Kembalinya Sang Bintang

Permen (1)



Permen (1)

0Tak hanya suasana di lokasi syuting, bahkan rentetan komentar di kolom komentar ruang siaran langsung telah banyak berkurang. Semua seketika menjadi tenang. Namun, tak lama kemudian, komentar di ruang siaran langsung tiba-tiba meledak.     

[Wow… Aku ingin menangis. Tidak tahu kenapa, tapi aku benar-benar ingin menangis]     

[Aku tiba-tiba mendapatkan poinnya dari aktris bermarga Xiang… Tidak, namanya adalah Xiang Yi!]     

[Aku sangat mendukungmu, Adik Yi! Kamu sangat cantik. Nyanyianmu juga sangat manis dan sangat menghangatkan hati. Tidak heran jika Rong Huai dan sekelompok anak-anak itu datang untuk menemuinya. Dia seperti menyembuhkan luka!]     

....     

Di halaman, Rong Huai menatap gadis yang berdiri tidak jauh darinya. Jantungnya berdebar sangat kencang. Ini pertama kalinya dia benar-benar merasakan keberadaan dirinya sendiri.     

Di belakang Rong Huai, anak laki-laki yang cengeng terdengar sedang menangis. Jika mereka tidak menangis, mata mereka juga memerah.     

Lagu tadi aslinya begitu bersemangat, tetapi Xiang Yi menyanyikannya dengan tidak terlalu menggebu-gebu. Dia justru menyanyi dengan kekuatan yang lembut yang dapat meluluhkan hari orang.     

Ternyata mereka bukan… anak-anak yang ditinggalkan oleh dunia ini. Ternyata mereka juga bisa… memiliki sedikit cahaya, sedikit harapan, dan sedikit mimpi. Mereka masih remaja dengan kemungkinan tak terbatas dan hati mereka seperti matahari.     

Bahkan, Li Jianyu tidak bisa menahan diri untuk menyeka air mata. Awalnya dia masih ragu dengan ajakan Shi Sui untuk mengundang Xiang Yi dalam acara ragam 'Two People in a House'. Tapi, sekarang dia baru mengerti.     

Bukan acara ragam 'Two People in a House' yang mempopulerkan Xiang Yi, melainkan Xiang Yi lah yang menyukseskan acara ragam 'Two People in a House'!     

....     

Siaran langsung 'Two People in a House' hari ini sudah selesai.     

Rong Huai dan anak-anak yang lain masuk ke mobil dan pergi dengan aman. Sebelum mereka pergi, mereka masih membersihkan halaman dan bahkan sampai membuang sampah. Seolah mereka tidak mengizinkan sedikit pun kotoran tertinggal di rumah kakak mereka.     

Setelah siaran langsung selesai, semua orang kembali ke kamar.     

Xiang Li benar-benar minum terlalu banyak, bahkan jalannya sedikit terhuyung-huyung. Meskipun Shi Sui bertengkar dengannya, aktor itu masih menganggapnya sebagai teman dan membantu memapahnya kembali ke kamar.     

Saat Shi Sui keluar dari kamar mandi seusai mandi, tatapannya mengarah ke tempat tidur. Ada sesuatu yang tidak beres. Pria itu mengerutkan kening, melangkah maju dengan langkah besar, dan mengangkat selimut dengan kasar. Tetapi, setelah dia melihat pihak lain dengan jelas, gerakannya tiba-tiba berhenti.     

Xiang Yi. Gadis kecil itu meringkuk seperti bola dan tidur dengan nyenyak.     

"....." Shi Sui terdiam. Dia menyeka rambutnya dengan asal-asalan, dengan sedikit ketidakberdayaan, dan berkata dengan sedikit lucu, "Mungkin, pemabuk besar itu benar-benar mabuk. Bagaimana mungkin pemabuk kecil itu tidak mabuk?"     

Shi Sui melanjutkan dalam hati, Tampaknya Xiang Yi sudah mabuk saat bernyanyi tadi. Pantas saja, dia tersenyum sangat manis kepada semua orang, terutama kepada anak kecil bernama Rongrong itu...     

Sorot mata Shi Sui tertuju pada lima fitur wajah halus Xiang Yi. Gadis itu memeluk bantal dan bernapas dengan teratur. Rambutnya berserakan di pipinya.     

Shi Sui mengangkat tangannya untuk mencolek Xiang Yi. Dia terkekeh pelan dan berbicara sendiri, "Apakah kamu tidak takut padaku? Beraninya kamu berlari ke kamarku dan naik ke atas tempat tidurku…"     

Apakah Xiang Yi tidak takut Shi Sui tidak akan menjadi manusia lagi?     

"Kamu ini…"     

Shi Sui menghela napas dan menatap Xiang Yi selama beberapa detik. Matanya penuh emosi dan pandangannya sedikit kabur. Dia menepuk bahu gadis itu dua kali dan berkata, "Bangun. Kembali tidur ke kamarmu."     

Xiang Yi yang sedang tidur mengerang dan berbalik badan dengan marah. Mengikuti gerakannya, bajunya jadi tergulung hingga memperlihatkan kulit lembut dan halus di bagian belakang pinggang. Itu penampilan yang sangat memesona.     

"....."     

Jakun Shi Sui bergerak naik dan turun. Dia memejamkan mata dan berniat mencari kamar tamu untuk bermalam. Begitu dia berjalan sampai di pintu, tiba-tiba terdengar suara tajam pintu yang dikunci, disertai dengan ejekan seorang dokter jenius yang sangat mabuk, "Aku membantu mengunci pintu untukmu. Aku ingin melihat bagaimana kamu menggoda adikku!"     

"....." Shi Sui tidak bisa berkata-kata.     

Selanjutnya, terdengar langkah kaki Xiang Li yang tidak karuan dan suara benda jatuh ke karpet setelah menabrak sesuatu. Samar-samar terdengar suara ocehan Xiang Li, "Aku harus melindungi adikku dengan baik…"     

"....." Shi Sui masih terdiam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.