Kembalinya Sang Bintang

Permen Kelinci Khusus (3)



Permen Kelinci Khusus (3)

0Permen gula kuning muda yang cerah menguarkan dan permen bulat di tangan Kakek Xiang perlahan membesar, bahkan hingga beberapa kali lebih besar dari permen yang diberikannya pada Jiangjiang barusan. Kakek tua itu mengangkat permen gula buatannya dan melihatnya, namun masih tidak cukup puas. Kakek Xiang pun meletakkannya kembali ke dalam panci dan memutarnya beberapa kali lagi.     

[Ini... untuk Jiangjiang, kan?]     

]Jiangjiang begitu lucu, sangat wajar jika akbar dengan kakek itu~]     

Saat rentetan komentar itu baru saja muncul, Kakek Xiang mengambil permen gula yang sudah jadi dan berteriak, "Istriku! Makan permen!"     

Nenek Xiang dan Xiang Yi sedang minum teh bunga di depan jendela yang menjulang dari lantai ke langit-langit. Sudut bibir mereka sedikit terangkat saat mendengar suara Kakek Xiang.     

"Pak tua, suaramu terlalu keras."     

Para warganet masih tertegun dan tercengang melihat permen gula sebesar itu.     

Nenek Xiang merapikan rambut di pelipisnya dan menghampiri Kakek Xiang, lalu mencicipi permen gula buatan suaminya dan berkata, "Rasanya lumayan enak, hanya saja aku sudah tua. Ini sangat lengket di gigi."     

Kakek Xiang pura-pura marah, "Omong kosong! Kamu tidak tua sama sekali!"     

"Iya! Nenek belum tua sama sekali!" sahut Jiangjiang sambil mendekat.     

Tidak ada wanita yang tidak suka mendengar perkataan seperti ini, Nenek Xiang juga tak terkecuali. Ada senyuman di antara alis dan matanya.     

Nenek Xiang merasa lelah setelah memakan setengah permen gula yang besar itu, lalu menyodorkannya ke tangan Kakek Xiang. Karena Kakek Xiang dan Nenek Xiang telah menikah selama bertahun-tahun, kedua belah pihak telah lama jatuh cinta dan saling mengerti. Kakek Xiang pun dengan tenang memakan habis sisanya.     

Gaya rentetan di ruang siaran langsung telah berubah tajam:     

[Ya ampun! Kakek dan Nenek sangat manis!]     

[Hanya mereka yang bisa menahan kasih sayang paling kejam menjadi single yang kuat]     

[Sialan, aku makan lemon secara online. Ini sangat menyedihkan]     

....     

Semua orang merasa tersentuh dengan cinta Kakek dan Nenek. Ada juga beberapa orang yang berkomentar bahwa Xiang Yi sebenarnya terlalu menyedihkan. Pada pandangan pertama, memang begitu. Baik Jiangjiang maupun Nenek Xiang sama-sama mendapat permen, sedangkan Xiang Yi sendirian minum teh beraroma.     

Tanpa ada perbandingan, tidak ada yang luar biasa.     

Para penggemar merasa sedikit kasihan pada Xiang Yi, tapi para warganet yang suka membuat masalah justru tidak peduli dan mencibir dengan dingin.     

[Beberapa orang dilahirkan untuk tidak disukai. Tidak punya pilihan]     

[Jika aku adalah Kakek Xiang, aku juga tidak akan menyukai Xiang Yi. Terlalu suka berpura-pura]     

[Sampai sekarang, Vas Bunga memang karakter yang sempurna di acara ragam 'Two People in a House', tapi bukan keterampilan aktingnya]     

....     

Tepat saat para warganet yang suka membuat masalah menunjuk ke arah Xiang Yi, seseorang menyadari bahwa Kakek Xiang diam-diam masih membuat permen gula. Bola permen yang ini bahkan lebih besar lagi. Tidak hanya besar, kakek tua itu masih tidak berhenti memutar dan mengubahnya menjadi bentuk sesuatu.     

Setelah beberapa lama, sebuah permen gula besar dan bulat berbentuk kelinci muncul di telapak tangan Kakek Xiang. Dia mengamatinya dan merasa belum cukup puas, jadi dia terus membentuknya dengan tusuk bambu. Setelah beberapa saat, barulah kakek tua itu merasa puas.     

Kamera langsung mengambil gambar secara dekat. Kelinci yang terlihat seperti hidup itu begitu lucu dan lembut.     

Ke… Kelinci? Tidak mungkin begitu kebetulan, kan...     

Selanjutnya, suara keras dan kuat Kakek Xiang bergema di halaman, "Tutu yang baik!"     

Para warganet yang menonton di ruang siaran langsung sontak kaget.     

[Aku memakai headset dan telingaku hampir tuli]     

[Kakek, suara Anda hampir membuatku kabur]     

[Apakah aku tidak salah dengar? Kakek tua itu memanggilnya Tutu yang baik?!]     

Di depan semua orang yang menatap tidak percaya, Xiang Yi melangkah dengan cepat dan berjalan masuk ke dalam paviliun.     

"Kakek~" Xiang Yi memanggil dengan lembut, "Apakah ini untukku?"     

Kakek Xiang memasang wajah dingin, seolah-olah orang yang memanggil 'Tutu yang baik' sama sekali bukan dirinya. Kakek itu menyerahkan permen kelinci itu pada Xiang Yi sambil berkata dengan galak dan dingin, "Makanlah!"     

Xiang Yi tersenyum sambil memutar matanya dengan ringan, namun tetap memuji, "Kakek benar-benar sangat baik~ Kakek adalah kakek terbaik di seluruh dunia~"     

"Perkataan yang indah," Kakek Xiang mendengus meremehkan, tapi sudut bibirnya terangkat tanpa sadar, "Apakah sudah cukup? Jika tidak cukup, masih ada lagi! Aku akan membuatkanmu yang lebih besar!"     

Para warganet di ruang siaran langsung banyak yang merutuk, Sialan! Ini sangat menyebalkan bukan? Dia jelas dicintai, kan?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.