Pamanku Kesalahanku

Kamu Akan Menyenangkanku, Kan?



Kamu Akan Menyenangkanku, Kan?

0Kaki pendek Latiao yang berayun berhenti, lalu matanya yang besar itu menunjukkan ekspresi yang sangat jelas. Ia pun berkedip dua kali, "Oh... apakah paman datang ke sini untuk menyenangkanku?"     

Dasar mata Xie Xize bergelombang, mencoba sekuat tenaga menahan sesuatu.     

"Siapa ayahmu?"     

Akhirnya pria ini menanyakan hal itu.     

Xie Xize selalu bersikap tenang dan terkendali, tetapi ada sentuhan ketegangan di matanya.     

"Ayahku…" Latiao mendengungkan suaranya sangat panjang, lalu kepalanya dengan cepat bergerak. Melihat ekspresi Xie Xize, diperkirakan dirinya sudah tahu identitas ayahnya.     

Latiao menghela napas panjang. Sungguh... Itu sedikit lebih cepat.     

Anak ini pun mengalihkan wajahnya yang gemuk, "Aku tidak tahu. Aku belum pernah bertemu dengannya."     

Xie Xize tentu menepis jawaban itu, "Tidak, kamu pasti tahu."     

Lagi pula, Xie Xize tidak akan pernah memperlakukannya seperti bocah biasa.     

Sekarang, Latiao pada dasarnya yakin dengan semua tebakan di hatinya. 'Hah, jadi ini ayah murahannya itu, cuih…'     

Walau demikian, Latiao tidak berniat membiarkan Xie Xize mendengar jawaban yang diinginkannya.     

Latiao memiringkan kepalanya. Wajahnya yang polos tersenyum manis, kemudian berkata, "Paman, paman sangat aneh. Jadi, bagaimana mungkin aku tahu identitas ayahku? Kata ibuku, ayahku orang yang menyedihkan. Dia orang baik, tetapi nasibnya buruk. Dia mati di usia yang masih muda, hah... itu terlalu menyedihkan...."     

Setelah berbicara seperti itu, Latiao mengangkat bahu sejenak dan menghela napas. Ia menunjukkan bahwa dirinya benar-benar merasa kasihan!     

Hal ini membuat pengawal yang sedang mengemudi di depannya gemetar sejenak.     

'Astaga, suhu di dalam mobil sepertinya sudah turun drastis.'     

Mata Xie Xize terus menatap wajah Latiao. Tanggal lahir anak itu, fitur wajah anak itu, dan segala sesuatu tentang anak itu....     

Tidak ada yang memperhatikan bahwa pada saat ini tangan Xie Xize sebenarnya sedikit gemetar.     

Meski demikian, ia tidak pernah menunjukkan emosi sehingga tidak ada yang bisa menyadarinya.     

Xie Xize bertanya kepada Latiao, "Lalu menurutmu, siapa aku?"     

Suara itu masih dingin dan rendah, tetapi dipenuhi dengan emosi yang belum pernah dirasakan sebelumnya.     

Latiao memikirkannya dengan serius lalu menjawab, "Anda... itu, Paman, Paman Xie, yang sangat terkenal di TV."     

"Kenapa kamu memanggilku papa waktu itu?"     

Latiao menggigit jarinya, "Waktu itu, hanya…"     

"Saat itu, kamu juga menyuruhku mengambil kesempatan untuk menyenangkanmu. Kenapa?"     

Pertanyaan ini membuat suasana langsung menghening.     

"..." Latiao belum menjawab karena tidak yakin dengan hal yang akan disampaikannya.     

"Kamu juga bilang... kamu akan memberiku kejutan. Lalu, apa kejutan yang akan kamu berikan?"     

Tiga pertanyaan berturut-turut Xie Xize mengacaukan ritme Latiao untuk sementara waktu.     

Xie Xize tiba-tiba mengulurkan tangan dan menggendong Latiao. Keduanya kini saling berhadapan, salah satunya memiliki wajah yang besar dan satunya memiliki wajah yang kecil. Seketika pandangan mereka jadi sama-sama terlihat bingung.     

Namun seketika Xie Xize menatap tajam ke arahnya, "Jadi... sebenarnya, siapakah aku bagi dirimu?"     

Dihadapkan dengan serangan yang begitu sengit, Latiao tentu tidak takut. Senyuman yang diberikan darinya masih manis. Ia mengulurkan tangan dan menepuk bahu Xie Xize.      

Kemudian, ia berkata sambil tersenyum, "Paman, kamu... kamu adalah seorang paman saja. Apa ada panggilan lain yang bisa kusebut? Apakah paman berpikir aku memiliki hubungan dengan paman?"     

 Jawaban itu membuat suasana ini kembali sunyi...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.