Kembalinya Sang Bintang

Hadiah Pertemuan dari Para Kakek



Hadiah Pertemuan dari Para Kakek

0Lao Fang menjepit daging babi merah dengan sumpit. Saus kental membungkus daging babi itu dan begitu digigit, minyaknya langsung memercik. Rasa manis dan lezat merendam setiap potongan daging babi.     

Lao Fang sangat menikmati hidangan tersebut hingga matanya menyipit, baru kemudian berkata dengan perlahan, "Dari segi usia, aku adalah yang paling tua. Jadi, sudah sepantasnya memanggilku Guru Tertua. Anak Kedua dan Anak Ketiga, kalian seharusnya memanggilku dengan Kakak tertua."     

Semua warganet sontak bingung dan tercengang. Mereka bertanya-tanya, Mengapa? Mengapa? Mengapa?! Mengapa bahkan Lao Fang, yang merupakan pimpinan Asosiasi Pengobatan Tiongkok, juga jatuh ke tangan musuh?!     

Entah mengapa, Xiang Yi merasa seperti bertambah tiga guru.     

"....." Xiang Yi hanya bisa terdiam. Lalu, gadis kecil itu menangis sambil tertawa, "Kakak Fang, Kakek Yun, Kakek Jing. Meskipun aku sangat tertarik dengan keterampilan medis, akhir-akhir ini khawatirnya aku tidak punya waktu untuk belajar..."     

Karena Xiang Yi telah menyetujui untuk syuting acara ragam 'Two People in a House', maka dia pasti melakukan apapun yang telah dikatakan. Kalau tidak, nantinya akan membuat Shi Sui dan Li Jianyu kesulitan.     

Lao Jing melihat ke sekeliling dan berkata, "Pemandangan di sini indah dan udaranya menyenangkan. Aku tidak masalah jika harus tinggal di tempat muridku."     

Lao Yun setuju, "Betul. Di sini sangat bersih. Sangat bagus untuk meditasi."     

"Muridku, kamu tidak akan memberi Guru, kan? Eh, benar juga. Sulit disembunyikan. Kami, tiga orang tua buruk, pasti akan dicurigai oleh orang lain," kata Lao Fang.     

Xiang Yi buru-buru berkata, "Bukan maksudku seperti itu, Kakek. Berapapun lamanya kalian ingin tinggal di sini, tidak masalah. Aku hanya takut aku tidak pandai belajar medis, tapi justru nanti malah mengecewakan kerja keras kalian..."     

Lao Fang menunggu perkataan seperti ini keluar dari mulut Xiang Yi. Dia mengedipkan mata pada rombongan dan segera, seseorang membawa kotak brokat dan meletakkannya dengan hormat di depan Xiang Yi.     

Xiang Yi membuka kotak itu. Di dalamnya, terdapat ginseng dengan kualitas yang sangat baik. Sekilas, terlihat bahwa setidaknya itu adalah ginseng liar yang sudah berusia puluhan tahun.     

"Kakek Fang, ini, aku tidak bisa..."     

Xiang Yi ingin menolak, tapi dia mendengar Lao Fang berkata dengan sangat tenang, "Ini hadiah pertemuan untukmu. Ambillah sebagai cemilan. Ini juga bukan barang berharga."     

Tak ayal, para warganet yang menonton di ruang siaran langsung kini ternganga. Rentetan komentar mereka dipenuhi kekaguman dan kekagetan:     

[Menjadikan ginseng sebagai cemilan??]     

[Aku ingin berlutut untuk para master. Aku tidak tahu. Aku pikir master memberikan obat]     

[Aku pernah melihat harga transaksi ginseng dengan ukuran yang sama sebelumnya. Setidaknya harganya mencapai enam digit...]     

Setelah Lao Fang, Lao Yun juga meminta seseorang mengambil hadiah pertemuan, yakni sekotak teh teratai salju Tianshan.     

Sebelum berbicara dengan Xiang Yi, Lao Yun berkata dengan santai, "Jangan merasa sungkan terhadap Guru. Ini bisa diseduh untuk membuat teh, mengusir hawa dingin, dan untuk melembabkan serta mempercantik wajah."     

Para warganet di ruang siaran langsung kembali heboh: [Teh teratai salju… Lupakanlah, aku akan menutup mikrofonnya]     

Hanya Lao Jing yang matanya menatap seperti lonceng perunggu. Dia diam-diam berpikir, Ahhh... Ada dua orang tua licik di sini! Mereka ternyata diam-diam mempersiapkan hadiah pertemuan di belakangku!     

Selama sebagian besar hidup Lao Jing, dia tidak pernah menyenangkan orang. Dia tidak mengerti kehebatan dari perlakuan seperti ini. Jadi, bagaimana mungkin dia terpikir untuk membawa hadiah pertemuan?     

Melihat gadis kecil itu tampak tersanjung dengan ginseng dan teh teratai salju, Lao Jing merasa sakit hati. Dia berpikir lagi, Apa bagusnya barang ini? Apanya yang harus disayangkan dari menerima barang seperti ini?     

Lao Jing mendengus dan mengeluarkan kartu dari saku baju Tang-nya. Lalu, pria tua itu berkata pada Xiang Yi, "Hei. Jika kamu ingin makan sesuatu, pergi ke toko kami dan gesek sendiri pakai kartu ini!"     

Kartu yang dikeluarkan oleh Lao Jing adalah sebuah kartu dalam negeri yang digunakan di seluruh negeri di Apotek Jishitang.     

Salah satu warganet berkomentar: [Pada saat ini, Lao Jing seperti kakek tua dari presiden yang mendominasi di dalam novel!]     

Aksi Lao Jing membuat Lao Fang dan Lao Yun terperanjat. Wah.....!!! Brengsek! Sangat sulit dibandingkan! pikir mereka, memprotes dalam hati.     

Lao Jing memasukkan kedua tangannya dalam saku jas baju Tang-nya. Pertama-tama, dia memandang Lao Fang dan Lao Yun dengan tatapan sengit. Kemudian, dia menatap ke arah Xiang Yi dengan sudut bibir yang terangkat senang dan kekanak-kanakkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.