Kembalinya Sang Bintang

Kepercayaan pada Ilmu Pengetahuan (3)



Kepercayaan pada Ilmu Pengetahuan (3)

0Pemikiran Shi Yu justru tidak dapat ditembus Xiang Yi, jadi dia menarik anak kecil itu untuk duduk.     

Shi Yu mulai merasakan kelembutan dari sofa malas itu dan keterkejutan muncul di matanya yang bulat. Ternyata masih ada sesuatu yang begitu nyaman di dunia ini! Dia pikir dia sudah cukup bahagia, tapi dia tidak menyangka bahwa sedetik berikutnya, Xiang Yi memberinya sebuah selimut berbulu dan juga sebuah boneka kelinci.     

"Hei, ini untukmu." Gadis kecil yang lembut itu tampak bersinar di bawah sinar matahari. Kulitnya terlihat putih dan bersih, "Kalau begitu, apakah aku sudah bisa mulai membacakan dongeng untukmu?"     

Shi Yu mengangguk dengan kaku dan tanpa sadar memeluk boneka kelinci di dalam pelukannya dengan erat.     

...Lembut. Di dalam rumah Kakak Xiang Yi, sepertinya semuanya lembut, sama seperti Kakak Xiang Yi sendiri. Semua ini adalah hal yang sejak dulu tidak berani dibayangkan oleh Shi Yu.     

Matahari bersinar terang, ditambah suara kakak Xiang Yi yang begitu lembut. Tidak butuh waktu lama, Shi Yu sudah mulai merasa ngantuk. Bahkan jika dia begitu mematuhi etika keluarga yang ketat dan memperhatikan cara duduknya yang harus tegak, bagaimanapun juga dia masih kecil. Tidak lama kemudian, anak kecil itu sudah tenggelam dalam kelembutan, seperti ada di awan.     

"....Pangeran Lemon menemukan Putri Jeruk dan memberitahunya bahwa setiap buah di dunia ini memiliki perbedaan, tapi setiap jenis buah sangat layak untuk dicintai."     

Shi Yu mengantuk, tapi masih mengajukan pertanyaan dengan keras kepala, "Kakak, bagaimana jika tidak ada orang yang suka?"     

Xiang Yi berpikir sejenak. "Contohnya?"     

"Contohnya... Putri Durian." Shi Yu menyebutkan buah yang paling dia benci sebagai contohnya. Bulu matanya yang panjang terkulai hingga menghasilkan bayangan tipis, "Bagaimana jika tidak ada orang yang menyukai Putri Durian di dunia ini?"     

Xiang Yi terdiam selama beberapa saat, kemudian membelai kepala kecil Shi Yyu.     

"Mungkin pangeran yang menyukai durian masih berada di tempat yang jauh sehingga Putri Durian harus menunggu lebih lama, baru pangeran akan muncul."     

Alis panjang Shi Yu berkedut. "Tapi… Bagaimana jika tidak juga ditemukan? Kakak juga tidak bisa menjamin jawabannya, apakah itu 100% benar?"     

Setelah selesai bertanya, Shi Yu agak sedikit menyesal.     

Shi Yu memiliki kemampuan ekspresif dan kemampuan logika yang melampaui teman-teman sebayanya. Dalam arti tertentu, dia bisa disebut jenius. Namun, orang-orang di sekitarnya selalu memperlakukannya sebagai anak kecil.     

Bahkan jika Shi Yu bisa menyelesaikan masalah yang sulit diselesaikan orang dewasa, itu hanya akan dibalas dengan kalimat tidak sabaran ayahnya, "Apa gunanya kamu menyelesaikan ini?" Atau, dia akan diperlakukan sama seperti monyet oleh orang lain.     

...     

"Shi Yu, ahhh! Datang dan hafalan tabel Pi!"     

Setelah Shi Yu menghafalnya, orang-orang itu cenderung menunjukkan ekspresi terkejut.     

"Bagus. Itu luar biasa."     

Percakapan kemudian berubah.     

"Tapi, seorang anak kecil, belajar banyak hal akan merusak otakmu! Mungkin kamu akan secara tidak sengaja menjadi Shang Zhongyong! Masih kecil sudah pintar, tapi setelah dewasa, kamu akan dianggap sama seperti orang biasa!"     

Shi Yu mengajukan pertanyaan yang hanya bisa dijawab beberapa orang dewasa. Setiap kali mereka tidak bisa menjawab, mereka akan mencari berbagai alasan untuk mengabaikannya.     

"Anak kecil tidak perlu tahu tentang ini."     

"Oh, ini. Tunggu saja sampai kamu dewasa. Kamu akan tahu!"     

"Pergi, pergi, pergi! Jangan menggangguku! Kamu bisa mencari tahu lewat ponselmu!"     

"..."     

Seiring berjalannya waktu, Shi Yu sudah terbiasa.     

...     

Shi Yu pikir Kakak Xiang Yi tidak bisa menjawab pertanyaannya, takut akan menyulitkannya, dan berpikir keras bagaimana mengabaikan. Tanpa diduga—     

Tangan kecil Xiang Yi menempel di pipi Shi Yu dan memuji anak kecil itu, "Shi Yu, kamu sangat hebat. Kamu bisa memikirkan pertanyaan seperti ini."     

Shi Yu terkejut. Kemudian, dia mendengar gadis itu berkata dengan serius, "Setiap orang boleh memiliki pendapat dan pemikirannya sendiri. Itu hanya jawaban Kakak. Bagaimana menurut Shi Yu? Apa jawabanmu? Bisakah kamu memberitahu Kakak?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.