Kembalinya Sang Bintang

Mengenakan Pakaian Wanita (1)



Mengenakan Pakaian Wanita (1)

Tuan rumah biasanya hampir tidak memiliki kontak mata dalam siaran langsung. Tetapi, Shi Sui dan Xiang Yi terkunci bersama di ruang penyimpanan saat ini.     

Penggemar pasangan Shi-Yi jelas sangat senang. Seperti merayakan tahun baru, mereka rasanya tidak sabar untuk menyalakan ratusan petasan. Satu-satunya hal yang disesalkan adalah tidak ada gambar, hanya suara yang bisa didengar.     

Tempat tersebut merupakan area ruang penyimpanan dengan cahaya yang redup dan tidak terlalu besar. Dengan adanya dua orang di dalam, jelas membuat ruangan lebih sempit. Melalui bluetooth speaker, cerita hantu mulai diputarkan.     

"Di malam yang larut itu, suamiku pulang ke rumah, tetapi menemukan bahwa istrinya menghilang. Dia bilang, 'Istriku, jangan bermain petak umpet! Aku sudah melihatmu!' Dia tiba-tiba menarik lemari pakaian, tapi di dalamnya justru kosong melompong... Saat dia melihat ke arah jendela, ada wajah wanita di luar..."     

Xiang Yi menyeberangi Shi Sui dan meraba-raba saklar lampu di dinding. Posisi keduanya sangat dekat sampai aroma gardenia samar-samar dari rambut gadis itu tercium di ujung hidung Shi Shi. Jakun Shi Sui bergerak naik turun.     

"Apakah kamu mengganti sampomu?" tanya Shi Sui.     

"Tidak, aku terbiasa mengganti beberapa botol," jawab Xiang Yi dengan suara hangat.     

Kebetulan Xiang Yi sudah menemukan saklar lampu. Dia menekannya dan bola lampu di atas kepalanya mengeluarkan suara. Lampu itu berkedip dan berkedip, tampak akan mati kapan saja. Entah mengapa, perasaan takut sedikit bertambah.     

Cerita dalam audio masih berlanjut, "Kamera pengawas juga tidak dapat menemukan sosok istrinya. Dia tampaknya telah menghilang begitu saja…"     

Xiang Yi berkata dengan dingin, "Suami dalam cerita ini mungkin saja berbohong. Tidak bisa menemukan orang yang hidup, tetapi dia mungkin tidak menemukan orang yang sudah mati. Daripada mengkhawatirkan hantu, lebih baik mencari di lemari es dan reservoir, tempat penyedia air bersih."     

Para warganet yang menunggu adegan manis pasangan di ruang siaran langsung jadi tercengang dibuatnya, "???"     

Di detik berikutnya, Xiang Yi mendengar suara lembut Shi Sui berkata, "Aku pernah menonton sebuah film dulu. Mayat disembunyikan di dinding atau di dalam patung lilin."     

"Eh? Film apa? Aku ingin menontonnya."     

Perbincangan Xiang Yi dan Shi Sui membuat para penonton berkomentar:     

[Sialan, punggungku terasa dingin tiba-tiba!]     

[Bisakah kalian berdua menghormati cerita ini?!]     

[Di mana imajinasiku tentang Adik Yi yang akan ketakutan hingga jatuh ke dalam pelukan Raja Aktor Shi??]     

....     

Kenyataannya, mereka berdua tertarik berbicara tentang film horor untuk waktu yang lama dan benar-benar sepenuhnya mengabaikan cerita hantu yang dibacakan dari speaker.     

Xiang Yi berdiri sampai merasa lelah. Dia menarik sebuah kursi tua dan ingin duduk. Tetapi, tanpa diduga, reaksi berantai terjadi. Tumpukan barang-barang terjatuh seperti efek domino.     

Tangan besar Shi Sui yang hangat meraih bagian topi mantel Xiang Yi dan menarik gadis itu ke sampingnya.     

"Hati-hati," tegur Shi Sui.     

"Terima kasih," kata. Xiang Yi. Setelah dia berterima kasih pada Shi Sui, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya dengan gugup, "Apakah telingaku tidak jatuh?"     

Shi Sui tersenyum, mengangkat tangannya, dan mencubit kedua telinganya yang kecil sambil menjawab, "Masih ada di sini."     

"Bukan ini, maksudku ini telinga kelinci yang dijahitkan kakakku untukku. Jika jatuh, dia pasti akan marah lagi..." terang Xiang Yi.     

Xiang Yi memakai topi mantelnya, menyentuh bagian atas kepalanya dengan tangan, dan menemukan bahwa telinga kelinci itu masih ada di sana. Dia akhirnya merasa lega. Benar saja, keterampilan menjahit kakaknya masih sangat luar biasa!     

Pupil mata Shi Sui menjadi sangat gelap. Setelah Xiang Yi mengenakan topi mantel berbulu, wajah gadis itu menjadi semakin putih seperti porselen. Salah satu telinga kelinci berdiri dan telinga lainnya terlipat. Tangan Shi Sui terasa gatal. Dia membantu gadis kecil itu melipat telinga lainnya juga.     

Xiang Yi ingin menghindari Shi Sui. Namun, setelah tumpukan barang-barang runtuh, ruangan itu menjadi lebih sempit. Punggungnya menabrak dinding dan tidak ada jalan untuk mundur. Gadis kecil itu memprotes dengan lembut, "Jangan ditekan..."     

Hanya saja, Shi Sui sepertinya telah menemukan mainan baru. Dia menegakkan telinga kelincinya dan melipatnya lagi. Dia memainkannya dengan senang.     

Xiang Yi menggigit bibirnya dan bergumam, "Kamu… Apakah kamu menyukaiku..."     

Shi Sui berhenti sebentar. Tapi, dia justru mendengar akhir kalimat gadis itu, "...menyukai mantelku?"     

Xiang Yi berkata dengan murah hati, "Kalau begitu, aku akan meminjamkannya padamu untuk kamu pakai?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.