Kembalinya Sang Bintang

Satu Keluarga Ada Tiga Orang



Satu Keluarga Ada Tiga Orang

0Udara setelah hujan benar-benar sangat segar, dipenuhi oleh aroma bunga yang samar-samar. Beberapa lampu jalan memiliki cahaya yang menghangatkan. Bahkan, angin malam juga terasa sangat lembut tak tertandingi.     

Xiang Yi ingin menangis, tapi dia berusaha keras menahannya. "Iya," jawabnya dengan suara lembut yang membawa sedikit suara tangisan.     

"Jangan menangis!" kata Xiang Qi. Nada bicaranya sangat kejam, tapi suaranya sendiri juga terdengar sedikit sengau. Dia menyedot ingus, mengeluarkan ponsel, dan menyalakan kamera sambil berkata, "Lihat, cepat bujuk aku!"     

"Kakak adalah yang terbaik urutan nomor satu di dunia?" kata Xiang Yi.     

Xiang Qi menegaskan, "Kakak Ketiga yang terbaik urutan nomor satu di seluruh dunia.     

Xiang Yi berkerja sama untuk merekam sebuah video. Setelag itu, Xiang Qi berkata dengan sangat bangga, "Aku akan mengirimkan kepada Xiang Chen dan yang lainnya!"     

Suasana antara kakak beradik itu kembali menjadi harmonis dan sangat hangat. Begitu pesan itu dikirim, Xiang Yi bertanya dengan sangat penasaran, "Apakah mereka sudah membalasnya?"     

Xiang Qi melirik sekilas. Kakak tertua, Xiang Chen, masih belum membalas pesannya. Mungkin karena jeda perbedaan waktu atau sibuk bekerja di luar negeri. Anak keempat, Xiang Yu, juga belum menjawab. Mungkin dia masih mengurung diri. Tetapi, Xiang Li, kakak kedua yang Xiang Qi pikir paling sibuk, justru membalas.     

@Xiang Li: Heh     

@Xiang Li: /emoticon senyum /emoticon senyum.     

@Xiang Li: Aku berencana kembali ke paviliun besok.     

@Xiang Li: Matahari masih akan terbit besok. Apakah kalian bisa melihatnya atau tidak, tidak ada yang tahu.     

Xiang Qi: ...!!!!     

Xiang Yi segera meletakkan kembali ponselnya, memasukkannya ke dalam saku, dan tidak menunjukkan isi balasan Xiang Li.     

"Kak, tunjukkan padaku..." pinta Xiang Yi sambil bertingkah manja.     

"Apanya yang harus dilihat? Tidur!" kata Xiang Qi sambil mempertegas identitasnya sebagai kakak yang lebih tinggi, "Hmm. Itu, aku akan kembali ke studioku untuk menyempurnakan desain baru."     

"Hah? Apakah begitu terburu-buru? Apakah kamu tidak bisa menginap satu malam lagi? Setelah sarapan besok pagi, baru pergi..."     

Ahhh! Aku sangat ingin makan sarapan buatan adik! Tapi... Juga harus menikmati makanan dengan baik, baru benar! Ahhh.... Xiang Qi dilema selama beberapa detik, kemudian memutuskan, "Kamu tidak perlu mengantarku. Aku akan pergi. Bye-bye."     

Xiang Qi menghilang dengan cepat ke dalam kegelapan malam, seolah ada seekor anjing yang mengejarnya di belakang. Xiang Yi terdiam melihatnya, "..."     

Kakak ketiga yang sangat kekanak-kanakan dan aneh. Tapi, Xiang Yi sudah baikan dengan kakak ketiga. Saat dia memikirkan sampai di sini, sudut bibir gadis kecil itu melengkungkan sebuah senyuman. Bahkan, langkah kakinya menjadi lebih ringan dan cepat.     

.....     

Saat Xiang Yi berjalan masuk ke ruang tamu, dia melihat Shi Sui sedang mengutak-atik proyektor. Adegan yang ada di layar merupakan awal sebuah film. Tampaknya ini adalah film horor. Xiang Yi baru ingat bahwa proyektor ini sudah sangat lama dibelinya, tapi dia baru menggunakannya beberapa kali.     

"Apakah kamu sedang ingin menonton film?" tanya Xiang Yi.     

Shi Sui menoleh dan mengangkat alisnya. Dia malah balas bertanya, "Xiang Qi tidak mengizinkan mu memanggilku 'Kakak'. Apakah kamu akan menurutinya?"     

"Hm...." Gadis kecil itu ingin membuka mulutnya, tapi dia mendengar Shi Sui keburu berkata dengan dingin, "Panggilan apapun sama saja."     

"Kalau begitu... Bagaimana kalau aku memanggil namamu saja?" tanya Xiang Yi.     

Memanggil Shi Sui dengan sebutan Senior memang sangat asing. Jika Xiang Yi memanggil Shi Sui anak kecil, dia khawatir pria itu akan keberatan. Setelah berpikir kesana kemari, sepertinya langsung memanggil namanya adalah hal yang paling tepat.     

Kelopak mata Shi Sui terkulai malas. Sebuah cahaya memantul ke garis wajahnya dengan lembut. Cahaya dan bayangan menghasilkan kontras yang terang dan gelap.     

"Hmm," Shi Sui menjawab dengan suara yang tidak jelas.     

Xiang Yi mencoba memanggil, "Shi Sui."     

Suara gadis kecil itu sangat lembut. Meskipun Shi Sui telah mendengar dua kata itu berkali-kali, gadis kecil itu memanggilnya dengan nada bicara yang berbeda. Entah mengapa, ada perasaan lebih dekat daripada saat Xiang Yi memanggilnya Kakak.     

Shi Sui memandang Xiang Yi dari kejauhan. Auranya selembut dan sejernih biasanya. Tetapi, ada kedipan tidak jelas di antara alis dan matanya yang tipis.     

"Apakah kamu ingin menonton film bersama?" tanya Shi Sui.     

"Tentu! Aku akan membuat popcorn!"     

....     

Setelah menunggu, Xiang Yi keluar dengan popcorn rasa susu buatan sendiri. Sementara itu, Shi Sui menuangkan dua cangkir minuman dan memberikan susu kambing kepada Harimau Kecil.     

Entah dari mana asalnya pemikiran miring Xiang Yi, namun dia berkata, "Apakah kita seperti satu keluarga? Ada tiga orang sedang bersama-sama menonton film keluarga."     

Ruangan itu menjadi hening sejenak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.