Kembalinya Sang Bintang

Angsa Rebus dalam Panci Besar (3)



Angsa Rebus dalam Panci Besar (3)

0Di detik berikutnya, sepasang tangan kecil dan ramping seputih susu tampak muncul di udara. Tangan itu langsung mengangkat angsa berani tadi tanpa ampun.     

"Kebetulan angsa ini gemuk. Jika direbus, pasti sangat lezat," Xiang Yi berkomentar serius dengan suara yang lembut.     

Para warganet yang menonton di ruang siaran langsung dibuat tercengang:     

[Hah? Peri kecil, mengapa kamu mengucapkan perkataan paling kejam dengan nada bicara yang paling lembut?]     

[Angsa besar, penyebab kematian: kelebihan lemak]     

[Sudah berapa kali aku bilang? Jika kamu terlalu gemuk, kamu akan dimakan!]     

[Tubuhku gemetar sambil memakan leher angsa di depan layar...]     

....     

Angsa putih besar itu memiliki mulut besi yang kejam, namun nasibnya tidak beruntung karena bertemu dengan Xiang Yi yang tidak berperasaan. Sedihnya, angsa itu menguik kencang saat dibawa pergi. Kamerawan juga menyorot tampak punggung Xiang Yi yang berjalan keluar dengan postur yang sangat kejam.     

Beberapa menit kemudian, angsa putih besar sudah dipotong-potong. Proses pemotongannya terlalu tragis sehingga tidak direkam kamera. Saat semua penonton kembali melihat si angsa, angsa besar itu sudah dikuliti dan tergeletak di atas talenan.     

Para warganet di ruang siaran langsung ternyata menulis banyak komentar usil:     

[Angsa besar: Dasar kalian bajingan! Kalian sangat serakah menginginkan dagingku!]     

[Acara ragam ini menyajikan makanan yang terlalu lezat… Uhuk. Ini juga terlalu indah, jadi aku mulai mencatat resep masakannya]     

[Kehidupan angsa besar itu sangat singkat dan cemerlang, biasa dan hebat. Angsa berjalan menuju kematian dengan sangat damai]     

....     

Ada juga beberapa warganet yang mencari masalah:     

[Sangat menyedihkan. Angsa adalah hewan yang begitu lucu. Mengapa kalian harus memakan angsa?]     

[Mengapa harus memaksa memakan angsa? Apakah hanya karena kalian begitu lapar? Padahal, itu adalah sebuah nyawa!]     

[Gadis kecil seharusnya bersikap lembut dan berbudi luhur. Membunuh hewan kecil memang benar-benar terlalu kejam! Vas Bunga, kamu benar-benar berdarah dingin!]     

....     

Dalam hal ini, para warganet tidak memberikan pandangan konyol yang berlebihan pada orang bodoh. Karena, siaran langsung yang menyenangkan bagi semua orang akhirnya dimulai!     

Daging angsa segar dipotong kecil-kecil dan direbus dalam air di panci. Bawang merah, jahe, bawang putih, cabai kering, kulit jeruk keprok kering, daun salam, dan lain-lain juga telah disiapkan.     

Panaskan minyak di panci dan tambahkan daging angsa. Tumis sambil tambahkan kecap hitam, anggur masak, dan lain-lain.     

Saat ini aroma daging angsa sudah menyebar. Para kru di lokasi tidak dapat menahan diri dan tanpa sadar mulai menelan air liur.     

Xiang Yi menambahkan jumlah air yang sesuai ke panci dan perlahan dididihkan dengan kayu bakar. Angsa direbus selama sekitar 40 menit sebelum menambahkan sayuran.     

Selagi menunggu, Shi Sui memanfaatkan waktu untuk berinteraksi dengan para penggemar. Xiang Yi mengangkat matanya dan melirik Shi Sui. Keduanya memiliki koneksi dan saling memahami. Shi Sui segera berkata, "Seperti yang kalian semua lihat, angsa sudah direbus."     

Begitu mendengar suara Shi Sui, para penggemar segera menanyakan kondisinya. Li Jianyu menginstruksikan para kru untuk membawakan tablet pintar sehingga mereka dapat melihat pesan para warganet di ruang siaran langsung dengan lebih baik.     

"Aku minta maaf karena sudah membuat semua orang khawatir. Lukaku sama sekali tidak serius dan sudah ditangani dengan baik. Sungguh, aku tidak membohongi kalian," kata Shi Sui sambil sedikit tersenyum, "Orang yang berbohong hidungnya akan tumbuh panjang."     

Para penggemar di ruang siaran langsung jelas sangat senang melihat senyum Shi Sui:     

[Ahhh, ahhh, ahhh! Raja Aktor Shi, kamu jangan tertawa seperti itu!]     

[Ini sangat menggoda! Sungguh sangat menggoda, bahkan kakiku sampai lemas! Siapa yang bisa tahan melihatnya?]     

[Rasa substitusi terlalu kuat. Rasanya aku sudah dalam perjalanan untuk mendapatkan sertifikat dengan Anak Kecil Shi Sui]     

....     

"Bagaimana menurutmu tentang perilaku Si Shi Baik? Hmm…" Shi Sui merenung.     

Xiang Yi secara alami memberikan bangku kecil dari belakang Shi Sui dan pria itu duduk. Shi Sui duduk tegak dan lurus dengan aura yang mulia, seolah-olah dia tidak seharusnya berada di dapur paviliun ini. Pria itu menahan senyumnya, namun sikapnya tulus dan serius.     

"Suka, ya, suka. Itu tidak salah. Perasaan ini juga seharusnya tidak boleh diinjak-injak."     

"Setiap orang berhak untuk menyukai orang lain, begitu pula untuk menerimanya atau tidak."     

"Tolong jangan mengubah rasa suka pribadi menjadi beban bagi orang lain."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.