Kembalinya Sang Bintang

Kakek dan Nenek yang Tidak Bisa Dibujuk (1)



Kakek dan Nenek yang Tidak Bisa Dibujuk (1)

0"Halo… Aku mau satu permen kapas."     

Suara lembut Xiang Yi menarik Kakak Staf kembali ke dunia nyata. Sebagai staf Taman Bermain Tutu, kakak kecil itu tahu persis untuk siapa taman hiburan ini dibangun.     

Pria tua dan wanita tua dari keluarga Xiang sangat mencintai cucu perempuan kecil mereka. Bahkan, mereka menamai tempat hiburan ini dengan nama kecil Xiang Yi.     

Pemeliharaan tempat dan fasilitas membutuhkan investasi tenaga kerja dan sumber daya material yang tidak terbatas. Staf seperti mereka adalah siswa-siswa yang disponsori oleh keluarga Xiang dan bekerja sambilan di sini dengan jadwal kerja yang disesuaikan. Tidak hanya pekerjaannya yang mudah, mereka juga bisa membantu keluarga.     

"Nona Xiang, permen kapas ini gratis. Ada dua macam warna. Nona mau yang warna apa?" tanya Kakak Staf.     

Xiang Yi memiringkan kepalanya untuk melihat Shi Sui. Pria itu menurunkan matanya dan tersenyum, "Warna merah muda saja."     

"Baik. Tolong tunggu sebentar."     

Tidak lama kemudian, satu permen kapas berwarna merah muda yang sangat besar diberikan ke tangan Xiang Yi. Gadis kecil itu menyerahkannya kepada Shi Sui dengan senyum cerah.     

Pria jangkung yang memegang permen kapas jelas merupakan pemandangan yang sangat aneh, tapi Kakak Staf justru merasa ini sangat manis. Kakak kecil itu memekik dalam hati, Mereka berdua sedang berpacaran, kan? Benar, kan? Benar, kan? Benar, kan?!     

....     

Di saat yang sama, mobil sederhana yang sangat nyaman diparkir di pintu masuk Taman Hiburan Tutu.     

Kakek Xiang turun dari mobil terlebih dahulu. Dia mengenakan kemeja lukisan cat minyak yang modis dan celana panjang krem. Meskipun rambutnya sudah berubah, semangatnya masih sangat tinggi.     

Sesuai kebiasaan yang telah dipertahankan selama bertahun-tahun, Kakek Xiang membukakan pintu mobil untuk istri tercintanya. Nenek Xiang mengenakan gaun dengan warna yang sama dan dipadukan dengan selendang aprikot. Warna tas Nenek Xiang mirip dengan warna dasi Kakek Xiang.     

"Pak Tua, tolong fotokan aku nanti. Aku juga ingin mengunggahnya di momen pertemanan dan membuat Nyonya Zhao di sebelah marah!"     

Nyonya Zhou merupakan pemimpin kelompok tari para orang tua. Selain menjadi penari utama di posisi tengah, dia juga yang pertama menguasai cara menggunakan WeChat sehingga membuat iri teman-teman di kelompok tari.     

"Kekanak-kanakan," kata Kakek Xiang dengan jijik.     

Nenek Xiang mengendus dingin. "Kenapa? Kamu jijik padaku? Kalau begitu, kamu beli kuburan di tempat lain. Jangan berbaring bersamaku di masa depan."     

"...Iya, foto. Akan aku fotokan. Apakah itu masih belum cukup?" sahut Kakek Xiang.     

Kakek Xiang bahkan tidak tahu bagaimana caranya menggunakan WeChat. Mengapa keluarganya tidak mengajarkannya? Tentu saja karena… Putranya sibuk, putrinya sibuk, cucu laki-lakinya sibuk, cucu perempuannya…     

Hmm... Aku tidak punya cucu perempuan! Gadis bau tengik yang membuatku marah lagi dan lagi. Aku tidak mengakui anak itu sebagai cucu perempuanku!     

Kakek Xiang dan Nenek Xiang tidak terlalu banyak tahu tentang internet, jadi mereka tidak tahu tentang siaran langsung Xiang Yi.     

"Aku dengar Fengfeng bilang Xiao Tutu sudah kembali menjadi normal. Tapi, kamu lupa apa yang dikatakan Pendeta Qin. Dia dirasuki roh jahat…" kata Nenek Xiang.     

"Omong kosong!" bantah Kakek Xiang.     

Meskipun Kakek Xiang adalah seorang praktisi pengobatan Tiongkok yang percaya pada teori Yin dan Yang serta lima elemen untuk mengobati penyakit, dia dengan tegas tidak percaya pada hantu dan hal-hal gaib.     

"Untuk apa mengungkitnya? Merusak suasana hati saja! Biar aku beritahu. Aku, Xiang Yin, tidak akan pernah mengakuinya sebagai cucu perempuanku seumur hidup!"     

Nenek Xiang menghela napas dan menjadi benar-benar gelisah saat teringat pada kelakuan buruk 'Xiang Yi' tahun lalu. Awalnya, Nenek Xiang membawa 'Xiang Yi' kembali ke rumah tua Xiang untuk beristirahat. Namun, 'Xiang Yi' membuat banyak kebisingan di rumah tua itu. Dalam kasus yang paling ekstrem, 'Xiang Yi' membuat Kakek Xiang marah hingga masuk rumah sakit dan hampir masuk ruang perawatan intensif.     

Seiring berjalannya waktu, hati hangat Kakek Xiang dan Nenek Xiang lama-lama menjadi dingin. Kemudian, Xiang Chen mengambil inisiatif untuk mengusir 'Xiang Yi'.Anak itu tidak menghubungi mereka dan perlahan-lahan menghilang.      

Tanpa diduga, saat mereka berdua masuk ke Taman Hiburan Tutu, staf dengan hormat melapor, "Tuan, Nona Xiang membawa teman-temannya bermain."     

Kakek Xiang mengerutkan kening, "Berapa banyak orang? Pria atau wanita?"     

"Hmm… Tiga orang pria…" jawab staf itu.     

Jenggot Kakek Xiang bergetar karena marah dan suaranya yang lantang terdengar seperti lonceng besar, "Gadis bau tengik ini!!!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.