Pamanku Kesalahanku

Senyumanmu, Melindungiku



Senyumanmu, Melindungiku

0Setelah makan malam di malam hari, Mo Yangyang memotong kuku Latiao sambil membahas kejadian penculikan, "Bisa dibilang, setelah kamu keluar dari ruang bawah tanah, sebenarnya kamu bisa pulang. Namun, kenapa kamu malah pergi menemui pembunuhnya? Bukankah itu sangat berbahaya?"     

Latiao mengangkat tangan kecilnya yang lain, "Hm… hm, mengenai Mama, kapasitas otak Mama sungguh terbatas. Aku tidak bisa menyalahkanmu, tetapi Mama tidak bisa memikirkan hal ini dengan semudah itu…,"      

"Coba kamu pikirkan, aku sudah susah payah menipu paman penculik itu dan membuatnya percaya bahwa aku adalah Anak Suci. Sebagai Anak Suci, tentu saja aku harus tanggung jawab untuk menyelamatkan orang lain…,"      

"Kalau setelah bebas, aku malah bilang mau pulang menemui Mama dan membuatnya mengetahui bahwa selama ini aku hanya menipu, bagaimana? Bukankah itu lebih berbahaya?"     

Kemudian Latiao membusungkan dadanya yang kecil sembari berkata dengan penuh percaya diri, "Lagi pula, aku cukup yakin, bahwa pasti tidak akan terjadi hal buruk padaku!"     

"Kamu ini, Mama sungguh tidak mengerti caramu bisa menemukan ide seperti itu!"     

Mendengar balasan seperti itu, Latiao menghela napas panjang dan berkata, "Hmm, anakmu ini telah menanggung kecerdasan dan ketampanan yang seharusnya tidak ditanggung di usia semuda ini. Jadi, aku tidak punya cara lain selain menjadi hebat."     

Mo Yangyang menundukkan kepala untuk mengecup pipi anaknya itu, "Benar, anakku memang yang paling hebat."     

Latiao berkata dengan serius, "Mama, aku ingin mengkritikmu. Mama tidak masalah menciumku, tetapi kamu tidak boleh mencium lelaki lain, karena itu akan sangat berbahaya, mengerti?"     

Saat mendengar celotehan anaknya ini, tiba-tiba ponsel Mo Yangyang bergetar.      

Tangan mungil Latiao dengan sigap langsung mengambil untuk melihatnya.      

Ada pesan dari Xie Xize, "Hei guling, malam ini jangan lupa datang!"     

Latiao mendengung, lalu membalas pesan itu, "Gulingmu, hari ini jadi gulingku!"     

Wajah Mo Yangyang tersipu….     

Di tempat lain, Xie Xize membaca pesan di ponselnya sambil mengerutkan kening!     

Ia pun teringat dengan satu-satunya teman yang menikah di luar negeri, lalu temannya itu mengirim pesan lewat WeChat untuk bertanya kepadanya, [Saat kamu mengejar istrimu tapi ada yang menghalangi, apa yang kamu lakukan?]     

Yue Guanshan menjawab, [Apa yang kulakukan? Siapapun yang menghalangi jalanku mengejar istriku adalah musuh bebuyutanku! Tidak usah banyak bicara, langsung bunuh saja dia!]     

Xie Xize bertanya lagi, [Kalau yang menghalangi adalah seorang anak kecil?]     

Yue Guanshan menjawab, [Singkat saja, anggap saja aku tidak mengatakan itu. Anak sendiri, harus tetap dirawat walau susah!]     

*****     

Latiao bersedekap, "Mama, katanya mau menjahati si tua Xie itu, jangan-jangan mama terpesona olehnya?!"     

Mo Yangyang mengelak "Tidak!"     

Latiao memutar bola matanya, "Hm… tidak, lalu siapa, yang setiap malam…"     

Sedetik berikutnya Mo Yangyang membungkam mulut Latiao.      

"Um…."     

Mo Yangyang tersenyum hingga matanya menyipit ,"Oke oke, sudah waktunya untuk tidur, malam ini mama akan menemanimu bobok!"     

Latiao yang mulutnya ditutup, berkata dalam hati 'Ya sudah, melihat cantiknya dirimu, aku akan memaafkanmu.'     

Mo Yangyang berbaring sambil memeluk Latiao, "Sayang, ayo tidur!"     

Latiao masuk ke pelukan mamanya semakin dalam.      

Sebenarnya, Latiao punya banyak cara untuk membuat He Xinyue mati atau mengalami kecelakaan tanpa jejak. Ia bisa memasukkan lebah hidup ke mobilnya sehingga bisa membuatnya terganggu saat mengemudi. Setelah itu, dirinya dapat dengan mudah membuatnya mengalami kecelakaan!     

Walau demikian, ia tidak akan bertindak seperti itu.      

Di kehidupan sebelumnya, tangannya telah dilumuri banyak darah. Di kehidupan ini, dirinya hanya ingin hidup dengan baik dan bersih bersama ibunya, tanpa ingin ada darah yang menodai tangannya lagi.      

Oleh karena itu, ucapan yang dilontarkannya kepada He Xinyue memang sengaja dikatakan seperti itu, supaya membuat He Xinyue bertindak, dan berinisiatif membunuhnya.     

Sayangnya, kali ini ia harus melepaskan perempuan itu.     

Namun tidak masalah, masih ada kesempatan lain!     

Latiao memanggil, "Mama…."     

Mo Yangyang perlahan menepuk-nepuk punggung Latiao, "Hemm… tidak bisa tidur?"     

Latiao bilang, "Aku ingin mama bisa tersenyum gembira selamanya."     

Mo Yangayang menundukkan kepala, lalu mencium pipinya dengan lembut, "Oke!"     

Latiao mengangkat wajahnya yang polos dan berkata dengan serius, "Ma, senyumanmu, memberiku perlindungan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.