Pamanku Kesalahanku

Merebut Segalanya Dariku



Merebut Segalanya Dariku

0He Xinyue memang memberikan obat pada He Wenhao, tetapi efek obat itu hanya akan membuat orang lain sangat lelah dan mengantuk, tidak sampai membunuh.      

Ia pun membuka mulutnya dengan wajah yang dipenuhi oleh air mata. Ia tertegun untuk waktu yang lama, tidak percaya bahwa dirinya telah dijebak.     

Zhang Meixue kemudian mengeluarkan selusin uang kertas merah dari dompetnya, lalu melemparkan uang kertas itu hingga berserakan di tanah. Kemudian uang itu bergulung-gulung tertiup angin, dan terbang lebih jauh.     

"Nona He, kamu selalu memandang rendah orang lain. Di matamu, kehidupan semua orang hanya serendah semut, tetapi... tidak peduli seberapa tinggi dirimu, kamu ternyata masih bisa diusir dari rumah."     

He Xinyue tiba-tiba maju dan mengulurkan tangannya melalui celah di gerbang besi, mencoba mencekik leher Zhang Meixue, "Dasar jalang, aku akan membunuhmu, aku akan membunuhmu...."     

Zhang Meixue mundur dengan tenang, memandang He Xinyue seperti melihat orang gila.     

Kemudian ia pun tersenyum, "Sayang sekali, ayahmu tidak akan mempercayai hal yang kamu katakan sekarang!"     

He Xinyue berteriak histeris, "Ayah, jangan tertipu oleh wanita jalang itu, dialah yang menyakitiku…."     

"Nona, Dongdong menunggumu bermain dengannya!"     

Setelah meninggalkan kalimat itu, Zhang Meixue berbalik badan dan pergi.      

Leher He Xinyue seolah-olah dicekik. Ia tidak bisa mengeluarkan satu kata pun!     

*****     

Kota Jinchuan mendekati musim dingin. Suhunya telah turun selama beberapa hari berturut-turut dalam beberapa hari terakhir.     

Terutama di tengah malam, suhu udara akan lebih rendah lagi. Saat ini, He Xinyue mengenakan rok dan berjalan sendirian di jalanan. Wajahnya membiru karena kedinginan.     

Hanya dalam beberapa jam, ia telah kehilangan segalanya!     

Ia berpikir bahwa serangkaian kejadian di pesta tadi sudah menjadi mimpi buruk baginya, tetapi dirinya tidak menyangka bahwa keganasan nasib buruk masih menerkamnya.      

Jika bukan karena anak liar Mo Yangyang yang memberi tahu Zhang Meixue, mana mungkin Zhang Meixue bisa tahu bahwa dirinya lah yang membunuh Dong Dong? Selain itu, mana mungkin Zhang Meixue sampai datang ke rumah Keluarga He dan menjebaknya hingga diusir dari rumah Keluarga He?!     

Jika bukan karena penampilan Mo Yangyang, Xie Xize tidak akan tergoda olehnya!     

Jika Mo Yangyang tidak merebut Xie Xize, tanah itu pasti sudah ada di tangan He Xinyue sejak lama.     

Kebenciannya ini… seperti suasana malam ini, yang benar-benar menelan He Xinyue. Wajahnya penuh dengan kebencian yang menggila.      

"Mo Yangyang, kamu telah merebut semuanya dariku. Aku pasti akan menghancurkanmu!"     

Ya, masih ada satu kartu terakhir di tangannya!     

*****     

Tanggal 8 November, Nenek Han sudah berusia 70 tahun.      

Mo Yangyang dan yang lainnya membiarkan pasangan tua itu beristirahat di rumah, sedangkan mereka pergi berbelanja bahan-bahan makanan untuk dimasak di rumah. Keluarga ini sedang mempersiapkan pesta!     

Pukul 11 siang, bel pintu berbunyi.      

Nenek segera bangkit, "Itu pasti mereka. Anak-anak itu pasti berbelanja banyak bahan makanan. Ayo kita lihat mereka, apa yang akan mereka katakan!"     

Melihat istrinya mengatakan ini, wajah Kakek Han tampak sumringah, dan hatinya gembira seperti anak kecil.     

Dengan tersenyum, ia pun berkata, "Kamu ini, bergembiralah. Kalau tidak ada yang memperhatikanmu, kepada siapa kamu akan menangis?"     

Nenek Han memelototi suaminya, lalu berlari kecil ke pintu.      

"Yang…" Pintu terbuka, tetapi ketika dirinya melihat seorang perempuan asing berdiri di luar pintu, senyum dan suara Nenek Han tiba-tiba berhenti, lalu bertanya, "Kamu mencari siapa?"     

"Apakah Anda ibu Han Yangyang?"     

"Ya, siapa kamu?"     

Saat nenek itu bertanya, perempuan di depannya itu tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menunjukkan senyum aneh.     

Sedetik berikutnya, ada rasa kesemutan di leher Nenek Han dan cairan dingin disuntikkan ke lehernya.     

Nenek Han mencengkeram lehernya sendiri, lalu jatuh ke lantai dengan keras!     

Perempuan itu kemudian membuang tabung suntikan kosong di tangannya.     

Ketika Kakek Han mendengar suara berisik itu, ia bertanya, "Siapa itu? Apakah itu Yangyang?"     

Kakek Han berjalan dari ruang tamu. Melihat istrinya tergeletak di lantai, ekspresi di wajahnya berubah terkejut, "Hah, istriku!?"     

Ia langsung menghampirinya sambil berlari gemetar. Sebelum sempat membungkuk, ia tiba-tiba mengalami pukulan keras di bagian belakang kepala. Bahkan sebelum dirinya sempat berteriak. Kakek Han pun ikut jatuh.      

Perempuan itu muncul dari pintu, sambil memegang batu keras di tangannya. Di batu itu ada noda darah!     

Perempuan ini pun berjongkok, mengangkat batu itu, lalu memukulkannya ke kepala Kakek Han dengan keras. Pukulannya semakin lama semakin kencang!     

Darah berceceran, mewarnai matanya yang gila menjadi merah....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.