Kembalinya Sang Bintang

Bantu Aku Melepas Kacamata



Bantu Aku Melepas Kacamata

0Suara serak itu sengaja ditekan lebih rendah dan langsung membuat kaki Xiang Yi melunak. Xiang Yi merasa seperti ada rusa di dalam hatinya yang membuatnya berdebar-debar dan hampir pingsan. Namun, dia segera teringat bahwa sebuah kamera tetap dipasang di ruang tamu.     

"Ada, ada kamera..."     

"Semuanya tertutup."     

"Bagaimana jika ada orang yang melihatnya..."     

"Tidak akan." Shi Sui mengusap telinga Xiang Yi dan melihat kulit putih susu itu langsung merona merah. "Tidak ada yang tahu, kan?"     

"Hmm…" gumam Xiang Yi.     

Seluruh tubuhnya bagi terbenam dalam pot madu. Dia merasa pusing dan kebingungan. Bahkan, gelembung yang keluar berwarna kuning madu. Napas yang ambigu menjadi tidak terkendali. Udara di sekitar berubah menjadi pekat…     

"Meong! Meong, meong!"     

Suasana yang tepat justru dihancurkan oleh teriakan Harimau Kecil. Xiang Yi seperti terbangun dari mimpi. Begitu dia tersadar, dia mendapati Harimau Kecil telah melompat ke meja kopi dan sedang melihatnya dengan tatapan tidak percaya.     

Dasar gadis bodoh! Kamu benar-benar pacaran dengan pria berengsek ini? Ini tidak benar! Tidak benar!!!     

Wajah Xiang Yi tiba-tiba terbakar.     

"Uhuk… Harimau Kecil, seperti yang kamu lihat, kami sudah berpacaran..." Xiang Yi khawatir kucing itu tidak mengerti, jadi dia secara khusus menjelaskan, "Dia pacarku."     

Duak!     

Bagai tersambar petir, Harimau Kecil mundur langsung dua langkah dan jatuh terduduk di atas meja, seolah tidak mampu menahan pukulan yang sangat mengejutkan ini.     

"Meong! Huhuhu!"     

Harimau Kecil mengeong dengan sangat menyedihkan dan kasihan. Suara merana ini membuat Xiao Xi Ji bergegas mendekat dan dengan bodohnya mengitari meja kopi.     

"..." Shi Sui terdiam.     

Pelipis matanya terangkat beberapa kali, namun dia menahan keinginannya untuk memukul kucing itu. Seolah sedang mengklaim kedaulatannya, dia merangkul pinggang ramping gadis kecil itu dengan erat.     

"Adik Yi," panggil Shi Sui. Ada ada menyihir dalam suara merdu pria itu saat berkata, "Bantu aku melepas kacamataku."     

Xiang Yi masih memikirkan makanan apa yang harus dibuatnya untuk membujuk Harimau Kecil sambil membantu melepaskan kacamata Shi Sui dengan bingung.     

Seketika, sepertinya lensa dalam film, di mana cahaya dan bayangan saling terkait, bingkai demi bingkai mengaburkan nada ambigu. Di ruangan yang sunyi, semua suara sekecil apapun terdengar sangat jelas. Terasa sangat hangat dan indah.     

...     

Selama waktu itu, terdengar pula geraman marah Harimau Kecil dan gonggongan kebingungan Xiao Xi Ji.     

...     

Saat semuanya berakhir. Xiang Yi hampir tidak bisa duduk dengan tenang. Untung saja Shi Sui memegangnya tepat waktu. Dengan jari-jari yang ramping, dia mengusap noda air di bibir gadis itu.     

"Maaf, aku tidak bisa menahannya."     

.....Hanya sedikit saja?     

Wajah kecil Xiang Yi yang memerah berubah menjadi seperti tomat. Jari-jari kakinya melengkung dan dia tidak tahu harus meletakkan tangannya di mana.     

Harimau Kecil berteriak marah dan menginjak untuk mencakar Shi Sui.     

Raja Aktor tersebut merasa sangat puas sehingga membiarkan Harimau Kecil mencakarnya dan lengannya mulusnya yang berotot dengan cepat tergores dengan beberapa noda darah.     

Pria itu mengadu dan mengeluh, "Adik Yi, dia mencakarku. Sangat sakit."     

"Kamu pantas mendapatkannya."     

Di mulut Xiang Yi mengatakan seperti itu, tapi dia masih menggendong Harimau Kecil dan membujuk dengan lembut, "Jangan mencakarnya. Nanti dia kesakitan."     

"Meong, meong, meong?!" teriak Harimau Kecil, seolah memprotes, Mungkinkah aku tidak bisa sakit hati?!     

Shi Sui masih membungkuk dan bertanya pada Harimau Kecil dengan polos, "Adik Yi sudah mencium Kakak, jadi bagaimana kalau Kakak menciummu? Sama saja dengan ciuman tidak langsung."     

Kaki pendek dan kecil Harimau Kecil menendang di udara dan kucing putih itu mengeong keras, "Meong, meong, meong!!"     

Teriakan kucing ini terlalu berlebihan, tidak bisa diterjemahkan.     

Xiang Yi menutupi telinga kucing itu dan berkata dengan malu, "Jangan katakan hal seperti itu di depannya! Anak kucing tidak boleh mendengar perkataan yang kotor seperti itu!"     

Shi Sui tertawa kecil. Jika dipikirkan, Shi Sui tidak hanya berani mengatakannya, tapi dia juga berani melakukannya di masa depan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.