Kembalinya Sang Bintang

Tidak Memiliki Selera Mode (1)



Tidak Memiliki Selera Mode (1)

0Fotografer terus membidik dan mengambil gambar di waktu yang tepat. Sementara itu, otak Direktur Kreatif sudah penuh dengan inspirasi. Dia menarik Shi Sui untuk berdiskusi dan ingin memperkaya rencana pemotretan kali ini.     

Pemotretan dijeda untuk sementara waktu.     

Shi Sui bangkit dan berjalan dengan langkah-langkah besar menuju tempat Xiang Yi. Semua orang, apapun jenis kelaminnya, berteriak histeris ke arahnya ke manapun dia pergi.     

Wajah Xiang Yi masih tetap tenang. Setidaknya, di permukaan dia terlihat sangat tenang. Gadis kecil itu memuji Shi Sui dengan jujur, "Kamu sangat tampan hari ini."     

"Cuih~~"     

"Terima kasih, Adik Yi."     

Ada dua suara. Satu berasal dari decih Xiang Qi yang cemburu, sedangkan suara lainnya berasal dari Shi Sui yang bicara sambil tersenyum.     

Xiang Qi melepaskan kacamata hitamnya dan ingin mengucapkan beberapa patah kata cibiran. Tapi, bahkan dari sudut pandang desainer terkenal, penampilan keseluruhan Shi Sui juga tidak bisa disangkal. Xiang Qi menyeringai dan akhirnya berkata, "Lumayan, penampilan sama dengan perilakunya."     

Di tempat di mana ada Xiang Yi, Shi Sui selalu secara otomatis mengaktifkan mode pelindung pendengaran. Dia mengabaikan perkataan Xiang Qi sepenuhnya dan mata gelapnya tertuju pada Xiang Yi. Shi Sui tertawa rendah dan menunjukkan kemampuan menggodanya, "Adik Yi, kamu juga telah bekerja keras hari ini~"     

Untuk menonjolkan gaya yang berbeda, gaun Xiang Yi tidak hanya cantik, tapi warna kuning kremnya sangat cerah dengan ditambah hiasan renda putih. Setiap renda dijahit tangan oleh Xiang Qi sendiri, jadi gaun ini bahkan lebih indah daripada gaun putri di kartun.     

Gaun panjang tersebut bergaya kuno dengan belahan leher berbentuk persegi hingga menunjukkan pinggang ramping dan tulang selangka yang halus. Gaun dipadukan dengan gaya riasan yang bersih dan jernih. Kemudian, bibir diwarnai dengan efek glasir yang senada dengan gambar mawar di ujung mata. Singkatnya, penampilan ini penuh vitalitas dan keanggunan.     

Xiang Qi mendengus, "Tanpa perlu kamu puji, adikku memang sangat cantik!"     

Xiang Yi membalas senyuman Shi Sui tanpa memperlihatkan sesuatu yang berbeda. Tapi, detak jantungnya justru berdetak lebih cepat. Lagi-lagi dia membatin, Saat Anak Kecil Shi tersenyum, lebih... lebih terlihat seperti rubah jantan...     

....     

Pemotretan tunggal Shi Sui diselesaikan dengan efisiensi waktu yang mengagumkan. Hasil akhir yang sempurna membuat Direktur Kreatif dan yang lainnya tidak berhenti memberikan pujian demi pujian.     

Bagian Shi Sui sudah selesai dan kini giliran Xiang Yi yang lebih awal dari jadwal. Berdasarkan rencana pemotretan, Xiang Yi akan mengambil gambar pemandangan luar, yaitu di dalam taman mawar kastil.     

Fotografer tiba-tiba berubah pikiran dan menyampaikan ide barunya, "Pergi ke hutan di belakang kastil. Aku dengar di sana sering ada rusa. Jika rusa-rusa itu tertangkap kamera, hasilnya pasti akan sangat bagus!"     

Xiang Yi bekerja sama dengan perilaku yang baik dan kooperatif. Tetapi, setelah sampai di hutan, sikap fotografer justru sangat asal-asalan. Setelah dia mengambil beberapa gambar dengan asal-asalan, dia mulai mencurigai Xiang Yi.     

"Gerakanmu terlalu kaku!"     

"Kamu sebenarnya bisa gaya atau tidak, sih?!"     

"Oh! Ini sama sekali bukan efek yang aku inginkan!"     

"..."     

Xiang Yi mengerutkan kening dan meminta untuk melihat foto-foto itu, tapi ditolak mentah-mentah oleh fotografer, "Kamu tidak memenuhi syarat untuk ini!"     

Setelah melakukan pemotretan selama lebih dari setengah jam, para staf mulai kelelahan. Mereka menatap mata Xiang Yi. Tanpa dapat disembunyikan, ada ketidakpuasan di mata Xiang Yi.     

Mereka merasa bahwa tidak ada masalah baik dari tatapan mata maupun gaya Xiang Qi. Namun, Steve adalah seorang fotografer yang profesional. Jadi, pasti ada yang salah dengan Xiang Yi.     

Steve tidak berhenti mengeluh. Tapi, saat melihat Xiang Qi datang, dia segera menutup mulutnya. Steve berpura-pura mengambil beberapa foto dan berkata, "Baiklah, mari kita istirahat dulu."     

Para staf rasanya bagaikan terbebas dari tekanan.     

Xiang Qi memberikan segelas air untuk adiknya dan dengan hati-hati membantu memasukkan sedotan sambil bertanya, "Mengapa pemotretanmu lama sekali?"     

Xiang Yi menjawab dengsn sedikit malu, "Mungkin aku menyulitkannya. Katanya, hasil fotoku sangat tidak memuaskan."     

Xiang Qi mengerutkan kening, lalu menghibur adiknya, "Jangan terlalu banyak dipikirkan. Mungkin keterampilan fotografernya tidak bagus."     

Steve di samping sedang melihat foto-foto tadi dengan perasaan bersalah. Jika bukan karena sudah menerima uang dari Hades, dia juga tidak mungkin akan sengaja mengambil gambar dengan begitu buruk.     

Sayang sekali. Padahal, kecantikan oriental gadis kecil ini sangat fotogenik dan terlihat luar biasa di kamera.... pikir Steve.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.