Kembalinya Sang Bintang

Buku Harian Budak Kucing (2)



Buku Harian Budak Kucing (2)

0Dua menit kemudian di maskas tim e-sports, sekelompok anak laki-laki memegang kotak makan siang sambil menyilangkan kaki panjang mereka dengan tersinggung. Mereka duduk di lantai sebelah meja makan. Sementara, Harimau Kecil menempati seluruh meja. Di depannya ada kaleng daging mewah yang terbuka, semangkuk susu kambing hangat, dan beberapa ikan kering.     

Banyak rentetan komentar mememuhi ruang siaran langsung:     

[Tidak heran dia adalah Kakak Simao. Atribut budak kucing telah terungkap!]     

[Harimau Kecil: Kudengar kamu ingin membuat aturan untukku? Di mana aturan itu??]     

[Hahaha hahaha! Aku tertawa terbahak-bahak sampai angsa-angsa di halaman berteriak bersamaku]     

Tak hanya para warganet yang tertawa, ada juga warganet yang sengaja membuat keributan dengan mengatakan:     

[Apakah hanya aku yang merasa bahwa Xiang Yu sakit? Kucing hanyalah binatang buas. Untuk apa membiasakan hewan seperti itu naik ke atas meja makan? Ahhh]     

[Betul, betul. Apakah rekan tim lainnya tidak keberatan? Terlalu egois. Dia tidak sedikitpun mempertimbangkan perasaan orang lain!]     

....     

Pada saat ini, Harimau Kecil tersiram air panas dari susu kambing dan mengeong. Kucing kecil itu terlihat sangat menderita. Kapten Wander refleks berdiri dan mencondongkan tubuh ke depan.     

"Oh? Ini cukup panas untuk bayi kecil kita, bukan? Ayo, ayo, ayo. Makan makanan kalengnya dulu. Kakak akan membawa susu kambing ini dan meniupnya di bawah pendingin ruangan," kata Kapten Wander.     

Para warganet yang sengaja membuat keributan kini tercengang, Hah?     

Terapis Ah Shui mengetuk kotak makan siang dengan sumpitnya dan berkata dengan marah, "Smog, apakah ada orang seperti kamu yang mengurus Harimau Kecil seperti ini? Jika kamu tidak bisa, biar aku saja!"     

....??? Para warganet yang membuat keributan semakin bingung.     

Mage Lamb membungkuk di tepi meja sambil menatap si kucing putih kecil dengan mata bersemangat dan membujuk, "Harimau Kecil, Kakak Simao adalah seorang pria bajingan. Malam ini kamu tidur di tempatku saja, oke? Kakak akan memberikan kandang kucing yang hangat untukmu."     

....??? Para warganet yang membuat keributan dipenuhi tanda tanya.     

Xiang Yu menyahut dengan wajah yang muram, "Hei, menjauhlah darinya! Jangan menakut-nakutinya!"     

Xiang Yu melambai-lambaikan ikan kering kecil dan memasukkannya ke mulut Harimau Kecil. Kucing putih kecil itu menggigitnya, kemudian menggosok-gosokkan kepalanya ke tangan Xiang Yu sambil mengeong lembut, "Meong~"     

Xiang Yu bertanya dengan ragu, "Apakah kamu... kamu mau digendong?"     

"Meong!"     

Xiang Yu menekan kegembiraannya dan berpura-pura acuh tak acuh. Dewa e-sports muda itu mengambil si kucing putih kecil dengan posisi menggendong anak kecil.     

Harimau Kecil masih meringkuk di lengan Xiang Yi. Dia menggigit ikan kering sambil menggosokkan tubuhnya ke Xiang Yu, menarik T-shirt anak laki-laki itu sampai memperlihatkan tulang selangka yang bersih dan jernih.     

"Meong~ Meong~" Anak kucing itu terlalu pandai bersikap menurut, seolah-olah sedang berkata, Aku paling mencintai Kakak~     

Xiang Yu mengangkat dagunya sedikit dan menyapu pandangannya ke sekeliling dengan provokatif. "Maaf, ini kucingku. Tolong kalian semua jangan mendambakannya," katanya.     

Rekan satu tim Xiang Yu tidak habis pikir dan diam-diam mencibir, ...Lihat dirimu! Apakah sangat menyenangkan memiliki kucing? ...Oh, anak kucing pilihan terkutuk ini!     

Melihat adegan ini membuat para warganet di ruang siaran langsung hampir tertawa terbahak-bahak:     

[Seluruh tim benar-benar menyukai Harimau Kecil!]     

[Mengejutkan! Tim Logic bergegas untuk kejuaraan, ternyata demi...]     

[Kucing jalang: Sutradara Li, kamu bertanggung jawab karena mengirimku ke markas ini. Sisanya, serahkan padaku! Tidak ada pria yang tidak bisa aku taklukkan~]     

....     

Pada pukul dua dini hari, latihan telah selesai. Para pemain kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Setiap kamar asrama terdiri dari dua orang. Xiang Yu dan Wander adalah teman sekamar.     

Kandang kucing di samping tempat tidur kosong. Mata Xiang Yu berpindah ke tempat tidur dan dia menemukan Harimau Kecil berbaring di tengah tempat tidur. Kaki-kaki kucing putih kecil itu menghadap ke langit hingga memperlihatkan perut putih, lembut, dan gemuk. Si kucing tidur dengan nyenyak sampai mendengkur.     

Wander menghasut dengan sengaja memanas-manasi, "Lihat, kamu lihat ini. Harimau Kecil sama sekali tidak patuh. Tidak hanya merangkak di tempat tidur, tapi juga mendengkur! Itu sudah keterlaluan!"     

Di detik berikutnya, tatapan sengit Xiang Yu mengarah pada Wander. Xiang Yu merendahkan suaranya dan menegur dengan tegas, "Pelankan sedikit bicaramu! Jangan sampai membangunkan Harimau Kecil!"     

Wander langsung kehilangan kata-kata, "....."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.