Kembalinya Sang Bintang

Opera Peking (2)



Opera Peking (2)

0Tak butuh waktu lama, ruang siaran langsung berubah menjadi dua kubu. Ada kubu yang membisukan suara dan hanya melihat wajah dan ada kubu yang merekam layar untuk bersiap menyebar berita buruk...     
0

Tian Zhi menyesap air untuk membasahi tenggorokannya dan berdeham, "Ayo. Aku menyanyikan satu kata, kamu menyanyikan satu kata!"     

Anti-penggemar berkomentar: [Hihihi. Orang lain belajar kalimat demi kalimat, tetapi Guru Tian ingin mengajarkan Vas Bunga kata demi kata, kalian bisa bayangkan tingkat Vas Bunga seperti apa~]     

Ternyata, begitu Tian Zhi membuka mulutnya, semua orang tercengang. Hanya satu kata 'guang' saja sudah terdengar seperti air mengalir dan mendayu-dayu, tapi justru memiliki pesona yang unik.     

"!!!"     

Sialan! Ini juga terlalu sulit, bukan? Begitu pemikiran umum dari para warganet yang tak terhitung jumlahnya di depan layar.     

Detik berikutnya, mereka melihat Xiang Yi ikut bersenandung. Intonasi gadis kecil itu sangat luar biasa. Bahkan, suara yang mendayu-dayu itu juga dapat ditirunya dengan sangat jelas.     

"!!!"     

Sialan! Bagaimana bisa dia langsung mempelajarinya?! Begitulah seruan setelah warganet yang tak terhitung jumlahnya mencoba ikut bernyanyi bersama, tetapi mendapati bahwa mereka hanya bisa menyanyikan suara teriakan angsa.     

Tian Zhi jelas sangat terkejut dan tidak berhenti memuji, "Bagus! Sangat bagus! Gadis kecil, kamu sangat berbakat!"     

Tian Zhi mengajar dengan lebih bersemangat dan Xiang Yi juga belajar dengan sungguh-sungguh.     

Setelah menguraikan dan mengajarkan setiap kata, Tian Zhi berkata, "Aku akan menyanyikan satu kalimat lengkap untukmu. Dengarkan dengan baik, ya."     

Karena takut Xiang Yi memiliki tekanan, dia menambahkan lagi, "Tidak apa-apa jika kamu tidak bisa mempelajarinya dalam sekali coba!"     

Jarang menemukan orang yang begitu cerdas. Bzhkan jika harus mengajarkan beberapa kali lagi, dia juga bersedia melakukannya.     

Tian Zhi menggunakan tangannya untuk mengetuk ketukan dan menyanyikan seluruh kalimat. Dalam rentetan komentar para warganet mengatakan bahwa mereka tidak bisa belajar satu kata, apalagi kalimat yang panjang.     

Ada saja anti-penggemar yang mencibir:     

[Duduk dan tunggu adegan pembalikan situasi]     

[Satu kata adalah satu kata. Satu kalimat adalah satu kalimat. Bagaimana bisa Vas Bunga melakukannya?!]     

[Aku rasa ini hampir mirip dengan belajar bahasa Inggris. Semua orang tahu 26 huruf, tapi jika berubah dalam kata, belum tentu semua orang tahu, apalagi kalimat]     

Spicy Tutu justru mengabaikan para anti-penggemar dan mengabdikan diri mereka untuk mendukung Xiang Yi sepenuh hati:     

[Semangat, Adik Yi! Semangat!]     

[Anak Kecil Yi, mama percaya kamu adalah yang terbaik!]     

[Adik Yi cukup bernyanyi asal-asalan. Jangan ada tekanan~]     

...     

"Ayo, mulai—" Tian Zhi membuat ketukan untuk Xiang Yi.     

Gadis kecil itu membuka suaranya dengan irama, "Chun qiu ting wai feng yu bao~~"     

Eh?!     

Warganet yang menyalakan suara siaran langsung tercengang.     

Ya Tuhan! Bagaimana mungkin ini terjadi?!     

Para warganet yang belum mengaktifkan suaranya untuk menertawakan Xiang Yi sudah sok tahu:     

[Jangan membicarakannya. Itu orangmu sendiri!]     

[Mata yang indah, jiwa yang memikat, suara yang indah, memukau]     

[Aku melihat gambarnya. Dia masih bernyanyi dengan sangat menjiwai. Bagaimana kabar kalian yang mengaktifkan suara? Apakah kalian baik-baik saja?]     

Setelah menunggu lama, tidak terlihat ada orang yang mengkritik Xiang Yi, tapi banyak komentar aneh muncul:     

[Sial... sialan?]     

[Ini tidak benar, kan...]     

[Ini lip sync, kan? Pasti lip sync!]     

Orang-orang yang mematikan suara pun bingung     

Hah??? Setelah menunggu begitu lama, kalian baru mengkritiknya. Apakah begitu tidak enak didengar sampai kalian tidak bisa mengkritiknya?     

Seseorang mengulurkan kaki kecilnya yang berada di ambang bahaya dan menaikkan volumenya. Kebetulan terdengar, suara penuh semangat Tian Zhi, "Jenius! Gadis kecil, kamu he... Uhuk, benar-benar jenius!"     

"..." Para warganet selalu merasa bahwa apa yang ingin Guru Tian katakan adalah perkataan kasar.     

Xiang Yi berkata dengan malu, "Aku kebetulan pernah mendengar lagu ini sebelumnya."     

Mata Guru Tian berbinar. "Kalau begitu, kamu menyanyikan satu paragraf sendiri. Biar aku dengar!"     

Xiang Yi mencoba menyanyikan satu paragraf. Kemudian, Guru Tian tiba-tiba menepuk pahanya.     

"Suara yang sangat bagus! Gadis kecil, aku akan belajar darimu! Ajari aku!"     

Semua orang jelas bingung dan heran.     

Hei? Guru Tian??? Sebenarnya, kamu gurunya atau Adik Yi gurunya?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.