Pamanku Kesalahanku

Tidak Ada Dirimu di Mata Orang Lain



Tidak Ada Dirimu di Mata Orang Lain

0

Ucapan Xie Xize ini tidak ditujukan kepada siapapun. Karena apa yang ia katakan faktanya memang sesederhana itu. Tapi sikapnya yang dingin dan terus terang, dan tidak menunjuk siapapun. Sikapnya yang acuh tak acuh seperti ini malah semakin membuat orang lain merasa sakit hati.

Apa karena aku tidak ada tempat sedikitpun di hati Xie Xize?

Tidak peduli bagaimana caranya seseorang tersebut berusaha untuk masuk ke dalam hatinya, namun tetap saja orang tersebut tidak akan berhasil masuk ke hatinya. Dengan begitu, tentu saja orang tersebut merasa kecewa.

Raut wajah He Xinyue tampak sedikit muram. Selama dua atau tiga tahun belakangan ini ia telah berusaha keras mengejar Xie Xize. Banyak orang yang tahu bahwa Xie Xize dikejar oleh banyak gadis kaya dan cantik.

Namun, hanya He Xinyue sendiri yang tahu bahwa Xie Xize tidak pernah benar-benar memandangnya. Xie Xize kelihatannya memiliki karakter yang sederhana, tetapi hatinya lebih dingin dan lebih keras daripada orang lain.

Bahkan bisa dikatakan sangat keras, sehingga wanita mana pun tidak akan bisa menemukan tempat di dalam hati Xie Xize. Mereka tidak akan pernah bisa menaklukkan Xie Xize.

Jawaban Xie Xize membuat Latiao merasa bangga, sehingga ia memberi komentar bagus kepada Ayahnya ini. Dengan wajah yang masih terlihat sedih, Latiao berkata, "Ah, Papa... Kamu yang bilang, ya? Bibi ini... Meski dia lumayan, tapi dia bukan seleramu. Jadi kalian tidak bisa bersama... Hiks..."

Setelah selesai bicara, Latiao malah cegukan. Penampilan Latiao benar-benar seperti senjata tajam yang menyapu penjagaan semua orang. Bahkan jika ia menangis, ia mampu membuat orang lain ikut merasa sedih saat melihatnya.

Tapi... Ucapannya seperti menusuk.

Jadi, kata 'lumayan' dan 'tidak bisa bersama' ini, apa maksudnya adalah He Xinyue itu jelek?

Orang-orang yang ada di sekeliling mereka saling memandang satu sama lain, mereka berpikir, anak nakal itu benar-benar anak setan!

Namun, Xie Xize juga dengan serius memikirkan kata-kata Latiao, dan dengan ekspresi wajah yang serius mengangguk, "Hm…"

Jika ucapan Latiao barusan menyentuh hati He Xinyue, itu berarti ucapan Xie Xize saat ini menusuk hatinya.

Tiba-tiba bibir He Xinyue tampak sedikit bergetar, "Se… Senior..."

Suara Xie Xize yang dingin langsung memotong ucapan yang hendak dikatakan He Xinyue, "Tolong minggir."

Kesopanan, keseganan, menjauhkan diri dari orang lain dan rasa tidak peduli. Itulah sikap Xie Xize yang ditujukan untuk He Xinyue.

Kemudian Xie Xize pun pergi sambil menggendong Latiao. Latiao menggosokkan kepala di pelukan Xie Xize. Ia mengusapkan air mata yang ada di pipinya ke pakaian Xie Xize.

Xie Xize pun mengerutkan keningnya. Ia menahan diri untuk tidak melemparkan Latiao ke bawah. Xie Xize berpikir karena temperamennya yang baik hari ini.

Saat itu He Xinyue hanya bisa melihat mereka pergi. Tiba-tiba, anak itu menjulurkan kepalanya dari lengan Xie Xize dan memberinya senyum manis kepadanya. Senyuman anak itu membuat bulu kuduk He Xinyue merinding.

-

Xie Xize mengantar Latiao ke kamar rawat inap yang ditunjuk olehnya, tetapi saat itu Mo Yangyang tidak ada di sana.

"Kenapa kamu memanggilku Papa?"

Alih-alih menjawab ini, Latiao justru berkata, "Aku pikir, kamu harus berterima kasih dulu padaku. Bibi itu berkomplotan dengan beberapa orang dan ingin melawanmu, aku ini antusias membantumu, jadi kamu seharusnya berterima kasih padaku."

Bibir Xie Xize sedikit terangkat, "Nak, apa kamu tahu apa yang aku tanyakan?"

Meskipun anak ini terlihat sangat kecil, tapi bagi Xie Xize, entah kenapa ia merasa seperti sedang melihat dirinya sendiri.

Latiao dengan matanya yang besar dan ekspresi wajah bingung pun menjawab, "Paman, apa yang kamu katakan?"

Dalam sekejap mata, panggilan dari Latiao berubah menjadi Paman. Xie Xize menatap mata Latiao dengan lekat-lekat dalam waktu yang cukup lama, ia hanya diam dan tanpa bicara sedikitpun.

Sedangkan Latiao dengan polosnya terus menatap Xie Xize tanpa mundur sedikitpun.

Pada saat ini, Mo Yangyang yang cemas mencari Latiao ke seluruh rumah sakit pun tiba-tiba muncul dari dalam lift dan berbelok. Seketika ia langsung terkejut setengah mati saat melihat ada orang yang berdiri di depan pintu kamar rawat inap.

Lima tahun tidak melihat mimpi buruk itu, dan tiba-tiba orang itu muncul di depannya, seketika tubuh Mo Yangyang langsung gemetar.

Mo Yangyang melihat Xie Xize menurunkan Latiao dari gendongannya.. Mereka berdua seolah memiliki hubungan yang sangat dekat antara satu sama lain, dan pada saat yang sama, mereka berdua mengangkat tangan untuk merapikan kerutan di pakaian mereka. Gerakan mereka berdua sama persis!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.