Kembalinya Sang Bintang

Jadi Manusia



Jadi Manusia

0Xiang Yi benar-benar tercengang. Dia teringat pamannya, Xiang Feng, yang mabuk sampai bernyanyi di atas pohon. Sorot mata gadis itu kontan menunjukan perasaan mengerti sekaligus kepanikan.     

Pikiran Xiang Yi mulai melayang ke mana-mana, Aku tidak mungkin mabuk sampai bertindak gila, kan… Misalnya, menerobos masuk kamar Shi Sui dan mengambil kesempatan saat Shi Sui tertidur pula. Kemudian… Ahhh! Apa yang sebenarnya aku lakukan tadi malam?!     

"Jika kamu menyukai Kakak, kamu bisa mengatakannya dengan terus terang," kata Shi Sui sambil duduk tegak dan perlahan mengenakan kacamatanya, "Tidak perlu sampai begitu… melakukan hal yang ilegal."     

".....!!!" Xiang Yi lagi-lagi tercengang. Dia menoleh dan mendapati bahwa piyama Shi Sui berantakan. Seluruh tubuh gadis itu langsung terasa lemas dan tidak berdaya.     

Xiang Yi ragu-ragu selama beberapa detik. Lalu, dia diam-diam melangkah maju dan memasangkan selimut pada Shi Sui. Pria itu mengangkat alisnya dan menggumam tak mengerti, "Hah?"     

"Apakah kamu tidak ingin pergi mandi?" tanya Xiang Yi. Dia teringat pada novel romansa yang pernah dibacanya bersama Harimau Kecil saat merasa bosan, "Meskipun kamu mungkin sudah tidak bersih, kamu jangan menangis, oke? Aku… Aku akan bertanggung jawab kepadamu. Biarkan aku memikirkannya sebentar."     

"Hah?"     

Perkembangan kejadian ini telah melampaui harapan Shi Sui. Dia menurunkan pandangannya hingga bulu matanya menutupi senyum di bawah matanya dan berkata, "Kalau begitu, aku akan mandi."     

....     

Saat Xiang Li terbangun, pandangannya masih buram. Dia meraba-raba dan menemukan kacamatanya. Bukannya berada di di ruang tamu, dia menemukan dirinya berada di dalam kamarnya sendiri.     

Xiang Li sepertinya terjatuh tadi malam, kemudian pengawal mengantarnya kembali ke kamar. Begitu dia teringat pada rencana mengunci pintu yang sempurna itu, sudut bibirnya terangkat.     

Ting! Ting!     

Seperti yang diharapkan, di detik berikutnya ponsel Xiang Li bergetar di dekat bantal. Dia mengambil ponselnya dan melihat bahwa ada adalah pesan dari adik perempuannya. Xiang Li mengerutkan kening dan segera mengetik balasan dengan satu tangan.     

[Tutu]: Kakak!!!     

[Tutu]: Kakak, apa yang harus aku lakukan jika aku telah melakukan kesalahan? /emoticon air mata mengalir deras /emoticon air mata mengalir deras     

[L.]: Jangan menangis, bicara pelan-pelan.     

[Tutu]: Aku minum terlalu banyak tadi malam dan masuk ke kamar yang salah /emoticon menangis kencang /emoticon menangis kencang     

Melihat pesan ini membuat Xiang Li tiba-tiba merasakan semacam perasaan tidak jelas. Dia kembali mengetik pesan balasan dan tak butuh waktu lama untuk ponselnya kembali berdengung.     

[L.]: Di mana kamu?     

[Tutu]: Aku di kamar Kakak Shi Sui...     

Xiang Li jelas bingung sekaligus terkejut. Dia langsung melepas selimut dan bergegas ke pintu kamar Shi Sui. Namun, pintunya masih terkunci. Xiang Li tidak sempat mencari kunci sehingga dia memanggil pengawal dan mendobrak pintu dengan kekerasan.     

Xiang Yi yang berada di dalam sontak terkejut karena kekerasan itu dan ponsel yang dipegangnya hampir jatuh ke lantai. Kemudian, Xiang Li berjalan masuk dengan marah dan mencengkeram pergelangan tangan adik perempuannya. Kebetulan pintu kamar mandi terbuka...     

Shi Sui hanya mengenakan celana olahraga hitam. Tubuhnya sangat proporsional dengan bahu lebar, pinggang sempit, otot perut yang jelas, dan garis putri duyung meliuk-liuk di celana hitamnya. Saat pria itu menyeka rambutnya, otot-otot halus lengannya menjadi semakin jelas.     

Shi Sui mengedipkan mata persiknya dan bertanya dengan nada merdu, "Adik Yi, aku sudah selesai mandi. Apakah kamu sudah memikirkannya dengan baik?"     

Xiang Li langsung berteriak kencang, "Pakai bajumu! Sikap macam apa ini?!"     

Shi Sui perlahan mengambil sweter tipis di rak, lalu menatap lurus ke arah Xiang Yi dengan tatapan polos dan menyedihkan. Xiang Yi pun berkata pada Xiang Li, "...Kakak kedua, kamu jangan terlalu galak. Kamu akan membuatnya takut."     

Xiang Li sangat marah hingga hampir muntah darah. Dia mengomel, "Kamu masih saja melindungi pria bajingan ini?!"     

Shi Sui bersandar di kusen pintu. Sweternya sedikit longgar sehingga tulang selangka di bahu dan lehernya terlihat jelas serta menonjolkan jakunnya. Dia berkedip dengan tidak berdosa dan berkata, "Hei? Pintunya bukan dikunci oleh Adik Yi? Uhuk, uhuk… Tidak tahu siapa yang melakukannya..."     

"....." Xiang Li terdiam. Dia tentu saja tidak bisa mengakui bahwa dirinya yang melakukannya. Jika tidak, bukankah dia akan berubah dari kakak yang jenius menjadi kakak yang bodoh di depan adik perempuannya?     

Xiang Yi menarik lengan baju kakaknya dan berbisik, "Kakak, aku tidak tahu siapa yang mengunci pintu, tapi aku tampaknya mengambil keuntungan darinya…"     

Xiang Li semakin tercengan dan tak habis pikir. Sedangkan, Xiang Yi terlihat sangat menyedihkan. Gadis itu bertanya dengan pasrah. "Bagaimana aku harus bertanggung jawab agar bisa lebih tulus?"     

Xiang Li memekik dan bersumpah serapah dalam hati, Hah??? Bahkan Tutu-ku juga diperdaya?! Sialan, Shi Sui! Apakah kamu masih manusia?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.