Kembalinya Sang Bintang

Para eksekutif Mu Yao TV menonton dengan sabar selama setengah jam. Zhuo Yi dan Jiang Yun'er tampil dengan baik. Popularitas mereka juga tinggi dan jumlah penonton terus stabil. Tetapi...     

Masalahnya, hal yang Mu Yao TV inginkan bukan jumlah penonton yang stabil, melainkan meledak! Data ini masih jauh dari kata memuaskan jika dibandingkan dengan acara ragam 'Two People in a House'.      

Terlebih lagi, Zhuo Yi dan Jiang Yun'er menerima bayaran ratusan juta Yuan! Mereka telah menghabiskan begitu banyak uang, tetapi tidak menghasilkan efek meledak yang sangat diharapkan. Hal ini membuat hati para eksekutif merasa tidak seimbang.     

Jika sudah tahu sejak awal, mereka mungkin akan mengundang lebih banyak tamu dengan bayaran yang lebih murah. Dengan begitu, mungkin lebih banyak orang akan menonton program mereka.     

"Ubah ke siaran langsung acara ragam 'Two People in a House'. Aku ingin melihatnya, apa yang sebenarnya menarik dengan acara ragam itu!" Sutradara memerintahkan dengan sungguh-sungguh.     

"Jika sejak awal sudah tahu akan seperti ini, kenapa harus melakukannya?" cibir Wakil Sutradara. Dia mengenakan rok resmi berwarna hitam putih yang mumpuni dengan riasan yang indah dan aura yang kuat. Dia adalah tipikal wanita karir yang kuat.     

Sejak awal, Wakil Sutradara menentang praktik menjiplak ide program lain. Sayangnya, meskipun dia memiliki kekuatan, jaringan di sekitarnya sangat biasa. Baru-baru ini, dia sangat terlibat dalam perjuangan faksi dan kehilangan sebagian besar haknya untuk berbicara.     

Sebelum Li Jianyu dipaksa pergi, Wakil Sutradara yang pertama kali merebutnya. Setelah ditolak, dia juga menyebut banyak tentang Li Jianyu. Dia senang melihat popularitas acara ragam 'Two People in a House' semakin tinggi. Karena pasar industri ini membutuhkan hubungan timbal baik yang sehat dan persaingan yang sehat.     

Sayangnya… Sekarang adalah era di mana Hukum Gresham berkembang. Uang yang kotor bisa menendang pergi uang yang bersih. Orang ingin mendatangkan manfaat dengan segala cara, termasuk dengan cara tidak bermoral.     

....     

Di paviliun, para tamu dibagi menjadi dua kelompok. Yin Xiangxue mengikuti Xiang Yi untuk belajar cara mengasinkan kimchi. Sementara Sheng Guang, Xiang Li, dan Shi Sui pergi memetik buah bersama untuk persiapan membuat selai buah nanti.     

"Jangan menggunakan air mentah dan minyak untuk membuat kimchi. Harus menggunakan air matang yang dingin…" Xiang Yi menjelaskan langkah-langkah membuat kimchi dengan suara hangat. Dia juga menulisnya sebagai catatan berguna yang akan ditempel pada tempat yang mencolok sehingga dapat disajikan sebagai pengingat untuk menghindari kelalaian.     

Mungkin karena matanya, Yin Xiangxue jatuh cinta pada gadis kecil ini sejak pandangan pertama. Sebelum datang, dia melihat banyak gosip tentang Xiang Yi di internet, tapi dia awalnya tidak percaya. Setelah Yan Xiangxue bertemu dengan orang aslinya, bahkan dia lebih yakin.     

Karena Yin Xiangxue terlalu mati-matian syuting di tahun-tahun awal kariernya, dia mengalami cedera tertentu yang belum sepenuhnya sembuh dan menyebabkan serangan berulang dalam keadaan tertentu. Karena itu, dokter mendiagnosis bahwa dia akan kesulitan hamil dalam kehidupan ini. Mantan suami Yin Xiangxue juga menceraikannya karena masalah ini.     

Untungnya, Yin Xiangxue bertemu Sheng Guang. Mereka berdua sangat harmonis dan juga mesra. Tetapi, masih saja ada beberapa warganet yang membuat artikel tentang dirinya yang tidak bisa memiliki anak. Yin Xiangxue tidak begitu mengerti mengapa ada orang yang sampai mengatakan kata-kata buruk dan kejam seperti itu dari balik layar.     

Yin Xiangxue berkata dengan sedih, "Jika aku awalnya tidak sibuk syuting, mungkin aku sudah menikah lebih awal dan mungkin putriku seumuran denganmu, Xiao Xiang Yi."     

Bulu mata Xiang Yi bergerak. Pupil matanya begitu jernih seperti mata air. Dia bertanya dengan hati-hati, "Guru Yin, apakah Anda menyesal?"     

"Banyak orang bertanya kepadaku tentang pertanyaan ini, dan jawabanku masih... tidak ada penyesalan," jawab Yin Xiangxue. Di akhir perkataan, matanya tampak kosong, "Tetapi di masa depan, aku tidak yakin…"     

Yin Xiangxue sebenarnya sangat takut. Dia takut suatu hari dia akan menyesal dan mengasihani dirinya karena hal ini.     

"Siapa yang bisa mengatakan tentang masa depan dengan pasti? Satu-satunya yang tidak berubah di dunia ini adalah perubahan itu sendiri," kata Xiang Yi.     

Yin Xiangxue merenung sejenak, lalu berkata, "Masuk akal."     

"Kebenaran adalah kebenaran, tetapi manusia tidak pernah murni sebagai makhluk rasional. Jadi... Guru Yin, jika boleh memberanikan diri untuk bertanya, bolehkah saya memeluk Guru?"     

Alis gadis kecil itu sedikit melengkung. Sosoknya bermandikan sinar matahari yang hangat, cerah, dan lembut.     

Yin Jiangxue tercengang. Kemudian, dia mengambil inisiatif untuk memeluk Xiang Yi sampai hidungnya terasa masam. Apa yang dia butuhkan mungkin hanya sebuah pelukan lembut dan hangat.