Pamanku Kesalahanku

Serigala Berbulu Domba



Serigala Berbulu Domba

0Di kantor polisi, Zhou Mingye datang sambil membawa sidik jari yang dikumpulkan di ponsel Mo Shixuan.      

Kemudian ia berkata, "Semua penjahat tidak mungkin mengakui kejahatannya, tetapi bukti akan memberitahu kami bahwa mungkin pelakunya adalah Anda!"     

"Ini ponsel Anda, kan?" Tambahnya.      

Sekujur tubuh Mo Shixuan gemetar, wajahnya juga pucat. Ia menjawab "Ya... ponselku!"     

Zhou Mingye menjelaskan, "Di ponsel ini, hanya ada sidik jari Anda. Anda juga memasang kata sandi berupa face unlock di ponsel ini. Hal ini berarti tidak ada yang bisa membuka ponsel Anda kecuali Anda atau orang yang sangat akrab dengan Anda. Ditambah lagi, Anda sempat mengobrol lewat chat dengan teman Anda!"     

"Setelah kami menganalisis obrolan Anda, kami menemukan bahwa orang yang sering mengobrol dengan Anda hanya Tian Weini, artinya, dia adalah orang yang relatif dekat dalam hubungan sosial Anda, jadi... dengan semua ini, siapa lagi yang bisa mengetahuinya selain Anda?"     

Setelah mendengar ucapannya itu, semua bukti ini menunjukkan dugaan yang relevan. Polisi telah sampai pada satu kesimpulan bahwa penculikan Latiao kemungkinan besar dilakukan oleh Mo Shixuan.     

Selain itu, hubungan Mo Shixuan dan Mo Yangyang sedang tidak baik. Selain itu, beberapa hari yang lalu Mo Shixuan dan Mo Yangyang bertengkar hebat di hotel.      

Jadi, Mo Shixuan memiliki motif yang cukup untuk melakukan kejahatan!     

Selain itu, polisi menemukan sidik jari dan rambut Mo Shixuan dari kamar hotel, juga menemukan sebotol anggur beracun. Hal ini membuktikan bahwa Mo Shixuan dan pembunuh yang meninggal karena keracunan tinggal bersama di kamar itu. Semua bukti menunjuk kepada Mo Shixuan!     

Mo Shixuan menangis sambil berkata, "Sungguh, bukan aku pelakunya. Aku tidak membunuh siapapun, aku akui bahwa diriku sangat membenci Mo Yangyang. Aku... aku juga pernah menginginkan dia mati, tapi... aku tidak berani membunuhnya. Aku benar-benar tidak berani membunuhnya...."     

Orang-orang di tim polisi tindak kriminal sudah pernah menghadapi berbagai macam karakter orang, namun mereka tetap hanya percaya pada bukti.     

Tidak ada orang yang menenangkan Mo Shixuan, sehingga gadis itu menangis sejenak. Lalu, ia bertanya "Bo… Bolehkah, bolehkah aku menelepon ibuku?"     

Zhou Mingye menjawab, "Kamu bisa memberitahu keluarga Anda."     

Maksudnya, Mo Shixuan tidak bisa berbicara langsung dengan orangtuanya.      

Mo Shixuan menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil terisak, "Kenapa begini?.... Kenapa? Siapa yang tega membuatku seperti ini?"     

******     

Ketika Mo Yangyang dan Latiao bangun, hari sudah senja.      

Xie Xize kemudian mengantar mereka pulang. Dalam perjalanan, ia memberi tahu mereka, "Polisi sudah menyelidiki dalang dari penculikan Latiao. Dia adalah Mo Shixuan."     

Ibu dan anak itu berseru di saat yang bersamaan, "Mo Shixuan? Tidak mungkin!"     

Xie Xize bertanya "Kenapa?"     

Ibu dan anak itu berkata serempak lagi, "Dia itu orang yang bodoh!"     

Xie Xize lalu tersenyum.      

Mo Yangyang pun menjelaskan, "Meskipun Mo Shixuan memang bukan orang baik, tetapi otaknya tidak akan pernah bisa memikirkan rencana serahasia ini. Hal yang paling penting, dia itu tidak punya banyak uang!"     

Latiao mengangguk setuju, "Yang jelas pelakunya pasti bukan dia. Mana mungkin dia bisa membuat lelaki jatuh hati hingga bertekad melakukan sesuatu demi dia?!"     

Latiao mendengus dalam hati. Benar saja, He Xinyue memang bukan perempuan yang mudah ditaklukkan.      

Ternyata, He Xinyue sudah sejak lama mencari kambing hitamnya!     

Mo Yangyang bertanya dengan curiga, "Kalau bukan Mo Shixuan, jadi kemungkinan… siapa?"     

Latiao tidak bicara, hanya memainkan jarinya.      

Xie Xize melihat Latiao dari balik kacamata.      

Sesampainya di rumah, Xie Xize memanfaatkan waktu Mo Yangyang memasak untuk mengajak Latiao ke ruang baca.      

"Katakan, kamu mencurigai siapa?"     

Latiao menjawab, "Sebelum itu, bantu aku mencari seseorang dulu!"     

"Oke!" Xie Xize setuju.      

Latiao mengangkat bahu dan berkata, "Kamu pasti tahu, orang yang keuntungan bisnisnya terganggu oleh mamaku, lalu lelaki yang disukainya sejak lama direbut oleh mamaku!"     

Ia kemudian mengepalkan jari-jari kecilnya yang pendek dan menambahkan, "Wahai lelaki, perempuan yang kesukaannya telah direnggut dua kali tapi masih bisa bersikap baik-baik saja di depan umum, sejatinya dia bukanlah perempuan yang benar-benar tenang di dalam hatinya. Ya, perempuan itu hanyalah seekor serigala berbulu domba!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.