Pamanku Kesalahanku

Gadis Sepertiku Tidak Bisa Mengangkat Pisau?



Gadis Sepertiku Tidak Bisa Mengangkat Pisau?

0Mo Yangyang melengkungkan sudut bibirnya, menunjukkan dua baris gigi putih. Senyumnya dingin dan jahat, "Tapi, sekarang juga belum terlambat. Kamu juga tampaknya tidak ada keraguan untuk memulai ini, jadi aku tidak akan segan memenuhi ucapanmu."     

Mo Yangyang dulu sangat arogan dan egois. Satu-satunya orang yang bisa membuatnya takut dan patuh hanyalah Xie Xize.     

Di depan orang lain, ia tidak takut sama sekali!     

Hanya saja, beberapa tahun ini sudah terlalu banyak pasang surut yang menimpa hidupnya, sehingga dirinya juga sudah bisa menstabilkan emosi dan bersikap dewasa dalam menyikapi apapun.     

Walau demikian, dengan sikapnya yang saat ini bisa tenang, bukan berarti bahwa dirinya benar-benar mudah ditindas.     

Wajah Mo Yangyang tidak menunjukkan ekspresi apapun. Sorot matanya sangat ganas, benar-benar tidak sesuai dengan penampilannya yang lemah lembut.     

Tangannya menekan kepala Mo Shixuan. Tidak peduli bagaimanapun Mo Shixuan memberontak, perempuan itu tetap tidak bisa melepaskan diri.     

Air wadah meluap bersamaan dengan gerakannya yang memberontak. Tetapi, dengan cepat kran air dibuka lagi untuk mengisi air!     

Mo Shixuan merasakan sesak napas yang semakin berat. Dalam lima tahun ini, ia telah terbiasa dimanja setiap hari, sehingga bagaimana mungkin kekuatannya bisa sebanding dengan Mo Yangyang hari ini?     

Oksigen di rongga-rongga spons sudah semakin banyak keluar di dalam air. Dengan cepat spons itu diperas, lalu air dingin masuk melalui lubang hidung dan mulut. Ketakutan akan kematian menyelimuti seperti gelapnya malam. Mo Shixuan benar-benar merasakan ketakutan saat ini.     

Ya, perempuan itu benar-benar merasakan aura pembunuh yang kuat dari seorang Mo Yangyang. Perempuan ini sungguh ingin membunuhnya, bukan hanya menakut-nakuti.      

Mo Shixuan berjuang keras, ingin meminta bantuan tetapi terhalang oleh pintu kecil. Ia bisa mendengar suara semua orang di luar. Selama bisa mengeluarkan satu jeritan saja, ia bisa memberi sinyal minta tolong kepada orang yang ada di luar.      

Sayangnya, hal itu juga tidak ada gunanya. Apalagi, Mo Yangyang tidak memberinya kesempatan untuk itu!     

Tangan Mo Shixuan yang berjuang untuk melepaskan diri, kekuatannya pun semakin lama semakin berkurang. Ketika mengira dirinya benar-benar akan mati di sini, bersamaan dengan suara luapan air, Mo Yangyang menarik rambutnya untuk mengeluarkan kepalanya dari air.     

Kulit kepalanya pun tertarik dengan sangat kuat dan Mo Shixuan pun sudah keluar dari air. Ia terbatuk sambil mengeluarkan air mata dan lendir di hidungnya. Ia akhirnya bisa menghirup nafas yang banyak dengan putus asa.     

Mo Shixuan ketakutan dan ingin meminta bantuan, "To…"     

Sayangnya sedetik berikutnya, kepalanya dicelupkan kembali ke dalam air.     

Begitu seterusnya diulang hingga puluhan kali. Sambil memberi Mo Shixuan harapan, Mo Yangyang juga mendorongnya ke ambang kematian.     

Paru-paru Mo Shixuan kemasukan air. Setiap bernapas, ia akan merasakan sakit yang luar biasa di paru-parunya, seolah-olah jarum yang tidak terhitung jumlahnya sedang menusuk dadanya. Air di telinganya membuatnya tidak bisa mendengar dengan jelas. Ia sudah tidak punya kekuatan untuk berteriak meminta bantuan.     

Dengan senyum dingin di sudut bibir Mo Yangyang, ia menyingkirkan Mo Shixuan ke lantai. Mo Shixuan jatuh ke lantai dalam keadaan basah seperti baru saja tenggelam, sesekali berkedut.     

Mo Yangyang meraih pisau tajam yang biasanya digunakan untuk memisahkan tulang dari daging di atas talenan. Kemudian ia berlutut, dengan ujung pisau yang menusuk dagu Mo Shixuan.     

"Lima tahun ini, tampaknya hidupmu terlalu nyaman, sangat nyaman hingga kamu lupa bahwa aku ini adalah orang yang kejam. Kamu pikir gadis sepertiku benar-benar tidak bisa mengangkat pisau?!"     

Penglihatan Mo Shixuan buram. Ia ingin minta tolong, tetapi pisau itu membuatnya takut. Ia masih tidak ingin mati.     

Mo Yangyang bersuara lagi, "Aku akan menanyakan sebuah pertanyaan, dan kamu harus menjawab tanpa bertele-tele. Jika kamu berani bicara omong kosong, aku akan menggores wajahmu. Kalau tidak percaya, coba saja."     

"Oke... oke..." Suara Mo Shixuan terdengar bergemetar serak.     

"Apakah Mo Xiangyu sudah mati?"     

"Be... Belum...."     

"Apakah jantungnya sudah ditukar?"     

Mo Shixuan menjawab dengan jujur, "Be... Belum. Dalam beberapa tahun terakhir... dia terus berada di rumah sakit... terus-menerus diam dalam keadaan kritis...."     

"Kak Yangyang…" tiba-tiba Fei Nanluo masuk begitu saja. Adegan di depannya membuat tatapannya terkejut.      

Ketika Mo Shixuan melihat orang itu datang, seketika ia merasa bahwa dirinya akan selamat. Ia pun ingin berteriak meminta bantuan.     

Namun, Fei Nanluo malah menggaruk kepala, lalu berbalik badan dengan tenang, "Eh, kenapa... tidak ada orangnya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.