Kembalinya Sang Bintang

Permen (3)



Permen (3)

Xiang Yi tidak sadar dan matanya menghindar selagi dia menggumam, "Aku, aku mengantuk..."     

Shi Sui meraih bantal yang dipeluk Xiang Yi. Gadis kecil itu begitu mabuk sampai tidak bertenaga dan tidak bisa bergerak untuk sementara waktu.     

Keduanya terdiam dan membeku. Setelah dilema selama belasan detik, Xiang Yi baru menghela napas tidak berdaya. Gadis kecil itu akhirnya angkat suara, "Baiklah kalau begitu, aku akan memberitahumu seorang…"     

"Hm."     

"Tapi, kamu tidak boleh memberitahu orang lain."     

"Oke."     

Sorot mata Shi Sui menatap Xiang Yi dengan lembut dan penuh kasih sayang. Kemudian, Xiang Yi berbisik, "Kamu dan kakak sama-sama tampan, tapi aku rasa kamulah yang paling tampan… Karena aku menyukaimu…"     

Ssst…     

Ambiguitas yang tak terkendali menguar di udara, seolah-olah suhu di dalam ruangan telah meningkat menjadi jauh lebih hangat dan menambahkan rasa terjerat yang aneh. Shi Sui mengangkat tangannya dan mengusap bagian belakang leher gadis kecil itu dengan ringan. Lalu, pria itu berkata dengan nada setengah membujuk dan setengah berbohong, "Katakan lagi."     

Xiang Yi benar-benar mengantuk. Dia mendengus pelan dan suaranya sangat lembut seperti suara anak kecil saat dia menggumam, "Aku benar-benar mengantuk…"     

"Kamu bilang kamu menyukaiku," kata Shi Sui. Setelah jeda selama beberapa saat, mata buah persik pria itu memunculkan senyuman dan dia berkata lagi, "Kamu juga ingin memintaku menjadi pacarmu."     

Xiang Yi memprotes dengan suara rendah, "Tidak, aku tadi hanya bilang aku menyukai wajahmu..."     

Mulut Xiang Yi ditutup oleh telapak tangan Shi Sui. Bibirnya yang lembut menempel di telapak tangan hangat pria itu. Bulu mata lentik gadis itu pun tiba-tiba berkedip.     

"Aku pertimbangkan dulu. Aku akan memikirkannya lagi, baru memberimu jawabannya," kata Shi Sui dengan ekspresi yang tampak malu, "Hah… Kamu bahkan tidak tahu seberapa menerimanya kakakmu."     

"....."     

Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres. Tetapi, Xiang Yi memang benar-benar terlalu mengantuk hingga kelopak matanya terkulai. Gadis itu mengigau beberapa kata dan kembali tertidur pulas.     

Mata Shi Sui dipenuhi dengan emosi yang kelam. Jakunnya yang bersih dan jernih terlihat menggelinding naik dan turun sambil terus menatap bibir gadis itu selama beberapa detik. Dia mengusap bibir Xiang Yi dengan ujung jarinya, kemudian senyumnya terbuka lebar.     

"Bagaimana ini? Kakak benar-benar tidak ingin menjadi orang baik."     

....     

Langit sudah terang dan bintang fajar hanya tersisa sedikit.     

Kesadaran Xiang Yi berangsur-angsur pulih. Dia hanya samar-samar merasakan sakit di kepalanya. Sesuai kebiasaan, dia segera duduk dan mengelus-ngelus Harimau Kecil di sebelah bantal. Namun, ini bukan terasa seperti bulu hangat yang seperti biasa, melainkan...     

"!!!" Mata Xiang Yi melebar karena terkejut. Rasa kantuknya yang tersisa kini menghilang sepenuhnya. Dia diam-diam membatin, Bagaimana mungkin Shi Sui…?!     

Xiang Yi mencoba menarik kembali tangannya dengan perasaan bersalah, tapi pergelangan tangannya malah digenggam dengan kuat. Kemudian, Shi Sui perlahan membuka matanya dan setengah menyipitkan mata pada Xiang Yi dengan malas.     

Xiang Yi cepat-cepat menegur dirinya sendiri dalam hati, Jangan panik… Ini hanya hal kecil… Ahhh! Aneh!     

Bagaimanapun, Xiang Yi telah melakukan perjalanan melalui begitu banyak dunia. Tidak bisa dipungkiri bahwa kualitas psikologisnya sangat bagus, jadi dia bisa dengan tenang berkata, "Selamat pagi."     

Xiang Yi berpikir bahwa selama dia cukup tenang, orang yang akan panik dan gelisah adalah Shi Sui. Tapi, dia tidak menyangka… Suara Shi Sui sedikit sumbang, serak, dan ringan. Suara pria itu juga terasa seperti bulu yang membuat gatal dalam hatinya.     

"Selamat pagi. Adik Yi, mengapa kamu ada di kamarku? Dan tidur di tempat tidurku?" tanya Shi Sui.     

"....." Entah mengapa, Xiang Yi tidak bisa menjelaskan. Dia adalah bajingan wanita yang telah menghancurkan pihak lain dan tidak bertanggung jawab. Dia hanya bisa terpikir untuk menjawab, "Um… Karena aku sudah di sini, jika aku bilang aku membantu menutupimu dengan selimut, apakah kamu percaya?"     

Shi Sui mengangkat alisnya. Sementara, Xiang Yi merasa sungguh sangat gelisah dalam hati. Setelah beberapa saat, Shi Sui mengendurkan genggamannya di pergelangan tangan Xiang Yi dan sepertinya mempercayai pernyataannya.     

"Oh, begitu," gumam Shi Sui.     

Aku benar-benar jenius kecil yang bertindak cepat! pikir Xiang Yi. Gadis kecil itu tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, istirahatlah dengan baik. Aku tidak akan mengganggumu."     

Setelah Xiang Yi berkata begitu, dia melompat dari tempat tidur tanpa mengenakan sandalnya. Dia menginjakkan kaki putihnya di lantai kayu dan bergegas berjalan keluar. Sementara, Shi Sui memangku pipinya dengan tangan dan menatapnya seperti sambil tersenyum. Xiang Yi memutar gagang pintunya… Tapi, tidak juga terbuka.     

Xiang Yi sontak membeku. Lalu, dia mendengar suara yang ragu-ragu dari pria di belakangnya, "Hah? Jika hanya membantu memasang selimut, tidak sampai mengunci pintu, kan? Adik Yi, kamu… Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan padaku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.