Pamanku Kesalahanku

Paman Itu Jahat Juga



Paman Itu Jahat Juga

0

Siaran ini seperti petir yang menyambar di siang hari, seolah langsung menusuk hati Mo Yangyang. Begitu pengumuman ini terdengar, kaki Mo Yangyang seketika menjadi lemas.

Siaran itu masih terngiang di telinga Mo Yangyang untuk kedua kalinya. Ia gemetaran, kakinya lemas, dan pikirannya seketika menjadi kosong.

Xie Xize... Sudah melihatku dan tahu bahwa ia ada di rumah sakit. Tamatlah sudah riwayatku! Habis sudah… Batin Mo Yangyang.

Saat ini Latiao sedang berpikir, bahwa si Pak Tua Xie ini terlalu berbahaya. Sehingga, saat mendengar pengumuman itu Ibunya sampai berlutut dengan wajah pucat karena ketakutan.

Alih-alih terkejut dengan pengumuman itu, Latiao malah terkejut dengan tingkah Mo Yangyang yang tiba-tiba lemas seperti ini. Kemudian Latiao pun dengan cepat mengulurkan tangan untuk menarik Mo Yangyang, "Mama kenapa?"

Latiao hanya bertanya-tanya mengapa Ibunya begitu takut pada Ayah murahan itu, tetapi ia tidak menyangka Ibunya ketakutan sampai seperti ini. Seketika ia pun merasa bahwa sepertinya ia tidak perlu buru-buru mempertemukan Ibunya dengan Ayahnya yang murahan itu.

Kalau tidak, jika Latiao tiba-tiba membawa orang itu ke depan Ibunya, sedangkan ibunya pemalu dan pasti bisa ketakutan sampai sakit.

Dengan suaranya yang gemetar Mo Yangyang berkata, "Ti… Tidak apa-apa..."

Hanya saja, aku merasa hampir mati. Batin Mo Yangyang.

Mo Yangyang pun beberapa kali mencoba untuk bisa berdiri dengan benar. Tiba-tiba Latiao meraih tangan Mo Yangyang, dan ia mendapati tangan Ibunya sangat dingin.

Kemudian Latiao menghela napas, ia tidak bisa membiarkan Ayahnya yang murahan itu datang dengan sembarangan. Ayahnya itu benar-benar licik dan berbahaya.

Jika aku tidak ada, mungkin Mama pasti akan ditipu. Hmm... perbedaan IQ yang terlihat jelas.

Bisa-bisa Mamaku dihancurkan begitu saja! Batin Latiao.

Kemudian Latiao mendongakkan kepalanya dan bertanya pada Mo Yangyang, "Mama... Yang dipanggil di pengumuman itu Mo Yangyang, namanya hanya beda sedikit denganmu."

Mo Yangyang pun segera berkata, "Itu bukan aku..."

Latiao dengan wajah terkejut berkata, "Ha? Aku tidak bilang itu Mama."

Mo Yangyang menyadari bahwa dirinya telah bereaksi berlebihan, tetapi sekarang ia tidak bisa tenang, "Aku... itu, sekarang... Kita..."

Latiao dengan menjaga diri berkata, "Tapi, Paman yang mencari seseorang itu sangat jahat..."

"Bagaimana... Kamu tahu?"

Latiao memiringkan kepalanya dan berkata, "Karena Paman itu tidak yakin bahwa Bibi Mo itu Bibi Mo. Di rumah sakit, dia sengaja menyiarkan pencarian seperti itu, itu namanya mau menipu... Jika Bibi itu percaya, maka itu namanya dia jatuh ke dalam perangkap!"

Mo Yangyang membuka matanya lebar-lebar dan bertanya, "Dia tidak yakin?"

Sialan, tidak yakin tapi kenapa malah menyiarkan pengumuman? Batin Mo Yangyang.

Kemudian Latiao pun menganggukkan kepalanya, lalu ia meraih tangan Mo Yangyang, dan berjalan ke depan, "Karena tidak pasti, makanya dia membuat siaran itu, supaya membuat orang lain berpikir sepertinya dia tahu keberadaan Bibi Mo itu. Dia sedang bermain perang psikologis. Ini seperti... Melempar batu untuk membersihkan jalan, tindakan yang disengaja untuk memperingatkan lawan."

"Siaran ini untuk membuat Bibi Mo bergerak. Selama dia berani kabur, dia akan jatuh ke dalam perangkap. Tentu saja, dia akan segera ditemukan. Mama, percaya atau tidak, sekarang semua pintu masuk dan keluar rumah sakit sudah diblokir."

Selain itu, pihak yang berada di stasiun kereta api, bandara, dan terminal bus di kota Jinchuan pasti sudah diberitahu tentang hal ini. Jika dalam kondisi normal, tindakan pertama Mo Yangyang adalah akan kabur setelah mendengar pengumuman itu.

Jika beruntung, ia bisa keluar dari rumah sakit. Namun setelah keluar dari rumah sakit, tentu saja tidak berani tinggal di Jinchuan dan ingin lari menjauh. Asalkan berani membeli tiket menggunakan identitas diri, maka seketika itu juga Mo Yangyang akan ditangkap!

Ck ck… Ini adalah satu set perencanaan khusus. Ayah murahan itu, sangat licik!

-


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.