Kembalinya Sang Bintang

Berebut untuk Menandatangani Kontrak Jual Diri (4)



Berebut untuk Menandatangani Kontrak Jual Diri (4)

0Meskipun Rong Huai berbicara terlalu cepat karena sedikit tergesa-gesa, keyakinannya yang kuat bisa dirasakan dari nada bicaranya yang mantap. Dia benar-benar percaya pada Xiang Yi. Pemuda ini memiliki darah muda yang berapi-api. Meskipun dia masih naif dan bahkan jika dia terlalu kekanak-kanakkan, tanpa sadar semangatnya menular.     

Xiang Yi mengatur posturnya dan menegakkan duduknya. Dia bukannya meremehkan Rong Huai yang masih muda. Dia justru ingin bersikap sopan untuk menghargainya.     

"Rong Huai, aku sangat senang mendengar kamu memiliki rencana belajar yang baru. Tapi, menandatangani kontrak dengan perusahaan bukan hal yang kecil," kata Xiang Yi, "Aku harap kamu bisa lebih mempertimbangkannya dengan sungguh-sungguh untuk sementara waktu."     

"Hei… Kakak tidak menyukaiku?" tanya Rong Huai dengan cemas.     

Xiang Yi menjawab dengan lembut dan tenang, "Tidak. Aku hanya melihat dari sudut pandang objektif. Secara hukum, kamu masih di bawah umur dan kamu adalah… Eh…"     

Xiang Yi menatap kakak tertuanya untuk meminta bantuan. Xiang Chen menyilangkan kaki panjangnya, dan berkata dengan acuh tak acuh, "Orang tanpa kapasitas untuk membuat keputusan sendiri, atau anak di bawah umur dan orang dewasa yang tidak dapat bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri."     

Rong Huai menggertakkan giginya. Matanya yang gelap menatap Xiang Yi. Kemarahannya bercampur dengan keluhan.     

"Kakak, aku tahu aku yang aku sedang lakukan!" protes Rong Huai.     

Rong Huai mengeluarkan selembar kertas kusut dari sakunya. Kertas itu kelihatannya dirobek dari buku catatannya. Lalu, dia meletakkan kertas itu di hadapan Xiang Yi sambil memalingkan wajah.     

Gadis kecil itu membuka lipatan kertas Hong Ruai dan menemukan kata [Kontrak] tertulis di atasnya. Rong Huai juga menandatangani bagian sudut kanan bawah dengan namanya. Huruf-hurufnya bengkok dan tulisannya lebih jelek dari seekor anjing yang merangkak.     

Para warganet yang menonton segera meninggalkan banyak komentar di ruang siaran langsung:     

[Brengsek. Mataku kemasukan pasir. Ini sangat menyedihkan]     

[Rong Huai sangat percaya pada Adik Yi. Hah… Ini sama saja seperti menyerahkan kehidupan masa depan pada Xiang Yi]     

[Air mataku hampir menetes, tapi aku tertawa melihat tulisan Rong Huai ini. Hahahaha… Tulisannya jelek sekali!]     

....     

Mata indah Xiang Yi yang jernih dan bersinar seperti mata rusa menatap Rong Huai.     

Rong Huai sangat gugup. Tangannya yang tergantung di kedua sisi tubuhnya kini mengepal dan keringat deras mengalir dari telapak tangannya. Dia takut Xiang Yi akan bersikap sama seperti orang tuanya dan langsung memarahinya tanpa pandang bulu. Tapi, pada dasarnya Rong Huai jauh lebih takut jika Xiang Yi menolaknya.     

Ternyata Xiang Yi berkata, "Rong Huai, terima kasih karena kamu percaya padaku."     

Rong Huai langsung tertegun.     

"Aku menerima kontrak ini, tapi aku rasa kita masing-masing harus memiliki kesempatan untuk memilih kedua cara, bukan?" lanjut Xiang Yi, "Kamu memilihku. Untuk alasan yang sama, kamu harus bersekolah di akademi film, maka aku akan mengontrakmu. Selama periode ini, kita berdua memiliki hak untuk kembali. Menurutmu apakah bisa seperti ini?"     

Dari awal hingga akhir, Xiang Yi sangat lembut dan tenang. Dia tidak sembrono mengatur hidup Rong Huai, tapi… memberikan pilihan.     

Jakun Rong Huai bergerak naik-turun, seolah baru saja minum air elektrolit dan menjadi sangat bersemangat untuk bermain bola.     

"Oke, aku setuju dengan Kakak. Kita… punya pilihan dua arah," Rong Huai buru-buru menambahkan, "Kakak tidak boleh menyesal! Kalau tidak… Kalau tidak, aku…"     

Setelah berpikir lama, Rong Huai tidak bisa memikirkan ancaman yang kuat. Matanya tanpa sengaja tertuju pada Jiang Chen. Kemudian, Rong Huai menahan leher Jiang Chen dari belakang dan melanjutkan, "...Aku akan menghajarnya!"     

Jiang Chen yang tidak bersalah jadi bingung karena tiba-tiba dilibatkan dalam hal ini.     

Xiang Yi merasa geli dengan sikap Rong Huai dan berkomentar sambil tertawa kecil, "Jika kamu seperti ini, itu sangat tidak tahu malu."     

Ruang siaran langsung turut dipenuhi suara tawa terbahak-bahak.     

Jiang Chen si 'sandera' mengangkat tangannya, menunjukkan bahwa dirinya ingin berbicara. Rong Huai pun mengendurkan kekuatan tangannya.     

"Kak, aku sudah menandatangani kontrak dengan Fan Qie Entertainment selama lima tahun! Maukah Kakak mengontrakku untuk beberapa tahun lagi?" tanya Jiang Chen.     

Shen Ci menyahut, "Apalah artinya lima tahun? Kakak, kontrakku telah ditandatangani untuk waktu yang lama. Aku bisa menandatangani kontrak selama sepuluh tahun!"     

Tak hanya Jiang Chen dan Shen Ci, anak-anak SeaSeven yang lainnya tidak mau ketinggalan.     

"Kakak perpanjang kontrakku! Bayaranku lebih murah!"     

"Aku juga bisa, Kak! Pilih aku! Pilih aku!"     

Para warganet jelas tercengang dan tak habis pikir, Hah? Adik-adik, apakah ada orang seperti kalian yang sampai berebut seperti itu untuk menandatangani kontrak jual diri?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.