Pamanku Kesalahanku

Paman Kelima, Aku Takut!



Paman Kelima, Aku Takut!

Mo Shixuan tercengang, lalu segera mengerti bahwa Xie Xize mengejek dirinya yang kotor.     

Seketika wajahnya langsung menjadi semerah hati babi. Ia berdiri dalam keadaan malu dan tidak tahu hal yang harus diperbuat olehnya. Air mata terus mengalir di matanya.     

Kemudian, Mo Shixuan telah berganti pakaian, mandi beberapa kali, dan menyemprotkan banyak parfum.     

Ya, sudah tidak ada bau aneh lagi di tubuhnya. Ia sudah jauh lebih bersih daripada Mo Yangyang yang terbiasa berada di dapur dengan bau asap berminyak di sekujur tubuhnya.     

Walau demikian, Xie Xize menganggapnya kotor. Bahkan, ia melewatinya dan berjalan cepat menuju Mo Yangyang.     

Xie Xize melepas mantelnya, lalu mengenakannya pada Mo Yangyang. Ia melingkarkan lengannya di bahu dan berkata, "Jangan takut, ada aku!"     

Suaranya jernih dan dalam. Nada bicaranya memang tidak begitu lembut, tetapi setelah mendengarnya, ia bisa langsung tenang. Sikapnya ini seolah telah membuat orang yang mendengarkannya seperti burung walet yang tenang karena telah kembali ke sarang dan menemukan rumah.     

Melalui sudut pandang Mo Shixuan, ia dapat melihat tatapan mata Xie Xize yang tenang itu. Pria itu sedang menatap Mo Yangyang dengan penuh rasa kasih sayang yang tidak terbatas.     

Mo Shixuan menatap wajah Xie Xize dengan marah. Lelaki itu terlalu baik. Bahkan jika itu adalah jurang maut, bahkan jika itu adalah dunia yang tidak dikenalnya, pria itu tetap maju untuk menyelamatkan. Ya, ia tidak akan peduli dengan keselamatan dirinya.     

Menyadari hal ini, tangan Mo Shixuan mencengkeram tas dengan erat. Kebencian di hatinya meluap seakan telah membanjiri isi hatinya.     

Mo Yangyang lagi, dia lagi...     

Lima tahun yang lalu, gara-gara Mo Yangyang, ia juga pernah dipermalukan oleh Xie Xize.     

Namun setelah lima tahun berlalu, ia kembali mendapat perlakuan yang memalukan itu lagi.     

Bahkan jika sekarang dirinya telah menjadi putri sulung dari keluarga Mo, dan Mo Yangyang sudah tersingkir serta hidup menderita, Xie Xize tetap tidak mau meliriknya sedikitpun.     

Sebelum Mo Shixuan datang ke sini, ia tahu bahwa Mo Yangyang telah menjalin hubungan dengan Xie Xize. Akan tetapi, ia tidak rela itu terjadi.     

Ia berpikir bahwa tuan muda kelima dari keluarga Xie ini tidak akan bisa bersikap terlalu istimewa kepada seorang perempuan. Ia juga tidak percaya bahwa setelah lima tahun berjuang dalam hidup, Mo Yangyang malah bisa menjadi lebih lembut dan cantik.     

Karena itu, Mo Shixuan melapor ke polisi dengan penuh kebencian. Ia ingin membalas dendam pada Mo Yangyang sekaligus juga ingin menguji besar tindakan yang mungkin dilakukan Xie Xize kepada Mo Yangyang.     

Namun....     

Kenyataan telah menamparnya keras-keras!     

Akan tetapi pada saat ini, hati Mo Yangyang sedang merasa tidak berdaya. Kenapa Xie Xize datang di saat seperti ini? Lagi pula, ia sudah bisa menghadapi masalah ini sendiri!     

Pada saat beberapa waktu lalu, ia memang membantu Mo Shixuan melunasi hutang. Jadi, ia tidak merasa bersalah atas tindakannya yang meminta uang kepadanya.     

Polisi selalu memperhatikan bukti selama menangani kasus. Mo Shixuan tidak memiliki bekas luka di tubuhnya, sehingga tidak ada bukti untuk membuktikan bahwa Mo Yangyang melakukan kekerasan.     

Meskipun begitu, ia juga tidak bisa menunjukkan bukti untuk membuktikan bahwa dirinya membantu Mo Shixuan membayar hutang,     

Walau demikian, Mo Yangyang punya cara agar Mo Shixuan mengakui perbuatannya.     

Bagaimanapun, Nona Keluarga Mo ini tidak akan membiarkan topeng aslinya terungkap ke publik.     

Namun sayangnya, kedatangan Xie Xize ini membuat Mo Yangyang hanya bisa berbuat lebih pasif.     

Di sisi lain, Mo Shixuan menggigit bibirnya dengan perasaan keras kepala dan bersalah. Air mengalir di matanya dan dirinya hanya berkata, "Tuan Muda Kelima, tolong Anda dengarkan aku. Masalahnya tidak seperti ini."      

"Kali ini aku datang ke sini hanya untuk membawa pulang Mo Yangyang. Anehnya, dia terlalu egois. Dia tidak hanya tidak mau pulang denganku, tetapi juga menganiayaiku. Walau demikian, aku tidak menyalahkannya. Aku tahu hatinya sedang susah, jadi dia ingin melampiaskan amarahnya. Aku memahami itu, tetapi... dia…"     

Mo Shixuan menghirup ingus di hidungnya, lalu hidungnya memerah. Ia terisak, "Tapi... perbuatannya itu membuatku sedih. Aku bukan sedih karena dia memukulku, tetapi aku sedih karena dia menjadi seperti sekarang ini."     

Sambil berbicara, air mata Mo Shixuan keluar tanpa suara. Ia terlihat sangat sedih, sangat terluka, membuat siapapun jadi kasihan saat melihatnya.     

Mo Yangyang berkata dalam hati, 'Bukankah perempuan itu hanya bersandiwara? Aku juga bisa melakukannya.'     

Mo Yangyang dengan takut-takut mengulurkan tangan, lalu dengan lembut menarik lengan baju Xie Xize. Ia mengangkat kepala, menatap Xie Xize dengan tatapan mata yang jelas, dan berkata dengan lembut, "Paman Kelima, aku takut!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.