Pamanku Kesalahanku

Ingin Menikah, Ingin Punya Anak



Ingin Menikah, Ingin Punya Anak

0Xie Xize menjawab gemas, "Anak nakal, kenapa kamu tidak patuh begini? Kamu mau ibumu marah sepanjang waktu? Kemarahan bisa sangat menyakiti tubuh..."     

Latiao memotong, "Hmm, aku lagi yang disalahkan. Yang bikin mamaku marah siapa?"     

"Tolong aku sekali ini saja…" Xie Xize memohon.      

"Gak mau!"     

Suara percakapan anak dan ayah ini, semakin lama semakin kecil.      

Para petugas polisi jomblo yang berada di gudang dan melihat percakapan mereka, semua menghela napas dengan penuh perasaan!     

"Aku ingin punya pacar!"     

"Hah… Aku ingin menikah!"     

"Aku ingin punya anak!"     

Mendengar itu, pakar kriminal tersenyum dan berkata, "Hapus dulu keinginan itu di otak kalian, kita harus menyelesaikan kasus ini terlebih dahulu!"     

"Ucapan anak kecil itu… kurasa tidak biasa!"     

Beberapa polisi tua menghela napas, "Anak Dokter Xie ini, benar-benar tidak biasa. Aku sudah mencari tahu di taman kanak-kanak dan di apartemen tempatnya tinggal. Orang-orang yang kutanyai tentangnya menjawab bahwa anak itu terkenal karena kejeniusannya."      

"Ehm… Jika bukan karena ibunya yang merasa usia anaknya masih terlalu kecil dan tidak ingin anaknya terlalu mencolok, anak pasti sudah naik kelas yang lebih tinggi."     

"Keturunan bisa menentukan nasib, ya!"     

Pakar kriminal memegang kartu kamar hotel dan menunjuk ke dua polisi, "Kalian berdua, ikut aku ke hotel ini!"     

******     

Xie Xize membawa Latiao dan Mo Yangyang ke lembaga penelitian terlebih dahulu!     

Anak itu sudah diculik sepanjang malam dan Mo Yangyang tidak tidur sepanjang malam. Sekarang keduanya perlu segera beristirahat!     

Jika mereka pulang sekarang, kakek dan nenek Han pasti akan merasa aneh lalu bertanya terkait hal yang telah terjadi!     

Oleh karena itu, Xie Xize membiarkan mereka istirahat di lembaga penelitian dulu dan akan diantar pulang setelahnya.      

Pada saat ini, Mo Yangyang setuju dengan Xie Xize dan tidak membantahnya.     

Hanya saja, ia masih mengabaikannya!     

Setelah makan, Mo Yangyang bersiap memandikan Latiao.      

Sayangnya Latiao malah menolaknya, "Tidak boleh!"     

Xie Xize juga, "Tidak boleh!"     

Mo Yangyang bertanya-tanya, "Kenapa tidak boleh?"     

Latiao menjawab, "Aku sudah besar, jadi aku mandi sendiri!"     

Xie Xize langsung membalas, "Dia sudah besar, jadi harus mandi sendiri!"     

Mo Yangyang langsung memandang dengan terkejut, 'Hah?!'     

Dua laki-laki besar dan kecil ini saling memelototi!     

Pada akhirnya, Latiao berusaha untuk bisa mandi sendirian!     

Karena mereka sangat lelah, jadi mereka tertidur tidak lama setelah berbaring setelah mandi.     

Xie Xize berdiri di pintu dan memperhatikan mereka untuk waktu yang lama. Pada saat ini, ia sendiri tidak tahu bahwa senyuman di wajahnya ini sangat hangat dan penuh kasih sayang!     

Pria ini melihatnya sebentar, lalu berbalik dan pergi. Ia kemudian menelepon rumah Xie.     

"Bu, anakku sudah ditemukan. Tapi, itu bukan karena kemampuanku, tapi anakku sendiri yang mampu kabur dari penculikan karena kecerdasannya. Kejadian seperti ini jangan sampai terjadi dua kali, kalau tidak…"     

Belum selesai bicara, Nenek Xie segera menjawab, "Aku tahu, aku tahu…. Untung saja dia bisa ketemu. Kejadian ini menakutiku setengah mati. Ibu tidak akan bertindak lagi!"     

Akhirnya Xie Xize berkata, "Aku memilih dia bukan karena dia punya anak denganku, tetapi aku memilih dia karena dia sendiri, lalu barulah kami punya anak."     

…..     

Saat Mo Yangyang bangun, ia mendapati dirinya berada dalam pelukan Xie Xize.      

Ia terkejut sampai mendorong lelaki itu menjauh, "Dasar bajingan, turun!"     

Xie Xize tidak membuka mata, tetapi bersuara serak, "Wajar aku di sini, ini kan tempat tidurku."     

"Lagi pula, bajingan tidak mungkin bisa memeluk sejago ini!"     

Mo Yangyang terkejut, "Kamu, jangan main-main. Aku peringatkan kamu, um..."     

Suara Mo Yangyang menghilang, karena bibirnya tersumbat!     

Latiao membuka matanya lebar-lebar karena kaget melihat pemandangan ini, lalu mengatupkan mulutnya. Ia pun berbalik badan dan lalu mengangkat pantat kecilnya.      

Huft!     

******     

Sore itu, polisi mengidentifikasi tersangka berdasarkan sidik jari dan rambut yang tertinggal di hotel.     

Polisi dengan cepat memberi tahu Xie Xize tentang kemajuan penyelidikan, "Dokter Xie, menurut sidik jari yang diambil di tempat kejadian, lalu dibandingkan dalam database sidik jari juga hasil tes DNA dari rambut, semuanya menunjuk ke orang yang sama!"     

"Siapa?"     

Polisi menjawab, "Orang itu, pasti Anda kenal!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.