untuk pihak rumah sakit terdekat bergegas ke sini..." Li Jianyu berkata dengan khawatir. Apalagi, paviliun ini berada di pinggiran kota.     

"Telepon dulu. Yang lainnya, siapkan mobil untuk berjaga-jaga," kata Shi Sui lagi.     

Para penggemar SeaSeven di ruang siaran langsung meledak:     

[Ahhh! Kakak kami sangat menyedihkan! Mengapa menyuruh kakak kami bekerja keras seperti itu?!]     

[Anak Kecil Ci masih anak-anak. Apa salahnya sampai disiksa seperti itu???]     

[Aku ingin menangis. Kakak kami memiliki luka lama. Mengapa Xiang Yi tidak memotong kayu sendiri, tapi malah menyuruh Kakak melakukannya? Sialan, sialan!]     

[Huhu… Aku hanya ingin mengatakan satu hal pada aktris bermarga Xiang: Pergilah yang jauh /lilin /lilin]     

Mereka yang berada di lokasi segera mengikuti instruksi Shi Sui dan semua dilakukan dengan tertib. Kemudian, Shi Sui tiba-tiba memikirkan sesuatu dan menatap Xiang Qi sambil berkata, "Pergi panggil Xiang Yi."     

Rasa permusuhan dalam rentetan komentar semakin bergejolak:     

[Shi Sui, sialan kamu! Apakah kamu ingin membunuh kakak kami??!!]     

[Aku peringatkan kamu! Jika terjadi sesuatu pada Anak Kecil Ci kami hari ini, semua orang di tempat kejadian adalah pelakunya!]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.