Kembalinya Sang Bintang

Kakek dan Nenek yang Tidak Bisa Dibujuk (2)



Kakek dan Nenek yang Tidak Bisa Dibujuk (2)

0Ini semakin lama semakin keterlaluan!     

Saat 'Xiang Yi' berada di rumah tua Xiang dulu, dia rela melakukan banyak hal demi seseorang kekasih online setiap harinya. Tentu saja, Kakek Xiang dan Nenek Xiang tidak tahu bahwa 'Xiang Yi' memiliki lebih dari satu kekasih online saat itu.     

Nenek Xiang suka keramaian. Keluarga berkumpul dari waktu ke waktu. Banyak orang yang datang ke rumah adalah teman-teman lama yang telah berhubungan baik selama bertahun-tahun. Mereka terkadang juga membawa keponakan, cucu, atau semacamnya untuk berinteraksi bersama.     

Kemudian, gadis bau tengik itu benar-benar menyukai seorang pria yang sepuluh tahun lebih tua darinya, bahkan lebih tua satu generasi darinya.     

Jika bukan karena memiliki hubungan yang baik, keluarga Xiang tidak terlalu peduli dengan senioritas. Tapi, pria itu terkenal sebagai playboy yang suka mempermainkan perempuan. 'Xiang Yi' bersikeras ingin menikah dengan pria itu dan membutuhkan waktu yang lama sebelum akhirnya pertengkaran itu mereda.     

"Bagaimana kalau kita pulang saja?" bujuk Nenek Xiang.     

Pertama, Nenek Xiang takut Kakek Xiang akan sangat marah begitu bertemu dengan Xiang Yi dan penyakit lamanya akan kambuh. Kedua, dia takut Xiao Tutu-nya akan dihukum atau dipukuli. Tidak peduli seberapa membangkangnya Xiang Yi, Nenek Xiang juga akan tetap menyayanginya.     

Jangan melihat mulut orang tua yang keras kepala. Hati Kakek Xiang seperti cermin. Di antara para pria di keluarga ini, Kakek Xiang yang paling menyayangi Xiang Yi. Jika para kakak dan paman dibilang memanjakan Xiang Yi, maka Kakek Xiang jauh melampaui level memanjakan.     

Anak-anak orang lain akan digendong sampai mereka berusia dua atau tiga tahun. Lain halnya dengan Xiang Yi yang jarang sekali jalan kaki saat berpergian sampai berusia empat atau lima tahun. Dia selalu digendong oleh Kakek Xiang yang keras kepala ini.     

"Aku tidak mau pulang! Jika harus bersembunyi, seharusnya dia yang bersembunyi dariku! Bagaimana mungkin aku yang harus bersembunyi darinya?" kata Kakek Xiang dengan galak.     

Kakek Xiang melambaikan tongkat yang dipegangnya dua kali ke udara sambil berkata lagi, "Aku akan melihat apa yang dia lakukan. Jika dia berani membuat kekacauan, aku akan mematahkan kakinya!"     

Kakek Xiang berjalan masuk lebih dahulu, sementara Nenek Xiang bergegas mengikuti.     

....     

Tidak banyak wahana di Taman Hiburan Tutu dan semua fasilitas hiburan yang tersedia berisiko rendah. Taman ini memiliki bidang pandang yang luas dan pemandangan yang tidak terhalang. Begitu Kakek Xiang dan Nenek Xiang berjalan masuk, yang mereka lihat adalah...     

Li Jianyu dan Lao Zhang yang masih bermain komidi putar dengan sangat senang.     

Saat ini, komidi putar sudah berputar empat kali lebih cepat. Komidi putar yang mereka mainkan kini terlihat seperti pegasus yang terbang...     

Meskipun Kakek Xiang sudah berumur, dia masih memiliki penglihatan dan pendengaran yang baik. Tapi, wahana itu berputar begitu cepat sehingga dia juga harus membutuhkan sedikit usaha sebelum akhirnya bisa melihat wajah kedua orang itu.     

Kakek Xiang berteriak marah, "Gadis bau tengik ini memiliki selera yang terlalu buruk!"     

Sedikitpun tidak mengikutinya.     

Nenek Xiang mengeluarkan kacamata baca dan memakainya dengan anggun. Setelah melihat sebentar, dia menghela napas dengan sedih. Ada apa ini… Yang satu sangat jelek, dan yang satu juga sangat tua… Selera Xiao Tutu dalam memilih pria benar-benar… mengerikan.     

Kakek Xiang tiba-tiba menyadari gerakan dari Bom Bom Kar Tutu dan matanya yang tajam menyipit. Dia samar-samar melihat punggung Shi Sui dan tanpa sadar berbisik, "Yang ini sepertinya lumayan…"     

"Apa kamu bilang, Pak Tua?" tanya Nenek Xiang.     

Kakek Xiang berdeham dan memasang tampang tegas. "Aku akan melihat pria bau tengik seperti apa yang ditemukannya!"     

Nenek Xiang justru semakin khawatir, Pria ini tidak mungkin lebih tua, kan...     

Kakek Xiang dan Nenek Xiang berjalan melewati tripod tempat kamera dipasang. Sedangkan, Li Jianyu dan Lao Zhang masih tenggelam dalam kebahagiaan masa kecil yang sulit dilepaskan. Mereka sama sekali tidak menyadari kehadiran kakek Xiang dan Nenek Xiang. Tapi, mata warganet di ruang siaran langsung justru langsung berapi-api:     

[Wow! Sepasang kakek-nenek barusan terlalu trendi!]     

[Huhuhu…. Warna dasi kakek itu sama dengan warna tas nenek!]     

[Tunggu. Bukankah Adik Yi bilang taman hiburan ini tidak dibuka untuk umum? Mungkinkah orang yang datang itu adalah orang tuanya?!]     

[Eh? Tebakan itu… Bukankah sudah waktunya Raja Aktor Shi kita bertemu dengan orang tuanya?!]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.