Kembalinya Sang Bintang

Makanan Lezat yang Sesungguhnya



Makanan Lezat yang Sesungguhnya

0Pria itu memiliki lima fitur yang tampan dan garis wajah yang tegas. Pupil matanya hitam dengan kejernihan yang sangat tinggi hingga membuat seluruh sosoknya memancarkan aura yang tajam dan anti. Dia melirik layar dan menjawab singkat dengan suara tipisnya, "Iya."     

Bergosip adalah kebiasaan naluriah manusia. Viscount Albert Howard juga tidak terkecuali. "Dibandingkan dengan tahun lalu, dia tampaknya telah banyak berubah," kata Viscount Howard.     

Singkatnya, ini seperti melihat seseorang berubah menjadi orang yang berbeda.     

Tahun lalu, Viscount Albert Howard pernah bertemu dengan Xiang Yi. Pada saat itu, Xiang Chen menanyakan kontaknya serta mengunjungi psikolog dan dokter otak paling terkenal di negara F.     

Waktu itu, kesan Viscount Albert Howard terhadap Xiang Yi… cukup buruk. Gadis bodoh yang sombong, tidak sopan, dan kasar. Tapi, hari ini Xiang Yi kelihatannya cukup baik.     

Setelah Viscount Albert Howard menonton video editan acara ragam 'Two people in a House', dia awalnya bermaksud untuk mempersulit Xiang Yi. Tetapi, dia tidak menyangka bahwa Xiang Yi dapat dengan mudah memenuhi kondisi satu juta penonton. Hanya saja, dia tidak tahu… bagaimana rasa hidangan Xiang Yi.     

Saat mereka sedang berbicara, hidangan pertama dibawakan ke hadapan Viscount Albert Howard.     

"Cabai?" gumam Viscount Albert Howard sambil mengerutkan kening.     

Viscount Albert Howard sudah terbiasa mengambil makanan yang menyegarkan sebagai makanan pembuka. Dirinya sedikit menolak ketika melihat ayam pedas yang penuh dengan cabai merah kering ini. Tapi… Bangsawan itu segera membatin, Jenis cabai apa ini? Mengapa aromanya begitu memabukkan?!!!     

Ya, benar. Viscount Albert Howard menyukai makanan pedas. Di media sosial miliknya, dia telah mencicipi banyak makanan pedas dari berbagai restoran yang terkenal.     

Sepiring ayam goreng pedas kini berada di hadapannya. Ayamnya kuning keemasan dan terlihat berminyak dengan dihiasi cabai merah dan wijen putih. Rasa pedas dan aroma lezatnya langsung menusuk ke hidung.     

Viscount Albert Howard tidak bisa menahan diri. Dia memimpin untuk mengambil sepotong ayam terlebih dahulu dan memasukkannya ke dalam mulutnya.     

"Hish…" Viscount Albert Howard mendadak menarik napas.     

Ayam ini pedas sekali! Tapi, tidak hanya pedas. Sebaliknya, rasanya sangat kaya. Pedas, harum, asin, manis… Berbagai rasa dari lapis ke lapis seolah mekar di ujung lidah hingga membawa sedikit sensasi kesemutan.     

Pedas sama sekali bukanlah rasa, melainkan sensasi rasa sakit yang ditransmisikan oleh capsaicin melalui neurotransmiter. Namun, sensasi itu justru sangat memikat.     

Hidangan ini, dalam masakan barat, mungkin bukanlah hidangan pembuka yang sempurna. Tapi, untuk Viscount Albert Howard, ini sangat sempurna!     

Sudah terlambat untuk mengagumi hidangan pertama. Hidangan kedua akan menyusul, yakni ikan danau barat dengan saus cuka.     

Saus asam manis yang halus dituangkan ke seluruh ikan. Ikan itu diiris beberapa potong dan membentuk kotak-kotak kecil. Siripnya ditegakkan dan berbentuk seperti kelopak. Tidak hanya cantik dalam penampilan, tetapi juga lebih leluasa untuk menikmati rasa ikan.     

Daging ikan terasa empuk serta rasanya manis dan asam. Kuahnya yang agak kental menetralisir kepedasan masakannya. Rasa manisnya meningkatkan sekresi dopamin dalam tubuh.     

Viscount Albert Howard hanya merasa suasana hatinya seketika cerah. Dia segera memuji, "Luar biasa! Apakah dia berlatih memasak sejak masih kecil?!"     

Xiang Chen mencicipi hidangan Xiang Yi dan menjawab dengan dingin, "Ya, seperti itu."     

Diam-diam Xiang Chen membatin dengan getir, Gadis itu tidak punya hati nurani. Setelah kembali begitu lama, dia bahkan tidak mengirimkan satu pesan pun untukku, tapi membujuk kakak-kakak bajingan lainnya seperti anak-anak. Ah…     

....??? Reaksi dingin Xiang Chen membuat Viscount Albert Howard bingung Semua orang mengatakan bahwa seleranya begitu rumit. Tapi, kini dia melihat bahwa lidah Xiang Chen adalah lidah yang paling pilih-pilih di dunia.     

Segera setelah itu, datang wensi tofu yang sangat tipis. Hidangan ini menggabungkan rasa umami umum dari produk kedelai dengan rebung musim dingin, jamur shiitake, ham, dan bahan-bahan lainnya. Satu gigitan saja membuat orang yang memakannya sama sekali tidak bisa berhenti sama sekali.     

Selanjutnya disajikan daging babi Dongpo merah yang transparan dan lembut, bermacam-macam sayuran yang ringan dan menyegarkan, merpati panggang yang mengeluarkan lemak yang menarik; sayur Dinghushang yang lembut dan empuk...     

Semua hidangan yang disajikan terlihat indah dan terasa lezat! Terutama, setelah makanan terakhir yang benar-benar menakjubkan, yakni Buddha Melompati Tembok (disebut juga sebagai Percobaan Buddha, semacam sup sirip hiu).     

Viscount Albert Howard sangat bersemangat hingga suaranya bergetar saat melayangkan pujian demi pujian dengan, "Standar dari hotel bintang tiga Michelin! Selain keahlian kuliner yang mencapai puncaknya, ada juga pilihan anggur meja yang sangat baik, layanan tanpa cacat, dan lingkungan makan yang sangat elegan. Tapi, untuk makanan yang sesungguhnya, tidak perlu apa-apa… Enak saja sudah cukup!!!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.