Kembalinya Sang Bintang

Bagaimana Kalau Kamu Menangis Dulu selama Lima Menit?



Bagaimana Kalau Kamu Menangis Dulu selama Lima Menit?

0Langit berwarna abu-abu. Musim hujan baru saja dimulai dan hujan turun dari waktu ke waktu. Suara petir yang jauh terdengar sangat dekat dan raungan yang kencang terdengar meledak di telinga.     

"Eh?" Xiang Yi memasang wajah heran. Dia seperti tidak percaya dan akhirnya dengan susah payah baru bisa mengerti, "Kak… Maksudmu, kemunculan orang itu bukan kebetulan?"     

"Di balik semua kemungkinan, ada kemungkinan seperti itu," terang Xiang Li, "Berdasarkan aturan 'sistem' yang kamu sebut, hanya jiwa di ambang kematian yang dapat dipilih. Kemudian, kamu sebenarnya tidak memenuhi aturan itu, karena kamu tidak terluka begitu serius."     

Setahun yang lalu, Xiang Yi mengalami kecelakaan mobil dan pingsan di tempat. Tetapi, dalam beberapa jam, dia bangun dengan hanya sedikit luka luar.     

Xiang Yi mengerutkan kening dan mencoba mengikuti ritme Kakak Kedua, "Dengan kata lain, aku mungkin bukan orang yang dipilih untuk menjelajah dunia…"     

Xiang Li menjawab, "Benar. Mungkin kamu hanya secara tidak sadar menjadi kambing hitam bagi orang lain. Jika dipikirkan lebih mendetail, dunia yang kamu tuju juga belum tentu sangat aman, kan? Cedera tubuh merupakan hal yang sepele. Tapi, jika jiwa sengaja dimusnahkan, kamu akan menghilang selamanya."     

"Logika ini tidak sulit untuk dinalar. Jika itu hanya perjalanan keliling dunia, maka perjalanan keliling dunia adalah hadiah. Tapi, jika itu tugas yang mengancam jiwa, mungkin tidak ada orang yang mau menerimanya," lanjut Xiang Li.     

Angin bertiup dan Xiang Yi tiba-tiba merasa agak kedinginan. Ucapan Xiang Li terhenti. Dia terdiam selama beberapa detik, lalu melepaskan mantelnya dan memasangkannya di pundak adiknya.     

"Ini hanya analisaku, hanya berdasarkan pada pengalaman. Kamu cukup mendengarkan dengan baik," kata Xiang Li lagi.     

Mata Xiang Yi tertuju pada tangan kanan kakaknya. Napas gadis itu menjadi sedikit tidak nyaman. Dia berpikir, Jika itu benar seperti dugaan Kakak, mungkin orang itu masih akan menempati tubuhku lagi… Bagaimana jika Kakak terluka lagi?!     

Xiang Yi merasakan bagian belakang punggungnya ditepuk ringan, lalu terdengar suara lembut dan halus kakaknya yang berkata, "Jangan menahan napas. Bagaimana jika sampai merusak dirimu?"     

Hidung Xiang Yi terasa sedikit masam. Ternyata Xiang Li ingat kebiasaan kecil Xiang Yi...     

"Kak, mari kita buat kode rahasia. Jika suatu hari aku tidak bisa menjawab, jangan percaya apa pun yang 'aku' katakan dan jangan berkorban untuk melakukan apapun demi 'aku'," kata Xiang Yi.     

Xiang Yi berusaha keras menyunggingkan sebuah senyuman, tapi senyuman itu terlihat lebih buruk dari menangis. Keluarga yang paling dihargainya telah diinjak-injak di bawah kecerobohan seperti itu. Selain itu, ini juga mungkin bukan kecelakaan yang tidak disengaja, melainkan konspirasi buatan.     

"Jika tidak bisa tertawa, jangan tertawa," kata Xiang Li sambil mencubit pipi adiknya. Dia bergumam selama beberapa detik, lalu bertanya, "Apakah kamu ingin menangis? Tidak perlu buru-buru. Kakak masih ada waktu. Kamu bisa menangis pelan-pelan."     

Xiang Li benar-benar sedang menenangkan Xiang Yi dengan serius.     

"Bagaimana kalau kamu menangis dulu selama lima menit?"     

"....."     

"Apakah aku harus mencubit tanganmu?"     

"....."     

Xiang Yi terhibur oleh Xiang Li. Gadis itu tersenyum, tetapi matanya memerah saat berkata, "Kak, kamu masih seperti dulu… Tidak bisa membujuk orang lain."     

"Kalau begitu, kita sepakat menjadikan kata lima menit sebagai kode rahasia?"     

"Oke."     

Kakak beradik itu lebih banyak bicara. Entah mengapa, Xiang Yi merasa jauh lebih nyaman. Seolah-olah dirinya yang terus mengambang di tengah kehampaan akhirnya memiliki sebuah pijakan sekarang. Pijakan stabil yang mendukungnya sehingga dia tidak perlu khawatir dan tidak ada jalan untuk mundur.     

"Oh, iya, Kak. Bagaimana bisa Kakak Tertua menemukan ada yang tidak beres padaku?" tanya Xiang Yi.     

Xiang Yi teringat tentang bahwa kakak tertuanya membuat kontrak dan memaksa 'orang itu' untuk menandatanganinya. Masalahnya tidak kecil. Meskipun kekanak-kanakan, hal itu benar-benar membatasi 'orang itu' untuk melakukan hal yang salah. Sederhananya, itu adalah hal kecil yang berpengaruh besar.     

Xiang Li menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Aku tidak tahu dengan jelas, tapi, sepertinya telah terjadi hal yang sangat buruk…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.