Kembalinya Sang Bintang

Perkataannya Hanya Omong Kosong



Perkataannya Hanya Omong Kosong

0Di dalam dapur kecil, kayu bakar di tungku masih hangat. Bahkan setelah sekian lama, sup ayamnya masih tetap terjaga kehangatannya.     

Xu Tumi memegang sendok besar yang diberikan Xiang Yi padanya, mendengus, dan kemudian meminum sup itu. Rasanya sangat segar hingga Xu Tumi mengepalkan tinju kecilnya dengan senang.     

Sebelum ayamnya direbus, area yang paling berminyak di bawah kulit sudah dihilangkan. Lalu, ditambahkan jamur yang baru dipetik untuk menyerap minyak, sehingga sup ayam tidak berminyak sama sekali. Kurma merah dan gojiberi tidak hanya memberi warna sup ayam yang mencolok, tetapi juga menambahkan rasa manis yang pas.     

Setelah minum sup, Xu Tumi menyesap habis jamur yang ada di dalam sup ayam yang kaya ini. Bagaikan ada kembang api yang meledak di otak dan semua perasaan berubah menjadi dua kata: Sangat harum!     

"Wah… Sangat harum, sangat harum…"     

Xu Tumi meneteskan air mata. Entah apakah dia kepanasan karena menyesap sup langsung dari panci atau karena merasa tersentuh. Adapun semua sup ayam beracun yang dikatakan Bai Wuxia, Xu Tumi telah meninggalkan semuanya.     

Bai Wuxia? Sipa dia? Apakah itu penting? Perkataan Bai Wuxia hanyalah omong kosong!     

Sup ayam Adik Yi adalah yang terbaik!!!     

....     

Tanpa adanya Xiang Yi dan Xu Tumi, suasana di atas meja makan menjadi semakin aneh. Tapi, Bai Wuxia masih penuh dengan kesombongan dan mencoba membuktikan keunggulan dirinya dengan merendahkan Xiang Yi.     

"Konfusius berkata, 'Antara ayah dan anak, ada kekerabatan darah daging. Antara penguasa dan menteri, ada tata krama. Antara suami dan istri ada luar dan dalam. Antara tua dan muda, ada urutan kehormatan dan rendah diri. Dan antara teman, ada keutamaan kepercayaan…"     

"...Di sini yang lebih tua dan yang lebih muda disebutkan sesuai aturan, tapi sekarang tampaknya mereka telah dilupakan oleh yang lebih muda! Bahkan, tidak ada sedikitpun rasa hormat terhadap orang yang lebih tua. Ini sungguh sangat konyol!"     

Bai Wuxia selalu suka mengutip perkataan klasik. Karena banyak penghibur di industri hiburan memiliki kualifikasi akademik yang rendah, mereka pun sering menganggap Bai Wuxia sebagai orang yang berbudaya. Banyak selebriti muda yang diserang olehnya dan mereka tidak berani berkata apa-apa, justru malah merasa malu karena merasa diri sendiri terlalu tidak berpengetahuan.     

Tanpa diduga, Jun Han berkata, "Bukankah kalimat ini diucapkan oleh Meng Zi?"     

Bai Wuxia tidak bisa menahan diri sedikitpun dan berpura-pura marah, "Kamu mengerti apa? Setelah membaca beberapa buku, kamu langsung berani membantah senior?"     

Jun Han terdiam, lalu menjelaskan, "Saya belajar bahasa Mandarin saat mengambil gelar sarjana dan saya masih memiliki pengetahuan tentang sastra. Senior tidak menganggap saya tidak tahu apapun tentang kata-kata, kan?"     

Untuk sementara waktu, komentar di ruang siaran langsung terbagi menjadi berbagai opini.     

[Aku baru saja memeriksanya. Itu memang benar-benar kutipan dari Meng Zi. Tapi, cara Jun Han yang menunjukkan demikian, sepertinya menunjukkan kurangnya kecerdasan emosional!]     

[Eh??? Apa salahnya jika Hanhan kami yang menunjukkan apa yang benar pada Senior? Zaman apa sekarang? Masih saja mematuhi sampah feodal itu!]     

....     

Tepat ketika para warganet berdebat dengan sengit, Shi Sui kembali setelah memberi makan Xiao Xi Ji.     

Bai Wuxia mencoba menarik Shi Sui untuk berdiri di pihaknya, jadi dia mengulangi apa yang terjadi barusan, namun sengaja hanya menyebutkan hal-hal yang menguntungkannya saat itu.     

Pada akhirnya, Bai Wuxia berkata dengan tenang, "Menurutmu, harus mendengarkan perkataan Konfusius atau perkataannya orang tua? Ini masuk akal, kan?!"     

Shi Sui berkata dengan ringan, "Lagi pula, aku tahu Zhou Shuren tidak pernah mengatakan itu."     

"..." Bai Wuxia terdiam. Dengan ekspresi bingung di wajahnya, dia tidak mengerti mengapa Shi Sui menyebut orang ini dan tanpa sadar bertanya, "Siapa Zhou Shuren?"     

Untuk sesaat, mereka yang berada di meja makan berusaha menahan tawa mereka.     

Sementara, ruang siaran langsung segera menjadi lautan kegembiraan.     

[Hahaha! Mulut Shi Sui itu terlalu ironis! ]     

[Kakak bisa bicara, jadi bicaralah lebih banyak! Di mana aku bisa membeli karyamu?!]     

[Tidak mungkin masih ada orang yang tidak tahu bahwa Bai Wuxia telah berpura-pura menjadi seorang intelektual selama ini, kan???]     

...     

Dalam kondisi gugup, Jun Han menyahut dengan penuh semangat, "Aku tahu pertanyaan ini!"     

Dalam nada bicara seperti siswa sekolah dasar, Jun HAN berkata dengan irama: "Zhou Shuren, seorang penulis dan pemikir terkenal — Lu Xun!!!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.